webnovel

Group Receh

Xavier memarkirkan mobilnya di depan Fakultas Informatika. Saat ia keluar dari mobil, banyak gadis yang mencuri-curi pandang ke arahnya.

Xavier mewarisi ketampanan Nathan dan kelembutan Adelia. Ia sangat ramah terhadap semua teman-teman nya sehingga banyak sekali yang mengenal dirinya. Karena kepintarannya, Xavier juga diangkat menjadi asisten dosen dan akibatnya setiap mata kuliahnya selalu penuh dengan mahasiswi-mahasiswi.

Dari jauh Xavier sudah melihat adiknya yang membuat kehebohan di kampus dengan 3 orang sahabatnya.

Group Receh yang merupakan group gadis-gadis cantik yang selalu menjadi pusat perhatian dimanapun mereka. Gadis-gadis itu tidak hanya cantik tapi juga pintar. Makanya Adelia dan Nathan membiarkan Xena berkawan baik dengan mereka walaupun mereka centil-centil.

Group Receh semua tau kalau Xavier kakak dari Xena tapi mereka juga tidak mengatakan ke selain group mereka karena kalo tidak seperti Xena tidak mau jadi Mak comblang untuk fans Xavier. Xena, Wilma, Lily dan Adriana berjalan bersama memasuki kelas mereka.

"Selamat pagi tuan putri. Sepertinya kalian ceria sekali pagi ini", sapa Delon, salah satu playboy kampus yang kalah pamor dari Xavier.

"Pagi juga badak bercula", ujar Wilma ketus diikuti cekikikan teman-temannya. Xena lalu duduk di barisan paling depan.

"Xena dibelakang aja dong. Males di depan", ajak Lily yang memilih duduk di belakang. Delon lalu duduk di samping Lily.

"Ogah, gw takut ketularan", kata Xena sambil menunjuk ke arah Delon. Lily kaget melihat Delon duduk disampingnya, dia langsung bangun dan duduk di sebelah Xena yang kemudian diikuti Wilma dan Adriana.

"Yaaaa kok pindah si", ujar Delon kecewa.

"Bener kata Xena, gw juga takut ketularan elo Delon", teriak Lily.

"Ketularan apaan? Emang gw bawa virus?", tanya Delon tak mengerti.

"Ketularan Bloon nya ... Hiiii ...", ujar Adriana yang membuat tertawa semua yang ada di kelas.

"Sialan loe", maki Delon. Lalu Delon mendekati kawan-kawannya yang pria yang memperlakukan nya sama dengan berpura-pura menghindari sampai ia kesal dan memiting salah satu kawan baiknya agar tetap duduk disampingnya.

Tak lama masuklah Xavier ke ruang kuliah itu. Xena terbelalak matanya melihat kakaknya. Xena kaget karena kakaknya beda Fakultas tapi kenapa dia bisa masuk ke ruang kuliah nya dan baru tersadar kalau kali ini mata kuliahnya Ekonomi Informatika yang berhubungan dengan jurusan kakaknya.

Para Gadis berteriak histeris melihat kedatangan Xavier, mereka langsung berebut duduk di depan. Group Receh hanya bisa diam saja sambil semua memandang ke Xena yang langsung mengangkat bahu.

"Selamat Pagi. Nama saya Xavier dan akan bertugas pagi ini menggantikan dosen mata kuliah Ekonomi Informatika karena pak Bambang sedang ada halangan", ujar Xavier ramah diikuti senyumnya yang mempesona.

Dia hanya tersenyum mengejek ke arah adiknya yang sedang menggerutu karena melihat kakaknya harus masuk ke ruang kuliahnya.

Selama mata kuliah Xavier, kelas sangat hening karena kalau ada yang berani berbicara, para gadis dengan sigap akan mencubit para laki-laki yang membuat onar.

Xavier memang patut diacungi jempol karena cara dia mengajar benar-benar sesuai dengan keinginan kawan-kawan nya. Saat mata kuliah selesai, Xavier menghampiri adiknya lalu mengacak-acak rambut adiknya.

"Kakak ribet ne, ntar aku bilangin Mommy ya", ujar Xena keceplosan.

"Jangan lupa pulang sebelum Daddy pulang, jangan buat Mommy dalam masalah", ujar Xavier kemudian berjalan keluar ruang kuliah.

Semua mata gadis memandang ke arah Xena penuh pertanyaan. Wilma, Lily dan Adriana lalu menarik Xena untuk segera keluar dari ruang kuliah sebelum para gadis menyerbu Xena dengan pertanyaan seputar Xavier.

"Rese ni kakak Xavier ganggu aja ketenangan gw", gerutu Xena.

"Kok kakak loe bisa masuk ke kelas kita si?", tanya Wilma heran.

"Kan dia Asdos pak Bambang, ya Uda bisa lah", ujar Lily.

"Kakak loe makin ganteng aja Xena, yakin loe dia belum punya pacar?", ujar Adriana usil.

"Apa? Loe mau jadi kakak ipar gw? Ngga akh, cari yang lain aja", ujar Xena cemberut.

"Lah emang kenapa si loe ngga ngebolehin kita-kita dekat sama kakak loe?", tanya Adriana tak mengerti.

"Iya, loe ntar pacaran sama kakak gw, giliran ada masalah apa-apa ntar pelampiasan nya ke gw juga. Trus putus, gw juga yang pusing. Uda banyak yang patah hati sama dia, makanya gw ngga mau sampe temen gw jadi korban kakak gw", ujar Xena menjelaskan.

"Sampe segitunya loe", ujar Wilma cengar-cengir.

"Bukan gitu, karena gw Uda nyaksikan banyak gadis cantik dibuat patah hati sama kakak gw. Gw aja ngga tau type nya kakak gw kaya gimana. Mommy si selalu bilang, kakak Xavier tuh kaya Daddy, kalo belum ketemu belahan jiwanya bakalan sering bikin orang patah hati. Giliran Uda ketemu, posesif nya kebangetan. Kaya Daddy ke Mommy gw deh", ujar Xena menjelaskan.

"Uda akh yuk ke toko buku. Gw harus pulang cepat soalnya gw pake mobil Mommy, ketahuan Daddy bisa Mommy gw dihukum juga", ujar Xena menarik tangan teman-teman nya memasuki mobilnya.

Sebentar kemudian mobil sudah melaju meninggalkan lapangan parkir kampus menuju ke pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Selatan..

maaf ya lama update soalnya moodnya belum dapat buat menghayal. kerjaan dunia nyatanya belum bisa ditinggal. semoga moodnya dapat lagi biar bisa menghayal lagi ya ... ??

Dewi_Chairuddincreators' thoughts