webnovel

tinta kelam

aku pernah membaca sebuah tulisan

"namanya aku"

" aku adalah sebuah nama yang mencintai pagi, namaku adalah fajar

"aku adalah sebuah nama yang mencintai siang,namaku adalah terik

"aku adalah sebuah nama yang mencintai sore, namaku adalah senja

"aku adalah sebuah nama yang mencintai malam, namaku adalah bulan

"Dan Aku adalah sebuah nama yang mencintai rindu, namaku adalah kesendirian."

tetapi aku merubah pada bait terakhirnya ,,itu aku sisipkan untuk ku sendiri pada nyatanya.

Tinta kelam ku....

Tinta kelam itu terulang lagi

lagi dan lagi takdir itu terulang kepada ku ,jodoh belum berpihak kepada ku lagi yang dahulu pergi yang kini pergi dan siapa lagi yang harus pergi, ataukah aku yang justru selanjutnya pergi lebih dulu,,

hari -hari ku yang dahulu sendiri kini terulang lagi tapi aku sudah terbiasa dengan keadaan ku yang selalu sunyi.

sudah terbiasa begini, aku tidak apa-apa ,,,,

tapi terkadang aku hanya memikirkan ibuku yang terkadang tidak nyaman dengan perkataan orang tentangku banyak yang menganggap umur 27 tahun bagi seorang perempuan yang belum menikah adalah tabu dan dianggap tidak laku sehingga akan dipandang sebelah mata padahal daerah tempat ku tinggal termasuk daerah yang sudah lumayan modern tapi tetap saja pemikiran adat yang maaf beberapa orang berpendapat mengandung pemikiran yang kolot pun tetap masih melekat disana.