Xena baru keluar dari ruangan Sekretariat FE setelah menyerahkan Skripsinya untuk mengikuti sidang Skripsi saat ia melihat sekumpulan orang sedang berkerumun.
Sebenarnya Xena tidak ingin perduli pada kerumunan itu sampai ia mendengar sebuah nama di panggil.
"Hei Britney, sekarang jadi orang susah loe. Dulu loe sombong banget waktu loe kaya, sekarang mana bacot loe yang dulu berkoar koar menghina orang", teriak seorang gadis. Xena menoleh ke arah suara lalu dia mendekati dan saat dia sampai di dalam kerumunan itu, dia melihat Britney sedang ketakutan karena ada 3 gadis sedang membully nya.
"Maafkan gw Sheila, Indri, WanWan. Gw uda berubah, gw bukan Britney yang dulu lagi. Please let me go", ujar Britney pelan.
"Dulu waktu loe ngebully kami, apa loe punya rasa ampun?", teriak Sheila sambil mendorong pundak Britney.
Indri dan WanWan juga ikut mendorong Britney yang membuat Britney terjatuh.
"Hei ... Kalian", tegur Xena mendekati mereka.
Semua memandang ke arah Xena dan begitu kaget melihatnya.
"Hai Xena", sapa Sheila ramah.
"Kalian membalas dendam atas perbuatannya waktu SMU dulu?", tanya Xena tersenyum sinis.
"Kami hanya ingin dia merasakan apa yang kami rasakan dulu waktu SMU", ujar Sheila tak senang saat mendengar omongan Xena.
"Lantas apa bedanya kalian dengan Britney kalau begitu?", tanya Xena makin sinis.
"Tapikan Xena, dia lebih keterlaluan dulu. Dia bahkan membully Lily sampai segitunya", ujar WanWan membela diri.
"Jangan jadikan kami sebagai alasan kalian untuk membully Britney", herdik Xena.
Ketiga gadis di depannya mulai bergetar ketakutan, mereka sudah pernah melihat Xena yang sangat marah dulu, jadi mereka benar-benar sangat segan pada Xena. Kedua pengawal Xena sudah ada dibelakangnya, makin membuat Sheila dan kawan-kawan nya ketakutan.
"Xena maafkan kami, kami tidak bermaksud apa-apa. Kami cuma ingin memberikan anak ini pelajaran", ujar Indri.
"Dengan melakukan hal yang sama yang dulu ia lakukan? Kapan selesainya masalah kalau kalian melakukan hal yang sama yang ia lakukan?", herdik Xena lagi.
"Sudahlah, lupakan masa lalu, kembalilah berteman. Britney juga sudah menyadari kesalahannya dulu. Maafkan saja. Bukanlah memaafkan itu akan membuat hidup kita lebih damai. Saling memaafkan lah", ujar Xena melembut.
Britney yang telah berdiri di belakang Xena melihat kagum ke pada Xena.
"Baiklah kami akan melupakan masa lalu. Tapi kalau dia kembali mengulangi hal itu lagi, kami akan melawan dan kami akan membalaskan lebih kepadanya. Ayo teman-teman kita masuk kelas", ujar Sheila lalu berbalik dan pergi bersama kedua temannya.
Orang-orang disekitar mulai membubarkan diri mereka karena pertunjukan telah usai.
"Xena ... Terima kasih kamu sudah menolongku", ujar Britney pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Britney saya tidak bermaksud menolongmu. Saya hanya tidak suka semua bullying dalam bentuk apapun juga dan karena alasan apapun juga. Hiduplah kamu baik-baik sesuai dengan keinginan mu untuk berubah. Jangan kembali menjadi Britney yang dulu", ujar Xena berbalik menghadap Britney.
Seseorang tiba-tiba memeluk pinggang Xena dan Xena melihat ke samping nya mendapati Pras sedang berada disisi nya tersenyum.
"Sedang apa sayang?", tanya Pras.
"Kak kenalkan ini teman SMU aku, Britney. Britney, kenalkan ini kak Pras suamiku", ujar Xena.
Pras tersenyum lalu mengulurkan tangannya yang disambut Britney. Pras hanya sebentar menyentuh tangan Britney lalu menariknya kembali.
"Kamu kapan sidang Skripsi? Uda dapat jadwal?", tanya Pras sambil melihat ke arah Xena lagi dengan mesra.
"Jadwal sidang ku awal bulan depan. Semoga kalau lancar dan aku lulus, dua bulan lagi aku bakalan wisuda. Jadi sebelum anakmu lahir, mamanya akan jadi sarjana", ujar Xena sambil mengelus perutnya yang mulai membesar.
Britney memandang pasangan yang ada di depannya dengan pandangan iri.
"Britney kalau kamu mau masuk kelas, silakan aja. Kayanya kelas kamu uda mau masuk kan? Jangan sampai telat, mami Ekonomi Makro tidak suka mahasiswi yang telat masuk", ujar Xena mengingatkan Britney sambil melihat jam tangannya.
"Eh iya. Terimakasih sekali lagi ya Xena. Saya pergi. Permisi", ujar Britney setelah melihat jam tangannya, dia menunduk hormat kepada Xena dan Pras lalu pergi menuju ke kelasnya.
"Pak, kalian pulang duluan saja ya. Biar nyonya muda kalian sama saya. Saya bawa team saya juga kok", ujar Pras kepada kedua pengawal Xena yang mengangguk lalu pergi dengan membawa mobil Xena.
"Britney itu bukan nya yang pernah ngebully Lily ya? Anthony sudah cerita sama aku", ujar Pras sambil merangkul Xena berjalan menuju ke arah mobilnya yang terparkir tak jauh dari mereka.
"Anthony cerita apa?", tanya Xena.
"Anthony sudah cerita semua yang ia dengar dari Lily, bagaimana kamu dulu menghajar para pembully Lily. Daddy ternyata melakukan pembalasan juga dengan memberikan mereka pelajaran, tapi karena Manajer mereka yang telah melarikan modal perusahaan, makanya perusahaan orang tua Britney bangkrut", ujar Pras membukakan pintu untuk Xena. Xena masuk ke dalam mobil dan Pras duduk disebelahnya. Tak lama mobil melaju keluar dari halaman parkir kampus.