Bab 206 Ada apa dengan ibuku

"Maaf Bu. Marisa tidak sengaja," ucap Marisa.

Namun Debi malah mengomel tak karuan. Membuat telinga Clara yang duduk di kursi di meja makan menjadi panas. "Ayolah bu. Ini masih terlalu pagi untuk marah-marah," sambar Clara. Dia hanya tidak suka ribut-ribut.

Debi diam. Dia lalu sarapan dengan roti tawar yang diolesi dengan selai nanas. Namun tak lama dering teleponnya yang nyaring menganggu aktifitas makannya. 

Debi meletakkan kembali rotinya di atas piring, lalu meminum air putih sebelum mengangkat teleponnya. 

"Halo dengan siapa ini?" tanya Debi pada sambungan teleponnya. Nomornya baru, dan tidak tersimpan di ponselnya.

"Kamu tidak melupakan suaraku kan meski telah berhasil menghapus nomorku dari ponselmu?" sindir seseorang di ujung telepon. Dan dia adalah teman lama Debi.

Mata Debi membelalak. Jantungnya berdesir saat mendengar suara itu lagi. Seseorang yang berusaha ia hindari selama ini.