webnovel

Chapter 17: Mutasi dan sebuah proposal.

Keesokan paginya, lonceng kedua berbunyi ke seluruh Akademi. disaat Murid-murid yang bergegas menuju ke ruang makan atau kedai makanan lainnya, Marie kini melewati koridor di dalam akademi.

Marie yang keluar dari ruang klinik hendak pergi ke ruang kepala sekolah. Dia tidak tahu secara pasti kenapa sang kepala sekolah ingin menemuinya, namun dia berharap kepala sekolahnya dapat menjawab apa yang telah terjadi pada dirinya.

Marie mencoba untuk merasakan aliran sihir di dalam tubuhnya dengan mengikuti petunjuk yang diajarkan oleh mentornya selama Marie masih berada di desa.

Disaat dia dapat merasakan aliran kuat di pergelangan tangannya, Marie mengikuti alurnya hingga mencapai di bagian dadanya. pada hari itu, Marie dapat merasakan dengan jelas bagian yang seharusnya merupakan jantungnya telah berubah menjadi 'sesuatu' yang bukanlah jantung.

Namun malam itu Di dalam dadanya kini kembali terasa seperti detak jantung. Perawat yang kembali untuk melihat kondisinya tidak menjelaskan lebih lanjut. Kecuali memintanya untuk beristirahat.

Jika Rose yang tidak mau kembali kecuali dia telah tidur maka Marie tidak akan kembali tidur malam itu..

"haa…Aku tidak tahu apakah ini.. Tapi Aku harap tidak ada hal buruk yang terjadi. "

Gumam Marie saat dia melewati lorong-lorong gedung utama akademi. Lorong ini tidak banyak dilalui oleh siswa lain, namun siswa-siswa yang Marie lewati terus melihat kearah dimana dia pergi. Mereka semua mengenakan jubah yang menunjukkan mereka setidaknya tahun ke-3 atau ke-4.

Marie kemudian sampai ke bagian lorong yang terhubung ke ruang kepala sekolah.

Pintu ini tidak dihiasi oleh dekorasi apapun kecuali sebuah plat yang bertuliskan "ruang Kepala Sekolah" dan sebuah tanaman di atas pot.

"Masuklah Marie Aku telah menantikanmu datang. "

Marie hendak mengetuk pintu di depannya. Namun suara datang dari balik pintu tersebut. Marie yang melihat tidak ada kamera atau benda sihir seperti itu disekitarnya, hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Permisi"

Mendorong pintu ruangan kepala sekolah, Marie disambut seorang pria yang sedang membaca sebuah surat Kabar diatas sofa…

"Permisi pak saya diminta menemui Buk Bianca Vilhelmina Elysium sang kepala sekolah"

Menurunkan surat-surat yang dia baca, pria itu menunjuk ke ruangan di sebelahnya

"Iya..Bianca ada di ruangan sana..kamu bisa masuklah dulu.. Aku tidak sengaja datang terlalu cepat."

"Terima kasih pak"

Pria itu menjawab Marie dan menunjukkan ruangan yang bersambung dengan ruangan tempat mereka berada.

"Permisi…!!!"

Marie masuk ke ruangan disebelahnya.

Ditengah ruangan tersebut adalah Kepala sekolah akademi ini Bianca Vilhelmina Elysium dan disebelahnya sosok yang telah Marie kenal sebelumnya kini duduk diatas meja di sebelah Bianca.. Andrian.

Melihat wajah Marie yang terkejut oleh kemunculannya, seringaian muncul di wajahnya Andrian.

"Pagi..pagi..Aku harap tidurmu nyenyak~"

" Marie silahkan duduk di sana. "

"... "

"..."

Marie tidak berkata apapun kecuali menatapi mereka berdua dengan rasa khawatir.

"Ya sudahlah... Jangan perhatikan aku.. Bianca bicara saja langsung dengannya."

Andrian berdiri dari meja dimana dia tengah duduk dan berjalan ke lemari yang terletak di pinggir ruangan.

"Ya.. Benar.. Kamu sebentar lagi akan masuk kelas ia kan Marie? jadi kita tidak punya banyak waktu"

"Ayo duduk.. Silahkan disini"

"Permisi buk… "

Marie duduk di kursi menyebrangi Bianca..

"Aku yakin kamu ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirimu kemarin Marie?"

"....Iya tolong beritahukan aku"

"He~"

Suara kagum muncul dari Andrian yang memeriksa isi sebuah toples kaca yang didapatnya dari dalam lemari tersebut.

Tidak memikirkan gumaman Andrian.. Bianca menggunakan sihir cahaya [Projection] untuk memunculkan proyeksi belahan anatomi tubuh sebuah Manusia..

"Ehem..Oke… kurasa kita mulai dengan apa yang terjadi pada dirimu."

Untuk murid biasa yang dibesarkan 14 tahun di dunia ini, mereka akan terkejut atau setidaknya bereaksi melihat belahan isi dalam manusia. Tapi tidak adanya reaksi yang signifikan dari Marie Menarik perhatian Bianca.

Marie adalah individu dari dunia lain kedua yang telah dia temui setelah Andrian..

Beragam pertanyaan muncul di benaknya..

'Seperti apa dunianya?'

'Bagaimanakah dia sampai ke dunia ini? '.

Tapi sekarang dia harus fokus ke apa yang ingin dia jelaskan.

" Marie Apakah kamu tahu dengan lonjakan sihir non konseptual..? "

".. Um Sihir non konseptual? "

" Oh iya kamu belum mengetahuinya.. , sihir ini adalah sihir yang diaktifkan namun tidak terbentuk menjadi sihir.."

"Sihir tapi tidak menjadi sihir? Maaf buk saya masih tidak paham.. "

"Kayak..kayak.. Marie apakah kamu pernah [nightin' veil]? Diyakini sebagai sihir yang diaktifkan oleh entitas <dunia> sihir ini akan muncul dilangit..namun tidak memiliki efek dengan sekitarnya.."

Proyeksi di tangan Bianca kini berubah menjadi tirai cahaya yang bergerak melingkar.

" Tidak juga ya? Haa.. Mau bagaimana lagi sihir non konseptual memang langka tapi bisa muncul dimana saja"

Keterbatasan pengetahuan Marie menyulitkan Bianca untuk menyampaikan penjelasannya.

"Pokoknya.. Sihir non konseptual tidak akan melakukan apapun sendirinya. Tapi dapat masuk kedalam tubuh manusia."

"Pada tubuh manusia dewasa, sihir ini tidak akan memiliki pengaruh banyak tapi pada anak-anak.. Sihir ini dapat.. Mengubah susunan atau komposisi tubuh mereka. "

Bianca menyembunyikan fakta bahwa pada kebanyakan kasus.. Anak tersebut hanya akan mati. Meski demikian hal tersebut masih belum cukup untuk mencegah kecemasan pada diri Marie.

"…tidak..tidak saya tidak mengingat sesuatu seperti ini telah terjadi. "

" Tenang saja.. Hei Marie..tenang saja..Kondisi ini jarang akan mempengaruhi hidup kita.. "

Marie menolak hal seperti itu pernah terjadi.

Sejak saat dia menyadari dirinya telah terlahir di dunia ini hingga kemarin dia tidak menyadari bahwa sesuatu seperti itu telah terjadi. dia tidak mengingat apapun yang demikian pernah terjadi selama dia tumbuh..

Jika hal terjadi dia setidaknya akan mengingatnya..

"Kita biasanya akan perlu melakukan beberapa pengujian untuk mengetahui perubahan apa yang terjadi.. Tapi setidaknya Andrian telah mengenali gejala mu"

Bianca membalikkan sebuah formulir yang Andrian dan Rose isi saat membawa Marie kembali dari hutan..

"Ya..untuk sementara berdasarkan laporan yang kudapat.. Itu adalah [Nucleus] yang sebelumnya adalah jantung."

" [Nucleus] yang mana dapat memetabolisme kan energi sihir dari dalam tubuhmu.. Huh.. Ini cukup langka.."

'Kurasa aku harus menyembunyikanmu dari pengikut <NOX> Marie. Tapi karena sekarang [Nucleus] ini telah dorman kurasa aku tidak perlu mengkhawatirkannya untuk sekarang.. '

Pada tangan Bianca kini muncul gambar sebuah gumpalan bulat, namun bukannya terbuat dari biomassa, gumpalan ini memiliki penampilan yang terbuat dari bahan logam seolah ini adalah buatan manusia. Gumpalan bulat ini terbelah dua dan tiap bagian saling berputar berlawanan arah.

" Tapi , Aku akan jujur padamu Marie, Kondisi ini sejujurnya akan menghalangimu dalam berjalan di dunia sihir. "

"eh?!.. "

'Memang benar ini kanker!'

Bantahan di benaknya hampir keluar dari mulut Marie. Bukankah jika dia dapat menghasilkan energi dari dalam tubuhnya seharusnya menjadi suatu kelebihan ?

"Sihir yang mengalir dari tubuh tentunya sangat bagus tapi aliran sihir ini juga bertabrakan dengan aliran yang terserap dari luar tubuh.. "

Terlepas dari apa yang Marie anggap sebagai 'kanker', Bianca menjelaskan dampak buruk yang

"Jadi… rasa sesak yang kurasakan disebabkan oleh ini? "

"Iya, benar saat kedua aliran saling mengalir berlawanan, alirannya akan saling bertubrukan Tubuhmu tentu akan merasa tidak nyaman..

.. kecuali hingga kamu dapat mengendalikan aliran sihirmu, kamu akan terus merasakannya."

"..Untuk sekarang Elliott telah memaksakannya ke fase dormasi"

Lanjut Bianca.

"Elliott? "

"Perawat yang mengurus klinik sekolah.. Dia adalah teman lamaku… kirimkan salamku jika kamu kembali ke klinik nanti."

"Aku akan menyampaikannya nanti Buk Bianca."

Marie mengingatkan dirinya untuk menemui Elliott saat dia kembali nanti mengambil barangnya.

" Untuk sesuatu seperti itu terjadi- tunggu sebentar! Kenapa aku baru merasakannya disini? Tidak, kenapa setelah aku baru merasakannya setelah meminum cairan tersebut? "

"Kamu pernah menggunakan sihir sebelumnya? "

"Iya buk"

"Hmm…Belajar dari mana.. ? "

"Ada beberapa penyihir yang datang ke desa dan aku dapat beberapa petunjuk dari mereka"

" Begitu ya.. Hmm Hmm…Mengagumkan untuk telah dapat menggunakan sihir sejak kecil.. "

Bianca mengistirahatkan tangannya yang berhenti menunjukkan gambar [Nucleus]

"Nektar adalah konsentrat energi murni yang mana bagi badanmu mungkin mengengkol aliran energi dari luar tubuh hingga maksimal… ya aku tidak menyarankanmu meminumnya"

"Apakah setiap mutasi berbeda antara satu sama lain? "

"Setiap organ tentu berbeda, aku tahu mata yang melihat partikel sihir, tangan yang menjadi mulut-"

"Tidak itu, maksudku dengan sesama [Nucleus] apakah semuanya sama?"

"Aku tidak tahu pasti Marie, data-data kondisi ini masih sangat terbatas... Dan sampai situ saja yang akan kusampaikan."

Bianca berhenti sejenak untuk meluruskan isi kepalanya.

"..hmmm aku berencana menanyakan apakah kamu ingin keluar.. Aku setidaknya akan bisa mengembalikan semua uang yang telah anda bayarkan… Tapi kurasa tidak. Kamu akan tetap keras kepala dan tetap ingin menjadi seorang penyihir..."

Gumam Bianca yang sibuk berpikir. namun secara diam-diam tanpa sepengetahuan Marie, Bianca tangannya membentuk sebuah rangkaian sihir yang menyambungkan benaknya ke Andrian.

"Bagaimana pendapatmu Andrian? "

'Andrian Tidak bisakah kamu membaca jiwanya'?

Bianca melirik ke arah Andrian sambil mengirimkan pesan di benaknya.

Andrian sebagai seekor <incubus> dapat memperoleh informasi dari jiwa seseorang jika mereka mengetahuinya atau setidaknya memikirkannya..

Andrian yang sebelumnya terlihat berkeliaran dipojok ruangan kini telah berada di sebelah mereka.

"Apa yang kuketahui oh penyihir tinggi Bianca Vilhelmina Elysium hamba hanyalah seorang pekerja taman~"

'Sayang sekali tidak, beberapa informasi telah 'dihilangkan' dari jiwanya secara paksa'

…namun pada beberapa kasus, seseorang dapat menyiapkan sihir penangkal atau menghapusnya secara keseluruhan

"" Omong kosong ""

'Sejak dia kecil? Dan tidak ada pengaruh penghapusan ini padanya?'

"Heh~"

Andrian tetap memposisikan dirinya membelakangi mereka berdua.

'Justru sebaliknya, Marie yang kita temui sekarang ini ada karena pengaruh penghapusan itu'

"Aku tidak tahu juga, tapi setidaknya dia menerima penanganan lebih lanjut.."

Jawab Andrian dengan tak acuh

'Fakta bahwa dia tidak menyembunyikan info bahwa Marie berasal dari dunia lain membuatku yakin bahwa mereka hanya bisa memanipulasi jiwa secara terbatas, setidaknya ini bukan ulah <Aia> ataupun <Nox>. Tidak juga dari 'Magustratum'. Mereka pasti akan menggila dan membedah isi kepalanya'

'Tapi siapapun itu, dia setidaknya pandai menyembunyikan jejaknya'

Percakapan batin mereka terus berlangsung selagi Bianca

"Begitu ya.. "

'Jawaban terdekat yang bisa kudapatkan adalah orang tuanya.. '

"Bagaimana dengan kelua-"

'Sebaiknya kita menunda pembicaraan tentang keluarganya Marie..percuma bertanya jika Dia tidak tahu apa-apa'

"Ah… yang ingin ku katakan kepadamu adalah jika kamu masih mau lanjut menjenjangi pendidikan dunia sihir Marie, Aku dapat membimbingmu..."

"Benarkah?- "

Bianca tidak menjawab pertanyaan dan mengangkat tangannya..

"Akan ada beberapa kendala untuk melakukan bimbingannya pertama tentang kondisimu Marie.. Topik ini adalah sebuah taboo sehingga aku tidak ingin engkau mengatakan kondisimu kepada siapapun..kecuali kepadaku dan Andrian."

"Kedua.. Aku tidak pernah mengangkat murid pribadi sebelumnya, bahkan dengan siswa yang terbaik pada setiap tahunnya. Untuk itu aku ingin kamu setidaknya menduduki peringkat utama pada pengujian standar siswa baru di akhir bulan ini dan mempertahankannya hingga kelulusan."

"Dan ketiga, aku akan mengujimu.. Beberapa pengujian yang kulakukan mungkin membuatmu merasa seperti sebuah kelinci percobaan tapi aku yakinkan pada dirimu, tidak ada yang akan membahayakan dirimu… sepengetahuanku. "

"Kenapa anda ingin membantu saya sejauh ini Buk Bianca?"

Mendengar pertanyaan dari Marie, Bianca terdiam sejenak. Tanpa dia sadari tangannya telah berada di pundaknya.

"Itu…"

'Andrian!!! '

'Aku kira kamu sudah tahu jawabannya Bianca? '

"Kurasa sudah lumrah jika orang-orang yang mengalami kondisi yang sama untuk saling membantu satu sama lain. "

"Kondisi yang sama.. Buk Bianca apakah anda juga mengalami perubahan dari sihir non konseptual?! "

Bianca mengajungkan jempolnya ke dirinya

"Ceritanya panjang tapi punggungku mengalami perubahan.. Aku Tentunya tidak mungkin menunjukkannya padamu. Selain itu kita berdua juga pernah menangani Andrian bukan?.. "

"Apakah hubungan Andrian dengan Anda Buk? Kalian terlihat saling menatap satu sama lain selama pembicaraan kita berlangsung. "

" Tidak ada apapun…Hanya saja, hubungan kami telah dimulai kembali sejak aku masih sekitar usiamu. Hubungan kami bukanlah hubungan yang romantis, lebih ke… teman. Ya teman dengan manfaat... Tapi sekarang bukanlah saatnya untuk membicarakan hubungan kami bukan? Jadi apa jawabanmu"

"Aku tidak tahu sihir non konseptual, [Nucleus] dan persyaratan ini.. Aku tidak tahu harus menjawab apa sekarang buk.. "

"Baiklah akan kuberikanmu waktu.. Satu hari ini telah cukup untuk memikirkannya bukan? "

Bianca melihat ke jam yang terletak di dinding ruangannya. 8:40 masih 5 menit sebelum fase kelas pertama tapi waktu yang cukup untuk Marie kembali ke kelasnya.

"Kurasa kita menyelesaikan pembicaraan kali ini.. Kamu boleh kembali ke kelasmu Marie. Periode kedua akan segera dimulai.. Kembalilah ke kelasmu.."

Bianca berdiri dari

"Ya.. Saya akan segera kembali buk"

Marie turut berdiri bersama dengan Bianca. Tidak lama Bianca memberikannya sebuah surat.

"Ini, serahkan amplop ini ke wali kelasmu. Ini akan dapat menjadi alasan untukmu kembali terlambat fase pertama tapi tidak untuk fase kedua. "

"Dan jangan lupa serahkan bahan katalismu ke bengkel sekolah. Aku memberikan tulang itu tidak sebagai pajangan."

"Baiklah Terima kasih buk Bianca… Terima kasih juga atas pengingatnya pak Andrian."

Tidak menjawab lebih lagi, Marie meninggalkan ruangan. Dibalik pintu, Marie bertemu kembali dengan pria yang telah menunggu di atas sofa. Kini pria tersebut telah berdiri tepat di depannya. Tubuh pria yang tinggi ini membayangi keseluruhan tubuh Marie.

"Permisi ya.. Saya akan masuk."

" Tentu saja Pak. "

"Terima kasih.."

Bergeser ke kiri, dengan gugup Marie mempersilahkan pria ini masuk ke ruangan dan Bergerak menuju pintu keluar. Marie kembali ke lorong sepi tempat dia pertama kali masuk. Marie mempertimbangkan tawaran yang disampaikan Bianca sebelumnya.

'Dia memang bilang untuk meraih peringkat pertama.. Tapi apakah aku memang bisa melakukannya ? Aku bahkan tidak memiliki- !!! '

Mungkin lorong ini tidak sesepi yang dia kira karena sesosok murid telah menunggu Marie di sisi sebuah lorong. Jika rambut ungunya tidak mendeskripsikan dirinya dengan baik, Aura kekuasaan yang dia miliki langsung memberikan identitasnya.

"Selamat pagi… Iris"

Marie menyapa teman yang dia coba untuk hindari selama beberapa hari ini yang kini berdiri di depannya.

Mulut rapat, tangan terlipat.

Marie menemukan dirinya dalam belas kasihan sang putri yang berwajah dingin