"Hei Hantu Putih, kau sedang bertengkar dengan istrimu ya?", kalimat pertama yang didengar Nathan saat menerima telepon dari Alex temannya di Surabaya.
"Siapa bilang?. Brisik loe, kepala gw pusing ne", keluh Nathan menjawab malas-malasan. Ia baru terbangun dari tidurnya. Semalaman ia mencoba menghubungi Adelia bahkan menyebabkan Jason harus begadang untuk mencari tahu keberadaan Adelia.
"Eh enak bener bos besar ini. Dia enak-enakan tidur, istrinya kerja keras disini", ledek Alex yang membuat mata Nathan terbelalak.
"Loe liat Adel dimana? Tahan dia, gw langsung nyusul", ujar Nathan semangat.
"Wah beneran loe lagi perang. Uda santai, gw Uda tau nomor kamar hotel nya, dia baru pulang besok. Loe susul aja ke Hotel, ntar gw Chat hotel dan no kamarnya", ujar Alex lalu mematikan sambungan telepon nya. Lalu ada pesan masuk dari Alex. Buru-buru Nathan memesan tiket pesawat lewat aplikasi di smartphone nya dan segera dia berlari ke bawah meminta sopir mengantarkan nya ke bandara.
Sopirnya memandang heran, "Maaf bapak yakin mau ke Bandara memakai baju itu", tanya Pak Mul sopir setia Nathan. Nathan lalu menyadari kalau ternyata dia hanya memakai piyama dan bersendal saja.
"Oh iya, tunggu sebentar ya", ujarnya malu lalu naik ke atas dan sebentar kemudian Nathan turun lagi dengan pakaian T-SHIRT dengan dilapisi cardigan dan celana panjang. Pria itu tetap memukau dengan apapun yang ia pakai.
Sejak menikah, Nathan telah dibiasakan Adelia memakai pakaian seperti anak muda pada umumnya, T-SHIRT dengan celana jeans ataupun kemeja tanpa dasi rapi. Sepanjang perjalanan ke Bandara, rasanya Nathan ingin membawa mobil sendiri mengikuti kecepatan saat ia memakai mobil Ferarri nya. Setibanya di Bandara, Nathan langsung berlari masuk tanpa mengatakan apapun ke pak Mul tapi kemudian dia kembali lalu berkata, "Pak Mul langsung kembali ke rumah saja. Mungkin saya baru pulang besok ya", kemudian dia kembali jalan memasukki bandara.
Sampai di atas pesawat, Nathan baru menyadari kalau dia tidak membawa pakaian ganti.
"Akh kenapa pikiran ku selalu kacau kalau jauh dari Adel. Sayang, aku merindukanmu. Tunggu aku ya", gerutunya sendiri. Orang yang ada disampingnya tersenyum mendengar gerutuan Nathan.
"Pengantin baru ya mas", goda nya. Nathan diam lalu memasang ekspresi dinginnya. Orang itu tidak berani lagi menggoda Nathan.
Sejam kemudian Nathan sudah berada di jalanan Surabaya menuju ke Hotel yang ditempati Adelia. Rasanya panjang sekali jalan yang ia lalui, tak sabar dia ingin melihat kekasihnya yang telah ia rindukan semalaman. Setelah membayar Argo Taxi, Nathan langsung menuju ke kamar Adelia sesuai petunjuk Alex. Dia menekan bel dan taklama pintu terbuka, tampak kekasihnya membuka pintu.
"Sayang", sapanya merayu.
"Kamu tau aku disini dari mana? Akh pasti Alex", ujar Adelia cemberut.
"Sayang, aku merindukanmu", kembali Nathan merayu wanita nya. Adelia masuk ke kamar meninggalkan Nathan yang masih berdiri di pintu. Dia lalu menoleh dan berkata, "Kamu mau masuk atau mau pulang lagi ke Jakarta?".
"Aku masuk", ujar Nathan tersenyum sambil masuk dan buru-buru menutup pintu kamar. Dia berjalan pelan mengikuti langkah Adelia. Adelia berhenti dan berbalik menghadap ke arah Nathan.
"Mau apa?", ujarnya judes.
"Maafkan aku ya yang sudah berani berbohong. Aku janji itu pertama dan terakhir kalinya aku berbohong sama kamu. Aku ngga akan mengulangi lagi. Aku terima hukuman apapun dari kamu", ujarnya memelas.
Adelia tersenyum mendengar jawaban suaminya, "Janji ya, aku ngga mau denger kamu bohongin aku lagi", ujar Adelia lagi.
"Aku janji", ujar Nathan tegas. Adelia lalu memeluk Nathan yang langsung dibalas Nathan dengan pelukan eratnya.
"Akhh sayang, aku bisa gila berjauhan dengan kamu", ujarnya sambil membenamkan wajahnya dileher Adelia. Adelia tersenyum mendengar perkataan Nathan.
"Aku juga sangat merindukan mu", ujarnya. Nathan mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke mata Adelia, sebentar kemudian dia mencium bibir Adelia dengan mesra.
*Flash Back*
Adelia akan makan siang dengan Pengacara dan Manajer Wendy di restoran cepat saji di plaza secara tak segaja bertemu dengan Alex yang akan kembali ke kantor nya setelah makan siang.
"Hai kakak ipar, kau dengan siapa ke sini? Kok aku ngga lihat si Hantu Putih", tanya Alex setelah melihat tidak ada Nathan diantara mereka.
"Dia tidak ikut, saya sedang ada kerjaan disini", ujar Adelia santai.
"Eh iya, kenalkan, ini Sisca manajer cantik model Wendy dan yang ganteng ini pengacara kami yang bernama Hilman. Dan kalian, ini bos WD Surabaya, masih lajang loh", ujar Adelia menggoda Alex. Alex memperkenalkan dirinya dengan sopan. Mata Sisca terbelalak melihat mahluk ganteng yang bernama Alex, kebetulan dia juga masih single.
"Hebat sekali si Beauty Killer punya kenalan seganteng ini", kata Sisca dalam hati. Akh Sisca belum tau aja kalau CEO ganteng yang menjadi incaran Wendy ternyata suami Adelia. Hampir setiap hari Wendy membicarakan Nathan padahal Nathan hanya sekali mengatakan hai kepadanya.
Karena Alex terburu-buru, dia lalu menanyakan dimana hotel tempat Adelia menginap karena dia mungkin akan mampir menyapa nya. Adelia memberitahukan Hotel dan nomor kamarnya, lalu Alex pergi meninggalkan mereka bertiga. Sisca mendekat ke Adelia.
"Bu Adel, boleh minta nomor HP pak Alex ngga Bu?", tanyanya hati-hati. Adelia lalu membuka HP nya dan men-share nomor HP Alex lewat chatnya ke Sisca.
"Terimakasih ya Bu", ujar Sisca bahagia.