Sepuluh hari sudah Xavier tidak dapat dihubungi, Luna terlihat galau di WD Group. Hampir setiap hari ia lembur hanya untuk tenggelam melupakan kerinduannya terhadap Xavier.
Walaupun Luna hanya baru beberapa hari dekat dengan Xavier namun Xavier dengan mudahnya masuk ke hati Luna, bahkan mamanya pun menyukai Xavier yang berlaku sangat sopan padanya.
Luna mengingat hari terakhir dia makan siang dengan Xavier, saat itu ia bertemu dengan adik Xavier yang bernama Xena. Luna mengingat keanehan antara mereka berdua seperti ada yang mereka sembunyikan.
Bahkan Adrian pun tak tau kemana perginya Xavier dan malah balik bertanya pada Luna. Pekerjaan di WD agak santai karena Bos Besar dengan Jason sedang Melakukan bisnis trip mereka ke Singapura. Tapi walau begitu tetap saja kadang masih ada meeting dadakan dengan video call.
Hari ini adalah hari ulangtahun perusahaan WD Group yang ke 50 tahun, akan ada perayaan besar-besaran. Semua pelaksanaan pesta perayaan telah dipersiapkan dari jauh hari, para panitia sudah sibuk mengkonfirmasi kedatangan para tamu undangan.
Karyawan WD Group bahkan ikut serta dalam perayaan kali ini. Bunga-bunga ucapan selamat ulang tahun sudah berdatangan sejak pagi. Sengaja hari ini diliburkan mengingat akan banyak yang lebih sibuk mempersiapkan pesta dibandingkan bekerja.
Seperti Luna walaupun malas mengikuti pesta ini, namun merupakan kewajiban yang harus ditaati semua karyawan WD Group.
Sore itu Luna dengan gaun malamnya yang sederhana, hanya menggunakan sebuah gaun brokat Hitam dengan high heels yang tak terlalu tinggi, dia mencari lokasi duduknya.
Luna bersama Vivi agak heran dengan pengaturan duduk ini karena mereka berdua bersama Adrian malah ditempatkan di meja dekat dengan tempat wakil CEO WD Group.
"Loh kok kita malah duduk di sini ya? Emang kita punya ya jabatan wakil CEO WD Group?", tanya Luna berbisik.
"Aneh ya? Katanya ini jabatan baru untuk anak-anak pak Presdir. Mereka berdua akan menggantikan posisi pak Presdir selama pak Presdir dan nyonya keliling dunia", ujar Adrian.
"Beneran bakalan ada pergantian kepemimpinan ne di WD Group?", tanya Vivi ya percaya.
"Kalau gw yang lebih bingung kenapa kita yang duduk di sini ya. Itu wakil CEO WD Group memang dua ini, disebelahnya loe Adrian, gw sebelah sini dan Vivi samping gw. Kenapa bukan pejabat WD Group ya", ujar Luna heran.
Tak lama Jason masuk ke dalam ruangan aula yang mulai penuh dengan para tamu undangan.
"Mohon semua tamu undangan dapat duduk ditempatnya masing-masing yang sudah disiapkan. Mohon diperhatikan apakah nama anda dimeja sudah sesuai agar bisa kami segera mulai acaranya", ujar Jason lewat pengeras suara.
Akhirnya setelah semua mendapat tempat duduknya sesuai pengaturan, acara perayaan pun dimulai.
"Para hadirin sekalian, mohon berdiri, mari kita sambut keluarga CEO WD Group yaitu Bapak Nathan Utomo dan Ibu Adelia Wijaya Utomo", ujar Jason membahana.
Musik merdu terdengar di sekeliling ruangan mengiringi masuknya keluarga Nathan Utomo. Nathan Utomo dengan gagahnya menggandeng Adelia Wijaya Utomo dan dibelakang mereka diikuti kedua putra dan putri mereka, Xavier Arkaan Utomo dan Xena Alexandra Utomo.
Saat Jason menyebut nama Xavier semua mata tertuju pada Xavier yang berjalan dengan gagahnya menggandeng adiknya yang cantik Xena.
Luna dan Adrian adalah dua orang yang paling kaget melihat kedatangan mereka. Adrian menatap Luna demikian pula sebaliknya lalu mata mereka tak lepas menatap Xavier dan Xena yang merupakan dua orang yang paling mereka rindukan saat ini.
Nathan dan keluarganya langsung naik ke atas panggung dan Nathan memperkenalkan keluarga nya.
"Selamat Malam semua. Pada kesempatan kali ini saya kembali memperkenalkan keluarga kecil saya, ini adalah istri saya Adelia dan ini putra pertama kami Xavier yang sebagian kalian sudah mengenalnya sebagai rekan kerja kalian beberapa bulan ini dan yang ini putri kami Xena. Xavier dan Xena akan sementara menggantikan posisi saya saat kami akan berlibur. Kami berdua berharap kalian dapat membantu Xavier dan Xena membuat WD Group menjadi lebih maju dan lebih baik lagi", ujar Nathan bersahaja. Lalu ia mempersilakan Xavier berbicara di pengeras suara.
"Selamat Malam semua. Pada perayaan kali ini, saya Xavier dan adik saya Xena memperkenalkan diri kami kembali kepada kalian semua. Mohon untuk ke depannya kita semua dapat bekerja sama lebih baik lagi. Selamat menikmati pesta ini dan selamat bersenang-senang", ujar Xavier dan Xena hanya tersenyum disambut tepuk tangan semua undangan.
Nathan dan Adelia lalu duduk di meja utama bersama para petinggi WD Group. Xavier dan Xena duduk di meja bersama Adrian, Vivi dan Luna yang langsung salah tingkah. Apalagi Luna yang melihat betapa gagahnya Xavier malam ini dengan taxedo nya dan Xena dengan gaun malamnya yang indah.
"Hai semua apa kabar? Hai Luna", sapa Xavier lembut.
"Hai kak Adrian, apa merindukan aku?", goda Xena yang membuat muka Adrian tersipu malu.
"Hai tuan putri semua pasti merindukan tuan putri yang secantik tuan putri Xena. Pak Xavier maaf saya mungkin pernah kurang aja sebelum sama bapak", ujar Adrian agak terbata yang membuat Xena tersipu malu.
"Hai jangan seperti itu lah. mari kita duduk. Mas Adrian, saya tetap Xavier yang kalian kenal. Maaf ya kami ngga memberitahukan siapa kami sebelumnya", ujar Xavier menjelaskan.
Luna, Vivi dan Adrian duduk dengan canggung bersama Xavier dan Xena. Xavier melirik ke tangan Luna yang gemetar. Dia lalu menggeser duduknya lalu menggenggam tangan Luna di bawah meja. Luna menatap Xavier kaget, tapi Xavier tidak melepaskan genggaman nya.
"Bagaimana apakah semua berjalan lancar sepuluh hari ini? Maaf ya kami menghilang tiba-tiba soalnya perintah Daddy adalah sesuatu yang tak boleh kami bantah", ujar Xavier. Luna berusaha setenang mungkin padahal jantung berirama tak beraturan akibat genggaman tangan Xavier dikolong meja.
"Kak Adrian kenapa kamu diam saja? Eh mba Vivi, kenapa kamu ngga bawa pasangan?", ujar Xena polos.
"Eh ngga, ini kan acara resmi lagian saya belum punya pasangan Bu Xena", ujar Vivi.
"Aduh mba Vivi, kami belum resmi berkantor, jadi panggil nama kami saja. Kan kami baru akan bekerja mulai besok jadi hari ini kami masih bebas jadi jangan panggil pake bapak atau ibu", protes Xena.
"Iya mba Vivi. Kali ini kami hanyalah sebagai anak pak Nathan Utomo bukan atasan kalian", ujar Xavier.
"Ayo kita ikutin acaranya dulu", ujar Xavier yang langsung melihat ke arah panggung. Banyak mata melirik kepada meja mereka makin membuat Luna tidak nyaman. Setelah acara resmi selesai, tinggal waktunya untuk makan malam. Xavier lalu menarik tangan Luna mengikuti langkah nya mendekati Adelia. Luna yang kaget mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Xavier yang malah membelalakkan matanya kepada Luna.
"Mommy, ini perkenalkan Luna mom. Kan Mommy mau kenal siapa Luna", ujar Xavier di telinga Adelia. Adelia tersenyum kepada Luna lalu berdiri memeluk Luna. Luna kaget sekali mendapatkan perlakuan seperti itu dari Adelia.
"Cantik sekali pantesan kakak mau jadi sopirnya", puji Adelia.
"Selamat malam Bu Presdir", sapa Luna sopan.
"Tante Adelia, bukan Bu Presdir. Aku disini sebagai Mommynya Xavier loh camer mu bukan sebagai istri CEO WD Group", ujar Adelia menggoda yang makin membuat merah muka Luna. Nathan yang melihat mereka mendekati.
"Akhirnya Ratu Jutek luluh juga dengan pangeran WD Group ya", goda Nathan yang makin membuat Luna malu.
"Akh sudahlah, ayo sana kalian makan dulu. Xavier ajak Luna makan, dan si Xena juga ajak makan tuh, dia belum makan dari siang cuma gara-gara biar gaun malamnya muat", gerutu Adelia.
"Adrian, ajak anak saya makan", ujar Nathan kepada Adrian.
Adrian dengan takut-takut berdiri memberi hormat kepada Nathan dan meminta Xena untuk mengikuti nya mengambil makanan.
Xena melingkarkan lengannya ke lengan Adrian lalu ia mengikuti Xavier dan Luna yang lebih dulu antri mengambil makan. Semua yang melihat mereka, langsung memberikan mereka kesempatan untuk mengambil lebih dulu sehingga sebentar kemudian mereka sudah kembali ke meja mereka dan mulai menyantap makanan mereka.
Pesta berlangsung meriah hingga larut malam. Malam itu Luna bagaimana seorang Putri Cinderella yang bertemu dengan Pangeran tampannya.