Alice lega setelah menceritakan semuanya pada Bi Mar. Seperti ada sesuatu yang berkurang dari dalam dirinya tapi dia tidak tahu apa itu namun yang pasti perasaannya sekarang jauh sedikit lebih tenang. Entahlah dia tidak tahu perasaan apa itu.
"Yang sabar ya non. Diusap dulu ingusnya." Bi Mar mengusap ingus yang keluar dari hidung Alice dengan ujung kaosnya. Bagai seorang ibu peduli pada anaknya sendiri.
Kini tinggalah suara sesenggukan keluar dari mulut Alice. Ya wanita hamil itu sedari tadi menangis selama bercerita akan apa yang dialaminya selama ini bersama Rama. Rasanya terlalu sedih bila membahas kehidupannya bersama Rama hingga hanya dengan menangis itulah gambaran perasaannya saat ini. Begitu miris, bukankah sebuah rumah tangga harus bahagia. Tapi apa yang justru ia dapatkan dan rasakan selama ini.
"Hikss … hikss … ,"
"Aku capek. Rasa kecewa dan sakit hatiku sungguh besar sekali pada dia."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください