webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · 若者
レビュー数が足りません
114 Chs

Chapter 69

Raku

Pelajaran membosankan berjalan seperti biasa. Kebisingan kelas juga terdengar seperti biasa. Berjam jam hanya duduk di kursi dan mendengarkan ocehan guru, mengerjakan soal, dan yang lain nya.

Ditambah lagi Kaito seminggu ini libur karena operasi. Dan juga Ai ikut ikutan libur tanpa ada yang tau ia kemana. Tentu saja tak ada yang tahu keadaan Ai. Selama ini hanya Kaito yang selalu memperhatikan Ai.

Huff ... Kaito memang selalu didepan kalo soal cewe ...

"Nee ... Raku kau ngalamun lagi?", lagi lagi Haru menarik lengan seragam ku dengan wajah imut nya.

Aku lupa kalau ada monster yang sebangku dengan ku ...

"Hmm ... gak kok, ini lagi ngerjain soal", ucap ku tetap berusaha mengalihkan pandangan ku dari nya.

"Ngerjain apa? orang gurunya aja belum dateng ...", perkataan nya membuat ku sadar bahwa tak ada guru di dalam kelas.

"Eh?!"

Aku melihat sekeliling terutama meja guru yang ada di depan kelas. Ternyata memang tak ada guru yang mengajar. Ternyata aku masih sering melamun. Aku sama sekali tak memperhatikan sekeliling.

"Hahaha ... ketauan boong nya nih", tawa imut nya kembali mengambil perhatian ku.

"Hmm ... terserah kamu lah", ucap ku tetap bersikap seolah tak mempedulikan nya.

"Oi! kacamata peang! pacaran terus", suara Mina dari arah bangku Kaito yang berada di belakang ku.

"Eh?! kapan kamu ke sini?", tanyaku bingung.

"Halah ... dari dulu kamu sering ngalamun ... pulang sekolah jenguk Kaito yuk", ajak Mina.

"Gak ah males ...", ucap ku dengan wajah malas.

"Haru? ... kamu mau nge date sama Raku?", tanya Mina tiba tiba.

"Eh?! ano!? e-enggak kok ... aku aja pulang sekolah masih ikut klub sains", jawab Haru dengan pipi yang merah merona.

"Owwhhh ... kalian mau kencan ye?? ya udah aku ke rumah sakit sendiri aja", kata Mina lalu berdiri dan kembali ke tempat duduk nya yang ada di baris paling depan.

"Etto ... Haru?, apa kau punya pacar?", aku berusaha bersikap dingin agar dia tak menaruh curiga yang aneh aneh pada ku.

"Eh?! ano ... enggak ... emang kenapa?", pipi yang merah merona itu membuat jantung semakin berdegup kencang.

"Ehm ... ga ada apa apa, penasaran aja", ucap ku mengalihkan perhatian ku ke buku catatan ku.

Tok tok tok ...

Seseorang mengetuk pintu kelas kami.

Greeek ...

Laki laki tinggi berambut pirang dengan gadis berambut kuning dibelakang nya.

Mereka adalah anggota OSIS, kenapa mereka tiba tiba kesini?, aku mengenal laki laki itu, Shou adalah ketua OSIS.

"Hari ini kalian pulang lebih awal, guru IPS kalian lagi sakit ... tapi tolong cek E-mail kalian masing masing ... sekolah sudah memberikan kalian PR online", ujar Shou senpai.

"Horeee!!!!", sorak seluruh penghuni kelas.

Shou senpai langsung melangkah pergi diiringi murid murid yang bergegas keluar dari kelas.

"Emm ... Raku ... apa kau mau temenin aku sebentar di sekolah?", tanya Haru kembali membuat hati ku berdegup kencang.

"He?! ... kenapa?, kok gak sama temen mu kaya biasanya?", tanya ku berusaha memendam rasa gugup di hati ku.

"Kalo ga mau gak usah gapapa kok ... ya udah aku duluan ya?", Haru menggendong tas nya lalu melangkah keluar dari kelas.

Tanpa pikir panjang aku segera menggendong ransel ku dan meninggalkan kelas.

Masih jam satu siang ...

Setelah mengecek jam di ponsel ku aku memutuskan untuk membeli minum di drink machine yang ada di dekat tangga untuk naik ke lantai dua sekolah. Setelah memasukan uang koin, aku menekan tombol untuk memilih minuman mana yang aku inginkan.

Setelah menekan tomboluntuk memilih minuman, sebotol minuman keluar dari drink machine. Setelah mengambil sebotol teh dingin aku segera melangkah menuju pintu keluar gedung sekolah.

Glek glek glek ...

Setelah meneguk sebotol teh dingin sembari melangkah keluar dari gedung sekolah aku teringat sesuatu.

Oh iya ... buku tulis ku ada yang ketinggalan di laci ...

Dengan wajah malas aku melangkah kembali masuk ke gedung sekolah. Aku kembali melangkah perlahan menyusuri koridor untuk menuju ke kelas ku.

"Heh ... si Haru itu ditembak cowo lain lagi loh ..."

"He? serius? memang si playgirl sialan itu kan selalu gitu tiap hari"

"Hahaha ..."

Percakapan yang ku dengar dari kelas 2C yang tak sengaja ku dengar saat melewati kelas nya.

He? Haru?