webnovel

Chapter 4: Cynthia Feltros (2)

"HAHAHAH!! Seharusnya engkau menyadari bahwa serangan ku tidak 'sedangkal' itu!!"

Tertawa Kian selagi terus mengayunkan cambuknya. Luka lehernya telah mulai sembuh dari serangan tadi. Kian telah menggunakan jiwa orang-orang di desa tersebut untuk menyembuhkan dirinya dalam sekejap.

Cynthia Tidak dapat membiarkan usahanya menjadi sia-sia. Teriakan Kian yang mulai kembali menyerang Cynthia dengan cambuk sihirnya. Keduanya melanjutkan perkelahiannya. Keduanya saling bertukar serangan.

Mantra , bela diri, dan alat sihir semuanya dikeluarkan. Jika seseorang mengamati pertarungan ini. berdasarkan pertukaran serangan ini, Cynthia menemukan bahwa seragan sihir yang menggunakan media dalam perantaranya akan lebih sulit untuk diserap.

Puluhan bunga terus bermekaran di sekitar tubuh Cynthia yang meskipun berusaha menghindar dan memblokir datangnya serangan yang berdatangan, tubuhnya yang terus melemah menyebabkan semakin banyak serangan yang mengenai tubuhnya.

Cynthia telah memikirkan cara untuk memenangkan pertarungannya. Namun dalam pelaksanaanya ini adalah sebuah pertaruhan.

Kian melihat Cynthia yang berlari menuju ke arahnya. Kian mengayunkan cambuknya.Tapi kali ini, keraguan muncul di pikirannya.

Cynthia yang menyadari keraguan dari serangan Kian langsung meluncur ke bawah melewati cambuk yang ada dibawahnya. Cynthia mulai meluncurkan pedangnya yang terdorong masuk ke leher Kian.

Cynthia bergegas bergerak menuju Pedangnya yang kini telah tertancap di leher Kian, bersiap untuk mengakhiri Iblis yang ada di depannya.

Sesaat pedang Cynthia di leher Iblis tersebut kembali di tangannya, Cynthia menyadari bahwa Kian telah mengarahkan pandangannya ke arah wajahnya. Diikuti dengan-

*PUFF*

"HAHAHAHAH engkau kira aku cuma bergantung atas cambuk ini untuk menyerang mu?!"

Rasa sakit yang muncul di sekitar wajah Cynthia. Cynthia pun menyentuh wajahnya yang telah 'bermekaran'.

Darah mulai bercucuran dari sisi bawah bunga tersebut. Berdasarkan penglihatannya yang menipis dia tahu bahwa matanya kini juga telah berubah menjadi 'bunga'.

Bunga yang bermekaran di wajahnya ini memiliki efek yang sama dengan bunga-bunga yang ada dibawahnya yang ikut semakin melemahkan badannya. Nafas Cynthia mulai terengah.

Tubuh Cynthia tidak sudah mengalami kesulitan untuk bergerak. Dia telah lama kehilangan rasa pada tangan dan kakinya. Baju zirahnya telah lama hilang digantikan dengan pelapis kulit dibawah zirahnya. rambut pirang keemasannya telah menjadi kusut dan jatuh mengenai tanah. Satu-satunya Mata yang ia punya terus menatap ke Bianca. dengan wajah yang selalu dipenuhi senyuman meskipun setengah wajahnya telah dipenuhi bunga.

Bianca adalah kunci kemenangan yang ia pertaruhkan. Wajah Cynthia yang hancur membuat Bianca merasa bersalah di dalam hatinya. Namun, dia tidak tahu harus berbuat apa. Bianca mulai mendengar suara lemah yang datang dari mulut cynthia

"Bianca, Aku tahu apa yang terjadi tadi pagi. Aku dan keluargaku telah berusaha menghentikan Victor Tell sebelum dia menyebarkan berita tentang hasil penilaianmu."

Cynthia telah dapat menusuk lehernya Kian dan merusak inti sang iblis, namun tidak memiliki tenaga yang cukup menyelesaikan semuanya.

"JANGAN GANGGU CLIENTKU SAMPAH!!! TIDAK ADA YANG MEMPEDULIKANNYA SEKARANG KARENA DIA ADALAH SEORANG 'NULL'. SEMUA ORANG TELAH MENINGGALKANNYA!!!"

Kian berusaha untuk memisahkan pedang di tangan Cynthia dengan menendangnya namun genggaman Cynthia tidak pernah guyah.

"Aku tahu kamu pasti bisa menemukan jalan yang benar! Ayah, Ibu, Amaryllis, dan Aku..Kami akan selalalu ada untuk-"

Kian yang berhasil memisahkan dirinya segera menendang Cynthia, namun kondisi Kian membuat usahanya hanya berdampak ringan pada Cynthia. Cynthia dapat menghindari tendengan Kian

"Kami akan selalalu ada untukmu"

.

.

.

Kian Juga merasakan efek dari pertarungan mereka berdua. Tubuhnya kini telah dipenuhi dengan luka. Potongan pada tangan dan lehernya yang sebagian besar terpotong masih belum kujur sembuh.

Cynthia telah sengaja mengarahkan tiap sayatannya ke arah tangan sang iblis untuk mencegah Kian dari menutupi lehernya.

Kian pun berdiri dan mendekati cynthia yang ada didepannya. Ini merupakan kontak pertama Kian di dunia ini. Siapa kira tugas yang dikira mudah ini menyebabkannya harus bertarung memperjuangkan hidupnya. dia harus mengalahkan

Seorang Iblis tidah sepenuhnya dapat muncul di dunia ini tanpa mengalami semacam efek samping. untuk menstabilkan posisinya para Iblis biasanya memanfaatkan 'inti' yang disimpan didalam tubuhnya

Dengan rusaknya inti tadi, Kian kini harus menyelesaikan pertarungan ini segera. dia tidak bisa menggunakan badanya dengan efektif dan mesti bergantung dari seisa sihir yang dia miliki.

Permenungannya diganggu oleh datangnya Bianca yang berlari dan mengacungkan belati di tangannya ke arah Kian.

"JADI ENGKAU INGIN MENGKHIANATIKU JUGA?!"

Ungkap Kian sedikit kesal yang kemudian menyerang Bianca dengan serangan kecil yang dimaksudkan sebagai 'hukuman' untuk Bianca agar dia tidak berani melawannya lagi.

Beberapa bunga mulai bermekaran di tangan Bianca. Namun dia tidak mau berhenti. Dia tidak mau kehilangan Cynthia.

"AAAAAAAH!!!!!!"

Teriakan keras dilepaskan oleh Bianca yang terus berlari dan menghunuskan belatinya ke leher sang iblis. Rasa sakit yang diakibatkan oleh Bunga-bunga semakin bermekaran di sekitar tubuhnya.

namun dia tidak peduli. Bianca menghunuskan belatinya yang kini telah dilapisi dengan sihir dan memisahkan leher sang iblis menjadi 2 sekaligus membelah inti yang terdapat di dalamnya.

Tubuh kian kini berhenti bergerak seolah tali yang mengendalikannya telah terputus. Sementara itu kepala Kian kini terjatuh beberapa meter dari tubuhnya Kian memiliki ekspresi yang tidak percaya.

Cynthia merasa bangga kepada Bianca. sementara itu sebentar lagi teman-teman dan adiknya akan datang dan memberikannya bantuan pertama.

"Kak Cynthia, Kak Cynthia apakah Kakak tidak apa?"

"Bianca…sekarang..bukan saatnya…untuk berbicara… cegah.. Iblis … Terlahir.. Kembali"

Cynthia mengetahui bahwa iblis yang telah membuat pakta dengan orang lain akan dapat menggunakan orang tersebut untuk bereinkarnasi. biasanya mereka akan dapat 'bermain mati' dan kembali setelah meeka kembali

Kian yang menyadari bahwa rencananya telah diketahui, memulai proses reinkarnasinya.

[[Ⲇⲉⲙⲟⲛⲓⲥ 𝓖ⲁꞅⲇⲉⲛ: Ϩⲁⲛⲥⲧ𐌵ⲁꞅⲩ]]

Setelah mengucapkan mantra dengan bahasa yang bukan berasal dari dunia ini. Kepala Kian mulai 'mekar' menjadi sebuah bunga. didalam bunga ini terdapat sebuah kapsul.

"Ah!!! Ah…. Ah!!"

Alimentarius yang secara diam-diam tengah berusaha untuk kabur dari lokasi pertarungan antara Kian dan Cynthia, mulai merasakan perubahan yang terjadi pada dirinya.

Tumor kini mulai bertumbuhan di tubuhnya. Di dadanya tempat lambang yang dia dapat dari Kian kini muncul sebuah bunga besar dengan sebuah putik di tengahnya.

Bunga dari kepala Kian seolah mengetahui hal ini, mulai memecahkan kapsul yang terletak di dalamnya menyebabkan partikel-partikel sihir halus yang bertabaran di udara menuju bunga yang memiliki putik .

Bianca yang menggandeng Cynthia bergegas menuju ke arah bunga yang sebelumnya merupakan Ayahnya berada.

Cynthia kini berada di keadaan yang sangat kritis. Hanya Tekadnya yang telah mendorong dirinya sejauh ini. Namun tekad tidak dapat bertahan selamanya.

Cynthia meminta Bianca untuk meninggalkan dirinya dan duduk di pojokan reruntuhan. Wajahnya melihat ke Bianca dan menyuruhnya untuk menyelesaikan semuanya.

Cynthia mulai kehilangan kesadarannya. Di akhir kesadarannya, Cynthia melihat sebuah bunga misterius yang belum pernah dia melihat sebelumnya. Bunga tersebut tumbuh di depan bunga yang memiliki putik.

Dari bunga tersebut, sebuah jiwa mulai tebang ke arah bunga berputik

terima kasih sudah membaca sejauh ini....

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Funggencreators' thoughts