Pesta Anniversary Pernikahan Nathan dan Adelia berlangsung meriah kemaren apalagi ditambah syukuran Xena yang telah lulus kuliah. Rumah Nathan dan Adelia sudah kembali bersih dari segala pernak pernik pesta kemarin.
Xena tampak keluar dari rumahnya dengan mengendarai mobilnya menuju ke arah Restoran miliknya yang join dengan Wilma. Setibanya di Restoran, karyawan nya menyambutnya ramah.
"Selamat Siang Bu Xena. Mau makan disini atau mau dibawakan ke ruangan ibu?", tanya Fitri, pelayan front office ramah.
"Aku cuma sebentar kok Fitri. Tolong pesankan aku jus Mangga segar ya, aku duduk di situ aja", ujar Xena sambil menunjuk ke arah sudut ruangan.
Saat sedang asyik menikmati jus Mangganya, mata Xena menangkap sepasang Pria dan Wanita yang tampak bergandengan mesra memasuki Restoran. Xena mengerutkan keningnya karena Pria itu Anthony dan Xena tidak mengenali wanita yang menggandeng Anthony.
"Rupanya dia beneran selingkuh. Ngajak ribut gw ni", gumam Xena kesal. Dia lalu mengeluarkan HP nya dan membuat satu panggilan telepon ke HP Pras.
"Sayang, aktifkan Aplikasi utk kamera Bros ku. Ada pertunjukan menarik ni. Kamu jangan ikut campur kalau adikmu babak belur sama aku ya", geram Xena.
Sebelum Pras sempat menjawab, Xena mematikan sambungan teleponnya. Dia memakai Bros yang terdapat kamera ditengahnya yang terhubung dengan Aplikasi di HP Pras. Xena lalu berdiri dan berjalan santai menghampiri Anthony yang masih tidak menyadari kehadirannya. Xena lalu duduk di tempat duduk di depan Anthony. Anthony menoleh ke arah Xena dan mukanya langsung pucat pasi.
"Hai Anthony, Uda lama ngga ketemu ya. Kok ngga mengenalkan kami berdua?", tanya Xena selembut mungkin menekan emosinya.
"Xeeenaaa ... Apa yang kamu lakukan disini? Kamu sendiri?", tanya Anthony gugup.
"Ngga, aku rame-rame", ujar Xena tersenyum. Anthony makin panik, dia langsung celingukan melihat sekelilingnya.
"Mana yang lain?", tanya Anthony.
"Ini siapa sayang?", tanya gadis yang ada di samping Anthony.
"Hai kenalkan, aku Xena. Kamu siapa? Kamu apanya Anthony?", tanya Xena sambil mengulurkan tangannya. Gadis itu menyambutnya ramah.
"Aku Tia, aku pacarnya Anthony. Kamu siapanya Anthony? Kok aku ngga pernah lihat ya", ujar Tia ramah.
"Kamu kuliah bareng sama Anthony juga?", tanya Xena lembut namun sambil memandang sinis ke arah Anthony.
"Aku beda Fakultas. Eh kayanya aku Familiar ya sama wajah kamu", ujar Tia ceria.
"Xena, aku bisa jelaskan ya. Nanti aku jelaskan ya", ujar Anthony.
"Kayanya bukan sama aku ya kamu harus menjelaskan. Tia, kamu sudah berapa lama pacaran sama Anthony?", tanya Xena.
"Tia, jangan di jawab. Ayo kita pergi", ujar Anthony berusaha menarik Tia untuk bangun.
"Kenapa Anthony, kamu mau kabur? Duduk", ujar Xena dengan sedikit emosi. Kedua pengawal Xena mendekat setelah Xena memberikan mereka kode untuk mendekat.
"Xena, nanti aku jelaskan ya", ujar Anthony memelas.
"Jangan sampai aku ulang ya Anthony. Duduk kata ku", kembali Xena memerintah dengan suara tinggi. Semua mata memandang ke arah Xena.
"Fitri, tahan semua tamu yang akan masuk. Hari ini kita tidak buka Resto. Kalian semua keluar", teriak Xena.
Fitri mengangguk dan ia mulai ketakutan. Ia kemudian dengan beberapa pelayan termasuk Britney berjalan keluar Resto menunggu di luar Resto.
"Xena tolong jangan begini. Aku minta maaf Xena", ujar Anthony mulai cemas.
"Tia, apa kamu tau Anthony sudah menikah dan punya Anak?", tanya Xena melihat ke arah Tia.
"Iya, aku tau. Tapi aku cinta Anthony, dan aku mau jadi istri keduanya", ujar Tia mantab.
"Oh ternyata kalian samanya rupanya ya", ujar Xena mulai terlihat kemarahan nya.
Terdengar suara mobil berdenyit kencang berhenti di depan Resto. Tak lama masuk Pras berjalan dengan cepat menuju ke meja Xena dan Anthony.
"Kamu yakin akan menikahi Anthony, karena dia ngga punya apa-apa loh", ujar Xena ketus.
"Sayang", tegur Pras lalu mencium pucuk rambut Xena dan melihat dengan marah ke arah Anthony yang sekarang mulai menunduk saat melihat kedatangan Pras.
"Apa maksudnya? Anthony ini Vice Presdir di Lexi Group. Ini siapa? Ganteng banget", ujar Tia genit.
Xena langsung tersenyum sinis lalu ia menggeser duduknya sehingga Pras duduk di depan Anthony bukan di depan Tia. Mata Tia memandang Pras yang bahkan tidak melirik sedikitpun kepada Tia. Pras tampak memelototi adiknya yang tertunduk.
"Apa maksudnya semua ini Anthony? Kamu berani selingkuh?", tanya Pras geram.
"Anthony kamu ngga lihat perempuan macam apa yang ada disebelah mu ini? Perempuan yang bahkan tidak berpaling sedikitpun saat melihat wajah kakakmu", ujar Xena ketus.
"Eh ngga kok, aku cuma sekedar kagum aja ada cowo ganteng di sini", ujar Tia seimut mungkin.
Pras langsung memeluk Xena dan mencium sisi keningnya untuk meredakan amarah Xena yang tampak mulai memuncak.
"Sayang, ini bukan level kamu. Jangan di dengarkan ya. Biar aku yang bereskan", ujar Pras lalu melepaskan pelukannya dan memandang ke arah Anthony lagi.
"Kamu mau aku pindahkan ke Perusahaan Papi aja hah? Aku kecewa padamu Anthony", ujar Pras.
"Kak, aku sudah mulai letih dengan kehidupan rumah tangga ku. Aku ingin mencari angin segar di luar kak. Aku rasa kamu juga pernah melakukan nya", ujar Anthony pelan.
"Aku dan Kamu tidak sama Anthony. Aku ngga pernah dan tidak akan pernah mengkhianati Xena untuk apapun. Bukan begini caranya kalau kamu bosan dengan rumah tangga mu. Kamu bisa bicarakan baik-baik dengan Lily", ujar Pras.
"Sayang jangan tinggalkan aku ya", ujar Tia pelan sambil memegang tangan Anthony erat.
"Dan kamu, sebaiknya kamu jauhi adikku. Aku tau type macam apa kamu", herdik Pras.
"Kak, jangan maki orang, maki saja aku", ujar Anthony.
"Kamu mau tau type macam apa perempuan ini? Dia hanya inginkan kamu memberikan dia uang, uang dan uang. Perempuan ini punya pacar lagi selain kamu, dia hanya inginkan uangmu dan dia Bersenang-senang dengan pria lain", ujar Pras tegas.
"Kak jangan sembarang tuduh. Ngga semua orang matre. Tia tidak seperti itu kak", ujar Anthony.
"Sayang, kayanya adikmu perlu aku hajar sedikit ya biar otaknya terbuka", ujar Xena geram.
"Cantik, jangan sia-sia kan tenagamu sayang. Tenang aja, bentar lagi ada yang bakalan nangis kok", ujar Pras tersenyum sinis melirik ke arah Tia.
Ada chat masuk ke HP Pras berkali-kali dan Pras membuka HPnya. Pras tersenyum melihat chatnya lalu ia memperlihatkan chatnya kepada Xena dan itu membuat Xena juga tersenyum lalu memandang sinis ke arah Tia.
"Ini kamu lihat yang barusan aku share ke HP mu", ujar Pras.
Anthony membuka HP nya dan melihat chat yang masuk ke HP nya lalu mukanya langsung berubah. Anthony lalu memandang ke arah Tia dengan pandangan marah lalu ia menepis tangan Tia yang ada dilengannya.
"Sayang kamu kenapa? Kok kasar si", tanya Tia tak senang hati.
"Ini siapa Tia? Ini kan kemaren saat aku pulang dari rumahmu, pakaiannya sama dan juga gelas ini, gelas bekas minumku kan", ujar Anthony mulai marah.
"Aku bisa jelaskan. Itu sepupu aku", ujar Tia sedikit gugup.
Tak berapa lama seorang pria masuk ke dalam Resto dan berjalan dengan membawa seorang pria lain.
"Pak Presdir ini saya bawa orang nya", ujar Pria itu.
Wajah Tia langsung pucat pasi saat melihat Pria itu dan Xena tersenyum sinis.
"Kamu namanya siapa dan apa kenal dengan perempuan ini?", tanya Pras.
"Saya Roy. Ini Tia, pacar saya", ujar Roy kebingungan.
Anthony langsung menepis kembali tangan Tia dan dia langsung bangun akan memukul pria itu dan Tia tiba-tiba menampar Anthony. Xena langsung menjenggut rambut Tia dan menariknya menuju keluar Restoran. Tia menjerit kesakitan, Roy berusaha akan menolong Tia tapi dicegah oleh kedua pengawal Xena.
Di depan Restoran, Xena langsung melemparkan Tia hingga ia terjatuh dan Roy langsung menghambur ke arah Tia menolongnya berdiri.
"Kalian semua lihat perempuan ini, kalau dia masuk ke dalam Resto ini lagi, guyur dengan air cucian piring", teriak Xena kepada karyawannya.
"Kalian orang-orang kaya sewenang-wenang saja sama orang seperti kami", teriak Roy mengherdik Xena. Kedua pengawal Xena akan maju namun di cegah Xena.
"He Kamu. Kamu tau apa yang dilakukan perempuan yang kamu bela itu hah? Ini lihat", ujar Xena lalu memutar kembali percakapan mereka sejak awal.
Muka Roy berubah, rahangnya mulai mengeras lalu ia menepis tubuh Tia yang terlihat seperti lemah hingga terjatuh.
"Kamu memang cewe matre Tia", herdik Roy. "Roy, jangan tinggalkan aku Roy", pinta Tia memelas.
"You see now", ujar Pras sambil merangkul Anthony adiknya.
"Iya kak. Salah aku yang selingkuh dari Lily. Aku akan minta maaf sama Lily kak. Thanks ya Uda buka mataku. Aku janji ngga akan selingkuh lagi", ujar Anthony.
"Anthony, sekali lagi kamu selingkuh dari Lily, aku hajar kamu sampai masuk RS", ancam Xena sambil memandang ke arah Anthony dengan pandangannya yang menakutkan.
"Aku ngga akan menyakiti saudara perempuan mu lagi Xena. Apalagi aku tau sekarang bagaimana kejamnya kamu", ujar Anthony tersenyum menggoda Xena.
"Akh iya Tia, aku lupa kasih tau kamu. Stay Away from my Brother or else. Perusahaan Pak Hartono sedang tidak stabil kan? Kayanya Perusahaan itu sebentar lagi akan kolaps dan itu karena salah kamu. Kamu pernah mengganggu rumah tangga kawanku, kamu ingat Aditya? Keluarga istrinya sedang balas dendam ke Perusahaan Papa kamu, jadi aku sarankan, berhenti jadi Pelakor. Minta ampun sama orang tua kamu karena kamu sudah menyusahkan mereka", ujar Pras.
"Hah? Bener? Papa .... Ampuni aku Papa. Iya aku ngga akan jadi Pelakor lagi", ujar Tia, lalu buru-buru dia bangun dan segera ia berlari naik Taxi untuk menuju ke rumahnya.
"Beneran itu kak?", tanya Xena penasaran. Pras mencium kening istrinya mesra.
"Sayang, saat aku melihat muka Tia lewat kamera aku langsung ingat temanku Aditya. Langsung aku suruh teamku cari tau soal Tia. Dia sudah banyak ganggu rumah tangga orang, makanya aku bilang dia bukanlah level kamu sayang", ujar Pras. Pras memandang tajam ke arah Anthony.
"Kami akan menyembunyikan ini dari Lily dengan syarat jangan pernah sakiti Lily lagi. Kalau kamu kaya gini lagi, aku ngga akan lari dari meeting cuma untuk menyelamatkan kamu dari tangan istriku", ancam Pras.
"Iya kak, aku janji ngga akan selingkuh lagi", ujar Anthony.
"Kamu lari dari meeting cuma buat cegah aku kirim adikmu ke RS hah?", tanya Xena ketus.
"Aku tau kemampuanmu sayang, makanya aku sampai ngebut ke sini", ujar Pras tersenyum.
"Hei kalian, masuk lagi ya. Restonya ngga jadi saya tutup. Hari ini kalau sampai jam tutup masih ada kue-kue yang ngga laku, kalian bawalah kalau masih bagus untuk dimakan, kalau Uda ngga layak kalian buang ya jangan dibawa ya", ujar Xena yang diangguki para karyawan nya.