webnovel

Kita Saling Memiliki

Saat Xena membuka mata yang pertama ia lihat adalah wajah Pras suaminya yang sedang terpejam. Xena bangun dari tidurnya lalu duduk dipinggir tempat tidur dan saat ia akan keluar, tangannya tertahan sebuah tangan yang sangat ia kenal. Ia menoleh dan melihat Pras sedang tersenyum padanya.

"Sayang", ujar Pras lembut.

Xena menepis tangan Pras dan kemudian bangun namun Pras bergerak cepat dengan memeluk Xena dari belakang dengan erat.

"Lepaskan aku", ujar Xena sambil mencoba melepaskan pelukan Pras yang justru makin mempererat.

"Maafkan aku sayang. Maafkan aku", bisik Pras ditelinga Xena.

"Lepaskan aku, sakit. Kamu terlalu erat memelukku", dengus Xena kesal.

Pras melonggarkan pelukannya dan kemudian dia membalik tubuh Xena menghadap ke arahnya.

"Maafkan aku sayang", ujar Pras pelan sambil menatap lembut mata Xena.

"Memang kamu salah apa kak?", sindir Xena kesal.

"Maafkan aku atas kebodohan ku tadi yang malah menyakiti mu. Maafkan aku sayang. Aku takut kehilanganmu. Aku sangat mencintaimu", ujar Pras lembut.

"Kamu ngga salah kok kak, kamu benar. Aku lupa sudah bersuami", sindir Xena.

"Iya aku yang salah telah berprasangka buruk padamu sayang. Maafkan aku", ujar Pras makin lembut.

"Apa serendah itu kamu memandang cintaku kak?", tanya Xena tajam.

"Aku mencintaimu dengan seluruh hati dan jiwaku. Tak ada tempat lagi untuk pria lain kak. Kenapa kamu masih meragukan nya kak. Hati ku sakit kak", ujar Xena mulai berkaca-kaca.

"Iya sayang, aku yang salah. Aku terlalu cemburu sayang. Aku sangat cemburu karena dia adalah orang yang kamu sukai bukan yang menyukai kamu. Karena sejarah kalian yang membuat aku makin cemburu saat melihat dia berdiri disamping mu tadi", ujar Pras sambil menundukkan kepalanya. Tangannya menggenggam erat tangan Xena.

"Aku pernah bilang pada mu kak, aku adalah rajawali yang mencintai kamu angkasaku. Aku tumbuhan yang merindukanmu embun pagi yang selalu mencintaiku. Jangan pernah ragukan aku lagi kak. Kita saling memiliki, aku mencintaimu Prasetya Bismarck dan tidak ada pria lain dihatiku selain kamu", ujar Xena lembut.

"Akupun mencintaimu Xena Alexandra Utomo", ujar Pras menatap lembut mata Xena.

Pras mendekat kan mukanya ke muka Xena dan kemudian mencium bibir Xena mesra. Xena melingkarkan tangannya ke leher Pras dan membalas ciuman Pras lebih lembut lagi.

"Jangan pernah ragukan aku lagi kak", ujar Xena lembut saat Pras melepaskan ciumannya. Kembali mereka berciuman sangat lama dan akhirnya mereka berpelukan erat.

"Ayo pulang sayang, anak-anak menunggu kita di rumah", ujar Pras.

Pras dan Xena berangkulan lalu keluar kamar dengan hati yang riang dan saat menuruni tangga, Nathan dan Adelia yang sedang duduk di sofa merasa heran.

"Sejak kapan kalian di atas? Kok Daddy ngga lihat kalian masuk", ujar Nathan.

"Dari siang Dad, aku dan kak Pras numpang tidur siang", ujar Xena sambil nyengir.

"Oh Daddy kira kalian lagi bertengkar lagi, biasanya kalau bertengkar kan gitu, Xena kunci kamar, Pras masuk lewat balkon", ujar Nathan menyindir.

"Ih Daddy uda liat ya waktu saya loncat tadi?", tanya Pras nyengir. Ia mencium tangan kedua mertuanya bergantian diikuti Xena yang kemudian duduk di sofa dekat Nathan Utomo.

"Ngga, Daddy cuma nebak-nebak aja dan ternyata tebakan Daddy benar", ujar Nathan nyengir.

"Kok Daddy bisa nebak mereka bertengkar si?", tanya Adelia.

"Itu tadi si Ririn laporan sama Xavier, mereka bertengkar hebat di kantor, si Ririn khawatir makanya kasih tau Xavier, Xavier nanya ke Daddy apa Xena sudah kembali atau belum", ujar Nathan cuek sambil memakan cemilan di tangannya.

"Kamu si kak gara-gara nya jadi tau semua kan", ujar Xena sambil memukul pelan lengan suaminya.

"Iya maaf, salahku. Maaf sayang", ujar Pras lembut.

"Tumben ngga ada mawar 100 tangkai lagi?", tanya Nathan cuek.

"Ya Daddy kali ini saya yang ngambek tapi saya juga yang harus minta maaf", keluh Pras.

"Ya gitu deh nasib suami, salah terus ya", ujar Nathan pelan.

"Maksud Daddy apa?", tanya Adelia kesal merasa tersindir.

"Ngga kok Mom, ngga ada maksud apa-apa. Ini si Pras yang salah", ujar Nathan sambil mendelik ke arah Pras.

"Dad, Mom, kami pulang ya", ujar Xena tersenyum sambil menarik tangan suaminya menyingkir dari depan Nathan sebelum di bully oleh Nathan.

Pras yang mengerti langsung buru-buru kabur mengikuti langkah Xena berangkulan berjalan menuju ke rumah mereka di seberang jalan.

"Sayang, mobil aku besok pagi aja ambilnya, kuncinya ngga tau tadi aku lempar sembarang", ujar Xena sambil nyengir.

"Sayang lain kali kalau marah jangan bawa mobil ya, aku benar-benar rasanya jantungku lepas dari tempatnya lihat cara nyopir kamu tadi. Benar-benar cepat banget", keluh Pras.

"Habis kamu main tinggalin aku gitu aja. Bikin aku naik darah", ujar Xena kesal.

"Maaf ya", ujar Pras lembut.

"Maaaamaaaa ... Paaaapaaaa", teriak Raffa, Mika dan Kirana berlari kearah Pras dan Xena yang langsung memeluk ketiganya saat mereka berdua memasuki ruang tamu rumah Xena dan Pras.

"Sudah makan belum?", tanya Pras pada Kirana yang ada dalam gendongan nya sementara Mika dan Raffa telah berlari lagi duduk di bangku soffa menonton film kartun kesukaan mereka.

"Daahh ... Daahhh", ucap Kirana dengan suara bayinya.

Pras meletakkan Kirana diantara Raffa dan Mika. Mika memberikan botol susu kepada Kirana dan Raffa menyuruh Kirana tidur diatas bantal sambil menyedot botol susunya.

Tampak kedua putra Xena begitu sayang pada Kirana dan memanjakan Kirana. Xena hanya tersenyum melihat ketiganya lalu ia masuk ke dalam kamarnya sementara Pras menemani ketiga anak kecil itu menonton kartun kesayangan mereka.