webnovel

Dapat Kembali Seperti Semula, Bibi yang Kaya (2)

編集者: Wave Literature

Saat mendengar itu, Yun Jian langsung berjalan masuk ke dalam kamar rawat inap dan melihat ada beberapa orang yang berdiri di samping ranjang Qin Yirou.

Suara wanita yang baru saja dia dengar berasal dari seorang wanita yang terlihat cantik, dan berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Wanita itu terlihat berumur 40 tahunan, tapi karena perawatan yang baik dia malah terlihat seperti baru berumur 30 tahunan.

Orang itu bukan orang lain, dia adalah bibinya, kakak Qin Yirou, namanya Qin Junlan.

Setelah Qin Yirou mengalami kecelakaan, mereka datang untuk menjenguknya, tapi terlihat jelas maksud kedatangannya yang sebenarnya.

"Ma, aku memasak ini untuk mama, aku meletakkannya di dalam termos." Yun Jian berjalan masuk dengan tegak, dan sama sekali tidak memedulikan mereka yang sedang berdiri, dia melewatinya dan itu membuat perkataan Qin Junlan terpotong. Yun Jian berjalan sampai ke samping ranjang ibunya, lalu membuka termos yang dia bawa.

Qin Yirou terluka, di hari kedua kakak kandungnya datang untuk menjenguknya, dan itu seharusnya adalah hal yang menyenangkan.

Tapi kenyataannya hal seperti ini yang terjadi.

Tujuan Qin Junlan datang untuk menjenguk Qin Yirou yang sebenarnya adalah untuk meminta Qin Yirou mengembalikan uang pinjamannya.

Tidak lama ini, Qin Yirou meminta uang kepada Qin Junlan karena harus membayar uang sekolah, Yun Yi sekolah di kota jadi uang sekolahnya tentu saja mahal, lalu ditambah dengan uang sekolah Yun Jian, jika digabungkan maka jumlahnya tentu saja tidak sedikit.

Qin Yirou tidak bisa membayarnya, jadi dia hanya bisa meminjam uang kepada Qin Junlan yang kondisi ekonomi keluarganya jauh lebih baik.

Qin Junlan menikah dengan orang yang baik, suaminya memiliki bisnis kecil karena itu dia melewati hari-harinya dengan sangat baik.

Tapi saat Qin Yirou ingin meminjam uang kepada Qin Junlan, Qin Junlan malah tidak ingin meminjamkan uang, tapi pada akhirnya dia terpaksa meminjamkannya karena tidak ingin menjadi bahan gosip.

Tapi saat dia mendengar berita Qin Yirou terluka, Qin Junlan tidak bisa duduk diam lagi.

Bukan karena adiknya itu terluka, tapi karena dia mengira setelah tangan Qin Yirou terluka, maka dia takut Qin Yirou tidak bisa bekerja lagi dan tidak bisa mengembalikan uang pinjamannya.

Karena itu, hari ini dia bergegas datang hingga membawa keluarganya ke kamar rawat inap Qin Yirou untuk memintanya mengembalikan uang pinjamannya.

"Kak, sekarang aku terluka seperti ini, aku bahkan tidak bisa makan sendiri. Apa aku bisa mengembalikan uangnya perlahan-lahan? Setelah sembuh aku akan langsung kembali bekerja di pabrik, lalu saat mendapatkan gaji aku akan langsung mengembalikannya kepadamu." Qin Yirou meminta pengertian kepada Qin Junlan.

Tapi saat Qin Junlan mendengarnya, dia semakin merasa tidak senang.

Sejak awal dia sudah tidak ingin meminjamkan uangnya kepada Qin Yirou.

Sebenarnya Qin Junlan tidak benar-benar memerlukan uangnya, bahkan kenyataannya keluarga Qin Junlan adalah salah satu keluarga terkaya di wilayah Xinjiang.

Hanya saja walaupun keluarganya memiliki uang, Qin Junlan tetap tidak ingin memberikan uang kepada Qin Yirou begitu saja meskipun Qin Yirou adalah adik kandungnya sendiri.

Terlebih lagi dia meminjamkan uang kepada adiknya yang miskin, jadi dia tidak akan tahu kapan adiknya itu bisa mengembalikan uangnya!

Saat itu sorot mata Qin Junlan yang tajam tiba-tiba melihat sup ayam yang ada di dalam termos yang dibuka oleh Yun Jian. Perasaannya yang sebelumnya sudah buruk, seketika menjadi semakin buruk dan tidak terbendung lagi.

"Yirou, dengan keadaan keluargamu saat ini hanya kamu yang bekerja, sekarang kamu terluka tapi anakmu Yun Jian malah pergi membeli daging ayam. Sekarang harga daging ayam sangat mahal, dia masih kecil dan tidak tahu apa itu menghemat, bagaimana kamu bisa terus bertahan hidup!"

Bahkan anak Qin Junlan sendiri dalam 1 tahun hanya bisa memakan daging ayam beberapa kali!

Jadi dia merasa tidak terima saat melihat Qin Yirou akan makan daging ayam walaupun belum mengembalikan uangnya.

Saat memikirkan itu raut wajah Qin Junlan menjadi semakin buruk.