" Aku pergi!" kata Valen.
" Aku ikut! Antar aku ke kantor Joe!" kata Monica.
" Eh, sejak kapan kamu mengurusi pekerjaan suamimu?" tanya Valen menggodanya.
" Aku hanya ingin berkunjung!" kata Monica gugup.
" Kamu cemburu, ya sama Isabel?" tanya Valen.
" Nggak! Joe mencintaiku! Aku yakin itu!" jawab Monica dengan pipi bersemu merah.
" Lalu kenapa mau pipimu merah? Kenapa mau kesana?" goda Valen.
" Aku..."
" Hahaha! Wajahmu itu semakin merah seperti kepiting rebus!" ejek Valen dan membuat Monica memukul dirinya.
" Valen! Jahat!" rengek Monica dengan manja dan wajah yang semakin merah.
" Makanya kalo punya suami jangan dicuekin! Nanti disamber orang baru nangis!" sindir Valen. Monica terdiam, dia membayangkan Joe dan Isabel bermesraan di kantor.
" Ayo, cepat, Val!" kata Monica kuatir.
" Ok! Ok!" jawab Valen, lalu mereka pergi meninggalkan rumah Gabriel dan pergi ke kantor Joe. Monica turun di depan lobby kantor Joe dan masuk ke dalam.
".Maaf mau bertemu dengan siapa?" tanya resepsionis di kantor Joe.
" Direktur perusahaan ini!" jawab Monica sebe sambil melihat tag name wanita yang bernama Cindy itu .
" Maaf! Apa sudah ada janji?" tanya wanita itu lagi.
" Kamu disini mau bekerja atau menawarkan diri?" tanya Monica setelah menatap wanita itu yang dandanannya menor dan pakaiannya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
" Jangan kurang ajar, ya!" jawab Cindy marah.
" Ke kantor kok pakai pakaian nggak sopan!" ujar Monica.
" Bukan urusan kamu, ya! Pergi sana!" usir Cindy.
" Apa? Beraninya kamu mengusirku?" kata Monica marah.
" Memangnya kenapa tidak berani?" tanya Cindy sewot.
" Aku akan suruh Joe memecatmu!" kata Monica dengan wajah penuh amarah.
" Beraninya memanggil Bosku dengan namanya saja!" kata Cindy masih tidak mau kalah.
" Memangnya kenapa? Mau aku panggil Joe atau Jerk! Apa urusanmu?" teriak Monica. Akhirnya suasana kantor menjadi ramai akibat adu mulut antara Monica dan Cindy. Dua orang security datang karena di telpon oleh Cindy dan memegang kedua tangan Monica.
" Mau apa kalian? Lepaskan! Beraninya kalian! Kalian akan menyesali semua ini!" teriak Monica.
" Maaf, Nyonya! Kami terpaksa membawa Nyonya keluar karena telah mengganggu ketenangan di perusahaan ini!" kata security itu.
" Lepas! Apa kalian mau dipecat juga?" teriak Monica. Tapi mereka tetap menarik Monica keluar dari lobby kantor. Dengan marah Monica berusaha masuk tapi mereka menghalang-halangi hingga akhirnya dia menelpon Joe.
- " Halo, sayang!" -
" Joe! Kamu dimana?"
- " Dikantor, sayang!" -
" Keluarlah! Aku di kantormu!"
- " Apa? Jangan bercanda!" -
" Aku serius! Cepat turunnnnn!" teriak Monica marah. Joe menjauhkan telinganya dari ponselnya. Gawat! Ada apa ini? Kenapa dia sangat marah? batin Joe.
" Isabel, kamu tunggu saja disini! Aku mau kebawah dulu!" kata Joe.
" Iya, Kak!" jawab Isabel.
" Shawn! Ikut aku ke bawah!" kata Joe.
" Ya, Tuan!" jawab Shawn. Lalu mereka turun dengan lift khusus.
" Sebaiknya Nyonya cepat pergi dari sini!" kata salah seorang security.
" Aku akan melihat suamiku memecatmu hari ini!" kata Monica melihat tag name Harry dan Kevin.
" Atau kami akan memanggil polisi!" kata Harry.
" Panggil semua! Polisi, angkatan, semua!" teriak Monica. Joe telah sampai di lobby kantornya dan tidak melihat Monica. Kemudian Joe menelpon Monica.
" Halo, sayang! Kamu dimana?"
- " Aku diseret keluar oleh securitymu!" -
" Apa? Berani sekali mereka!"
Joe langsung menutup telponnya dan pergi keluar lobby.
" Bos!" sapa kedua security dengan menundukkan kepala saat melihat Joe.
" Sayang!" panggil Joe terkejut saat melihat Monica dengan wajahnya yang marah dan berantakan. Kedua security tersebut langsung terkejut dan gemetaran mendengar Joe memanggil Monica..
" Bos! Maafkan kami karena kami tidak tahu jika Nyonya ini adalah istri Bos!" ucap Harry memohon sambil memegang kaki Joe.
" Iya, Bos! kata Kevin.
" Nyonya! Maafkan kami! Kami hanya melakukan tugas saja!" kata Harry sambil berpindah menyembah Monica diikuti dengan Kevin. Joe yang melihat keadaan Monica tidak bisa memaafkan siapa saja di perusahaannya yang tidak memiliki sopan santun terhadap tamu. Akhirnya mereka bertiga dipecat dari perusahaan walaupun mereka memohon pada Joe dan Monica, tapi Joe tidak mau mendengarnya.
" Masuklah sayang!" kata Joe saat mereka sampai di depan ruangannya. Monica masuk dan melihat Isabel sedang berdiri di dekat meja kerja Joe.
" Semua sudah selesai! Apa kita akan melakukan di sini?" tanya Isabel tanpa melihat ada Monica disana. Monica menyimpulkan perkataan Isabel dengan berbeda.
" Joe, kau..."
" Isabel! Jaga kata-katamu! Ada istriku disini!" kata Joe. lalu Isabel melihat ke arah Monica.
" Selamat pagi, Nyonya! Maafkan kata-kata saya barusan!" ucap Isabel. Monica hanya diam, dia sangat marah pada Joe saat ini.
" Kau keluar dulu Isabel!" kata Joe.
" Iya, kak!" jawab Isabel lalu pergi keluar dari ruangan Joe.
" Kak? Apa dia memanggilmu kakak?" tanya Monica.
" Iya, sayang! Dia adalah adik sepupuku!" jawab Joe santai.
" Joe, kamu..."
" Apa istriku cemburu?" goda Joe.
" Kamu jahat!" ucap Monica lalu memukul dada Joe, Joe langsung memeluk Monica.
" Aku mana berani selingkuh, bisa-bisa mertuaku akan memotong milikku!" bisik Joe. Monica tersipu mendengar ucapan Joe.
" Maafkan aku!" ucap Monica.
" Sudahlah!" kata Joe, lalu tiba-tiba Monica mencium bibir Joe. Joe terperanjat melihat perlakuan Monica dan masih tidak percaya, lalu Monica menyesap bibir Joe dan melumat bibir suaminya itu. Dengan senang hati Joe membalas lumatan Monica, hingga mereka tanpa sadar telah saling remas, jilat, sesap dan mengeluarkan desahan, erangan dan desisan.
" Akhhhh...Joeeee! Aku mau...."
" Tahan sayang! Kita sama-sama!'
" Akhhhhhhhh!!!" teriakan keduanya seakan memecah kesunyian ruangan Joe. Tidak ada karyawan yang bekerja di lantai itu, hanya ruangJoe dan Shawn saja. Shawn dan Isabel yang sedari tadi mendengar apa yang terjadi di dalam, hanya bisa menahan gelora mereka. Dasar Bos tak tahu diri! Nggak liat apa ada pegawainya di sini! batin Shawn dan Isabel.
Sementara itu Gabriel mendapatkan semua info tentang Tiger dan Black Eagle dari orang kepercayaannya. Tidak lama kemudian dia membuat konferensi pers.
" Saya Gabriel Velasco! Ketua Handgod akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi dengan anak angkat saya Valentino Abiseka!" kata Gabriel yang duduk di depan banyak media.
" Brengsek Valen! Dia ternyata anak angkat Don Velas!" teriak seorang pria yang sedang melihat siaran langsung di TV. Ponsel pria itu berbunyi dan dilihatnya nama Mr. T tertera di layar, wajahnya langsung ketakutan.
" Ha...lo, Kak!"
- " Apa kamu mau mati, Ethan?" -
" Apa maksud kakak?"
- " Kenapa kamu nggak bilang jika dia anak angkat Don Velas?" -
" Aku ...aku tidak tahu, kak!"
- " Bukannya aku suruh kau untuk mencari tahu semua tentang dia?" -
" Aku sudah melakukannya, Kak!"
- " Jika terjadi perang antara aku dan dia, kamu akan merasakan mati!" -
" Apa?"
- " Kamu tidak tahu seberapa berkuasa dan kejamnya dia!" -
Mr. T mematikan panggilannya dan Ethan lemas terduduk di ranjangnya.
" Sayang! Apa kamu tidak akan melanjutkan permainan kita?" ucap seorang wanita yang ada di sebelah Ethan.
" Pergilah! Aku sedang ada urusan!" kata Ethan lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Gabriel memberikan penjelasan panjang lebar tentang tragedi dengan Black Eagle dan menjawab begitu banyak pertanyaan dari wartawan.
" Saya akan memberikan sebuah pengumuman, bahwa saya akan mundur dari organisasi ini dan anak saya Valentino Velasco yang akan menggantikan!" kata Gabriel