" Sudah berkali-kali gue bilang, jangan pernah muncul jika nggak gue telpon ato suruh!" ucap Yusman marah.
" Tapi sayang! Aku kangen dengan kamu!" ucap seorang wanita pada Yusman saat dia sedang mengadakan meeting di Hotel.
" Apa lo penegen gue ketahuan sama calon mertua gue?" tanya Yusman.
" Sayang! Aku bisa memberimu segalanya! Papaku memiliki banyak perusahaan!" kata wanita itu.
" Lintar, sayang! Gue tahu papa lo kaya! Tapi gue tidak mau dianggap hanya modal dengkul saat melamar lo!" rayu Yusman. Dasar wanita kotor! Lo tidak ada harganya dibanding Tata yang masih suci dari rambut sampai kaki! batin Yusman. Hahaha! Belum tahu lo Yus, kalo si Tata udah ternoda bibirnya! Hihihhi!
" Sampai kapan kamu akan terus bekerja disitu?" tanya Lintar.
" Sampai anak Bos gue selesai kuliah!" jawab Yusman.
" Aku kangen sayang!" rengek Lintar, dia sudah mulai meraba milik Yusman. Yusman yang dari tadi sudah tegang karena melihat belahan dada Lintar yang terbuka, langsung melempar Lintar ke tempat tidur kamar Hotel langganannya jika menginap disitu. Dia tidak perduli jika relasi panji telah menunggunya. Dia malah menikmati tubuh seksi Lintar hingga berkali-kali.
" Kamu memang yang terbaik, sayang!" ucap Lintar. Gue nggak akan sudi menyentuh lo jika lo bukan anak Hardiningrat. Gue jijik dengan wanita yang sudah tidak suci, entah sudah berapa pria yang telah tidur sama lo. Aissss! Yusman! Yusman! Jijik tapi masih lo tidurin juga! Dasar lo aja yang kegatelan.
" Sayang!" panggil Lintar manja.
" Hmm?" jawab Yusman.
" Aku besok akan ke negara S!" ucap Lintar.
" Mau apa?" tanya Yusman.
" Ada perusahaan baru papa disana, aku disuruh datang ikut meresmikan!" ucap Lintar.
" Berapa hari, sayang? Aku pasti kangen!" rayu Yusman sambil memeluk tubuh toples Lintar.
" Tiga hari sayang!" ucap Lintar. Kenapa nggak seminggu sekalian! batin Yusman.
" Kamu susul aja kesana kalo kangen!" ucap Lintar. Gila aja! Kalo sampai Tata tahu, bisa hilang permata gue! batin Yusman.
" Iya, sayang! Kamu hati-hati, ya! Jangan ngelirik pria lain!" pesan Yusman pura-pura.
" Hahaha! Kamu cemburu? Aku sangat mencintai kamu , sayang!" ucap Lintar tulus. Lintar memang sangat mencintai Yusman, karena dengan Yusman dia merasa bahagia dan terpuaskan. Bujuk rayu Yusman membuat dia bertekuk lutut hingga meninggalkan kehidupan liarnya. Dia bertekad akan berubah menjadi wanita baik-baik jika Yusman menikahinya. Aduh, kasihan amat lo Lintar! Laki lo playboy cap gareng! Yusman meninggalkan Lintar sendiri dan dia menuju ke tempat meeting, tapi semua relasi panji telah kembali ke kotanya. Yusman bingung, karena dia harus melaporkan hasil pertemuan ini pada Panji. Saat Yusman akan menemui Lintar untuk melampiaskan kekesalannya, tiba-tiba ada seorang wanita yang sedang menangis menghadap ke tembok.
" Anda tidak apa-apa?" tanya Yusman. Wanita itu membuka tangannya dan membalikkan tubuhnya. Mata Yusman terbelalak melihat baju wanita itu yang belahan dadanya sobek hingga memperlihatkan puncak dadanya. Hmm! Masih muda! Sepertinya dia tidak menyadari keadaannya! batin Yusman.
" Tolong aku, Tuan! Aku tadi dipukul oleh pacar temanku dan ditarik dengan kasar!" ucap gadis itu.
" Ayo ikut saya!" ucap Yusman dengan mata liciknya. Hmm! Sepertinya masih muda dan lugu! batin Yusman. Lalu Yusman membuka kamar di depan kamar yang dipakainya dengan Lintar.
" Masuk!" ucap Yusman. Gadis itu masuk. Lalu mereka duduk di sofa.
" Kenapa pacar temanmu begitu?" tanya Yusman.
" Aku dituduh selingkuh sama pacarnya!" ucap gadis itu.
" Kamu selingkuh nggak?" tanya Yusman.
" Nggak Tuan! Sumpah! Aku sudah punya pacar!" ucap gadis itu.
" Kamu masih sekolah?" tanya Yusman.
" Kuliah semester 2, Tuan!" ucap gadis itu.
" Pacarmu?" tanya Yusman.
" Dia kuliah semester akhir!" jawab gadis itu. Yusman menuangkan minuman ke gelas, lalu memberikan ke gadis itu.
" Minum!" ucap Yusman. Gadis itu langsung meminumnya. Dasar buaya darat! Gue lebih dari buaya! batin gadis itu tersenyum sinis.
" Kok pahit, Tuan?" tanya gadis itu.
" Masa sih? Cobain lagi deh!" ucap Yusman menuangkan lagi ke gelas gadis itu.
" Siapa namamu?" tanya Yusman.
" Cecil, Tuan!" jawab Cecil.
" Panggil aku Yus!" ucap Yusman.
" Yus? Kok kepalaku pusing?" ucap cecil. Pria bego! batin Cecil yang ingin tertawa.
" Kenapa?" tanya Yusman menghampiri Cecil.
" Gerah, mas!" ucap Cecil dan dia membuka bajunya sehingga terlihat bra warna merah yang dipakainya. Yusman tersenyum melihat kelakuan Cecil. Tidak menunggu lama, Yusman langsung menerjang Cecil dan mereka berdua hanyut dalam permainan yang terlarang. Yusman melakukannya berkali-kali karena milik cecil yang sempit. Lo nggak tahu aja kalo gue abis operasi! batin Cecil. Cecil membaca semua biodata tentang Yusman, dia sebenarnya adalah Pelacur yang berusia 35 tahun tapi merombak bagian tubuhnya yang terpenting demi segepok uang. Menurutnya Yusman adalah Playboy kacangan yang memanfaatkan wajahnya untuk kepentingan dompetnya. Tapi sebenarnya dia tidak sehebat yang terlihat, karena menurut gue dia tidak bisa bermain di atas ranjang. Tapi kenapa Lintar bisa puas ya sama dia? Entahlah! Kalian pikir sendiri ya! Author dah banyak mikirin jalan cerita nih novel.
" Permisi, Pak!" seorang pria tengah baya masauk ke dalam ruangan kerja panji.
" Ya, Dam!" sahut panji.
" Ini semua data yang saya kumpulkan selama ini tentang dia!" lapor Adam pada panji.
" Bagus! Jangan sampai ketahuan!" ucap Panji.
" Tidak, Pak!" jawab Adam. Lalu Panji mengeluarkan isi dari amplop coklat yang diberikan pada Adam. Terlihat foto-foto Yusman dengan wanita di dalam mobil, didepan hotel, bahkan di depan kamar hotel sedang berciuman. Yang lebih membuat panji muak adalah foto Yusman sedang di club sambil meraba bagian bawah aawanita itu.
" Aku sudah menebak! Ternyata dia memiliki hubungan dengan wanita ini!" ucap Panji.
" Aku begitu bodoh bisa ditipu olehnya!" ucap panji marah, dia memegangi dadanya.
" Bapak tidak apa-apa?" tanya Adam yang khawatir dengan keadaan panji.
" Aku nggak papa! Aku tidak akan jatuh dan kalah dengan anak kemarin sore. Ibu dan anak sama saja kelakukannya.
" Jadi apa langkah bapak selanjutnya?" tanya Adam.
" Bagaimanai wanita yang kamu kirim buat memisahkan mereka! Aku ingin tahu dia mencintai wanita itu atau hanya ingin bersenang-senang!" perintah Panji.
" Belum ada berita, Pak! Kalo nanti sudah ada hasil, saya langsung kesini! Saya permisi, Pak!" pamit Adam lalu dia pergi meninggalkan panji yang melihat lagi foto-foto itu.
" Maafkan papi, cah ayu!" ucap Panji sambil meraba foto Tata yang ada di meja kerjanya.
Tok! Tok! Tok! Pintu ruang kerja Panji diketuk.
" Masuk!" jawab Panji.
" Pi! Siapa itu tadi? Mami kok baru tahu?" tanya Widuri.
" Pegawai papi yang ada di perusahaan kita di kota AB!" jawab Panji.
" Sepertinya ada yang serius?" tanya Widuri penasaran.
" Nggak ada, mi! Mami tenang aja!" jawab Panji.