Terima kasih Agustus karena mu, aku belajar ikhlas tanpa protes meski masih banyak keluh kesah.
Karena mu, aku belajar kuat dengan segala kenyataan yg sudah ku lalui dan oleh mu, aku belajar untuk kembali bangkit setelah gagal yg begitu banyak ku alami.
Dan luka yg sudah kau sajikan dalam perjalanan panjang ku, tak menjadi soal.
Karena olehnya, aku tahu rasa syukur bukan hanya ketika aku sedang mendapat sesuatu, tapi juga ketika aku sedang kehilangan sesuatu.
Untuk September dan segala harapan, mari berdamai. Temani aku melewati kerikil-kerikil kecil dan lika-liku kehidupan.
Beritahu aku, ketika aku terjatuh, salah arah dan ingin menyerah, bahwa masih ada harapan yang telah didoakan untuk bangkit dan kembali pada arah yg benar yang harus segara diwujudkan.
Selamat Tinggal Agustus dan Kenangan,
Selamat Datang September dan Segala Harapan.