"Bawel loe bisa sakit juga", ujar Xavier saat ia memasuki ruang perawatan Pras pagi itu.
"Kakak pagi-pagi amat ke sini", ujar Xena.
"Daddy tuh brisik, suruh aku bawain kamu baju ganti sama suruh liat si bawel sakit apa. Sakit apa dia?", tanya Xavier
"Kena Typus dia kak. Dokter bilang lambung dia luka. Makanya dia harus benar-benar bed rest", ujar Xena.
"Di rumah heboh dengar si bawel sakit. Mommy sama Daddy suruh aku jenguk pagi-pagi sekalian bawa ganti buat kamu dan nanti sore aku disuruh pulang cepat jaga anak-anak dirumah biar mereka bisa jenguk si bawel", ujar Xavier.
"Maaf jadi merepotkan ya kak. Semalam baby sitter juga sudah aku wanti-wanti agar anak-anak kalau siang dibawa ke rumah Mommy aja. Kasian kalau ngga ada aku sama kak Pras, mereka suka ngga mau makan", ujar Xena lembut. Pintu ruang perawatan terbuka dan Adriana masuk ke dalam.
"Hai Adriana. Janjian sama kak Xavier ya?", ujar Xena sambil mengambil paper bag yang diberikan Xavier.
"Iya, sekalian mau ke kampus mampir dulu ke sini. Xena kamu nanti aku ijinkan sama dosen ya kalau kamu ngga bisa ikut kuliah hari ini", ujar Adriana.
"Thanks ya. Aku malah ngga kepikiran ke situ. Eh iya, kalian kan akan menikah hari Senin, kok masih pada sibuk si?", tanya Xena.
"Aku cuma mau ketemu dosen buat bimbingan sedikit", ujar Adriana.
"Semester depan tinggal skripsi kan? Soalnya aku juga tinggal skripsi aja", ujar Xena.
"Loh kamu ngga pake KKN?", tanya Adriana.
"Sudah, aku KKN cuma 2 hari kemaren itupun dekat kampus. Biasa tuh pakai nama orang ini makanya dipermudah", ujar Xena nyengir.
"Tau gitu aku ikut kamu Xena. Sumpah tersiksa banget waktu aku KKN karena jauh banget dari mana mana. Tapi happy si soalnya orang nya baik-baik banget. Masih polos", ujar Adriana.
Xavier tersenyum lalu mengelus rambut Adriana kekasihnya dan membuat ia menoleh senang.
"Sebentar lagi kamu jadi istriku ya", ujar Xavier.
"Iya ya", jawab Adriana malu-malu.
"Jangan pamer depan gw deh", herdik Pras kesal.
"Eh sayang Uda bangun. Kamu sarapan dulu ya, baru nanti diminum obatnya. Tempat tidurnya aku tinggikan ya", ujar Xena mengambil tombol lalu mengatur posisi tempat tidur Pras agar ia senyaman mungkin.
"Si Bawel sewot tuh gara-gara ngga bisa meluk Xena", ledek Xavier.
Adriana dan Xena hanya tersenyum melihat Xavier menggoda Pras.
"Biarin kerjaan nya ngga bakalan gw bantuin", ancam Pras.
"Jiah bolehnya gitu. Sayang kita duduk di situ aja, biar kita makin ledekin orang sakit ini", ujar Xavier lalu menarik Adriana untuk duduk di sofa. Adriana lalu duduk di sofa dan Xavier memeluk nya dari belakang.
"Tuh sayang, kan aku juga mau peluk kamu tapi aku ngga mau nularin kamu", ujar Pras sedih.
"Makanya makan sarapan kamu, minum obatnya dan cepat sembuh biar kita bisa pelukan lagi. Aku mencintaimu Prasetya Bismarck", ujar Xena lembut yang membuat Pras tersenyum senang.
"Aku mencintaimu Xena", ujar Pras senang.
"Jiah dia lebih mesra sayang. Aku mencintaimu Adriana", ujar Xavier. Adriana tidak menjawab hanya memegang lembut pipi Xavier.
"Yah kasian deh ngga dijawab. Jangan jawab Adriana", ledek Pras.
"Sayang kok ngga dibalas si?", rajuk Xavier.
"Malu sayang", ujar Adriana memerah mukanya.
"Sabar kakak. Sebentar lagi juga Adriana akan balas sama seperti aku. Malah lebih lantang dia loh", ujar Xena menggoda.
"Apa si Xena", ujar Adriana makin malu.
"Sayang, suapi aku ya, aku masih ngga punya tenaga", ujar Pras.
Xena dengan lembut menyuapi suaminya dan baru setengah Pras merasakan sakit di perutnya sehingga ia meminta berhenti. Lalu Xena memberikan obat dan tak lama tampak Pras mulai tertidur.
"Kita jalan yuk sayang, si bawel tidur. Kamu mau kemana? Aku antar. Bye Xena. Jangan khawatir anak-anak, mereka akan baik-baik saja. Urus si bawel biar Senin bisa jadi best man aku lagi", ujar Xavier lalu menggandeng Adriana keluar ruang perawatan.
Xena lalu merapikan posisi tidur Pras, dia mengatur lagi posisi tempat tidur nya dan kemudian Xena duduk di sofa sambil melihat-lihat ke HPnya. Setelah agak lama datang Dokter dan Perawat masuk ke ruangan dan mereka berusaha memeriksa Pras tanpa membangunkan nya.