Lily mulai kembali sadar, dia terlihat mulai tenang walaupun masih ada sisa-sisa kesedihan di wajahnya. Xena, Wilma dan Adriana, bersamaan memeluk Lily.
"Lily, kami ada untukmu", ujar Xena lembut.
"Lily kami disini untukmu sayang", ujar Adriana tak kalah lembutnya.
"Terimakasih ya sudah ada untukku", jawab Lily lemah.
Xena, Adriana dan Wilma melepaskan pelukan mereka tetapi tangan mereka tetap bergandengan seperti membuat lingkaran, lingkaran hanya untuk mereka berempat berbagi kekuatan untuk Lily.
"Lily kamu yang ikhlas ya, ini sudah jalannya dari yang Maha Kuasa untukmu dan Anthony. Biarkan anakmu tenang karena ia kini telah kembali menjadi bidadari surga", ujar Xena lembut.
"Tapi Xena", ujar Lily terbata-bata.
"Lily, kita tidak boleh menyalahkan takdir kita, Tuhan mungkin ada rencana lain untukmu dan Anthony, kita hanya bisa berdoa dan berusaha saja Lily", ujar Adriana menasehati.
"Sekarang kalau kamu mau menangis, menangislah, kami akan bersamamu membagi lukamu. Tapi esok hari kamu harus tersenyum untuk orang-orang yang mencintaimu. Lihatlah Anthony, Mami dan Papi mu, mereka ada untukmu, mereka sangat mengkhawatirkan mu, Lily. Kami juga khawatir padamu juga", ujar Xena tetap dengan nada lembut.
"Aku akan berusaha tegar untuk orang-orang yang mencintaiku, berusaha tegar untuk kalian", jawab Lily pelan.
"Anthony, dimana Anthony?", tanya Lily lagi.
"Sebentar aku panggilkan ya", ujar Wilma lalu melepaskan genggaman nya dan berjalan keluar kamar memanggil Anthony.
Xena kembali memeluk Lily demikian juga Adriana. Anthony memasuki kamar dengan langkah pelan lalu mendekati Lily. Xena dan Adriana melepaskan pelukan mereka. Adriana beranjak dari sisi Lily pindah ke sisi Xena memberikan ruang untuk Anthony. Lily mengulurkan tangannya lalu segera Anthony memeluk Lily erat dan mereka berdua menangis bersama.
"Maafkan aku sayang yang tidak bisa menjaga anak kita", ujar Lily disela isaknya.
"Salahku juga sayang yang tidak bisa menjaga kalian berdua", ujar Anthony dengan suara serak.
Xena mendekati Pras lalu Pras merangkul istrinya yang langsung memeluk pinggangnya. Adriana dan Wilma juga saling memeluk pinggang, mereka semua yang ada di kamar tidak dapat menyembunyikan kesedihan mereka.
"Ikhlaskan ya Lily, Anthony", ujar Adriana pelan, dijawab keduanya dengan anggukan.
Anthony melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Lily dengan saputangannya, kemudian iapun menghapus air matanya.
"Kita harus bisa tersenyum sayang, anak kita bahagia kembali menjadi bidadari surga", ujar Anthony sambil berusaha tersenyum.
"Iya, anak kita kembali menjadi bidadari surga", ujar Lily juga mencoba tersenyum walaupun dipaksakan.
"Begitu Lily, ikhlaskan dan tersenyum lah, kami akan selalu ada untukmu Lily", ujar Wilma lembut.
"Terimakasih ya sudah selalu ada untukku", ujar Lily masih dengan suara serak. Adriana, Wilma dan Xena kembali mendekat dan merangkul Lily bersama.
"Aduh", jerit Xena pelan.
"Kenapa Xena?", tanya Adriana yang kebetulan berada di sampingnya.
"Ngga apa-apa. Dadaku agak bengkak, makanya sakit kalau tersentuh", ujar Xena lembut.
"Eh maaf ya", ujar Adriana merasa bersalah.
"Xena, kamu pulang aja, kasian si kembar pasti lapar belum menyusu", ujar Lily pelan, ada kesedihan karena ia tidak bisa merasakan menyusui anaknya.
"Iya Xena, pulang saja, besok bisa ke sini lagi. Dada kamu seksi banget sekarang", ujar Adriana menggoda.
"Apa si Adriana, ini ngebet tau", ujar Xena.
"Iya sayang, kita pulang aja ya, Lily juga sudah tenang, biar Anthony bisa bersama Lily, mungkin banyak yang mau mereka share bersama", nasehat Pras lembut.
"Ya Uda, aku tinggal ya Lily, Anthony. Besok aku ke sini lagi", ujar Xena lembut lalu mencium pipi Lily dan kemudian memeluknya erat.
"Jangan menangis lagi ya Lily", bisik Xena dan Lily mengangguk. Pras merangkul Anthony adiknya.
"Sabar ya, ikhlas kan saja", ujar Pras lembut.
"Terimakasih ya kak", ujar Anthony. Xena lalu memeluk Wilma dan Adriana bergantian.
"Xena sumpah Sexi banget loe, dada loe kaya pake silikon", ledek Wilma cuek.
"Ini lagi ngebet Wilma", ujar Xena kesal.
"Kalian mau diantar pulang dulu ngga?", tanya Pras kepada Wilma dan Adriana.
"Ngga usah kak, Adriana bawa mobil ke sini. Sebentar lagi kami juga pamit, kalian duluan aja", ujar Wilma menjawab pertanyaan Pras.
"Oke deh, hati-hati dijalan ya. Kami duluan ya. Dah Lily, Anthony", ujar Pras pamit pada Lily dan Anthony. Pras merangkul istrinya berjalan bersama sampai ke arah lift.
"Sayang beneran kamu kaya pakai silikon, menggoda banget", bisik Pras menggoda sambil matanya tak lepas dari dada Xena.
"Kamu tuh, samanya kaya Wilma ngga ngerasain penderitaan aku", ujar Xena kesal.
"Hahahahahaa .. Maaf sayang, abis itu beneran menggoda banget", ujar Pras lagi.
"Udah akh ayo cepetan pulang biar Mika sama Raffa yang tangani bengkakku ini", ujar Xena yang hanya dijawab senyuman menggoda Pras.