webnovel

PROLOG

Dunia setelah kematian, terdengar dalam tapi kita bisa melihat dari dua sisi. Satu, sisi dimana makhluk hidup yang tidak abadi akan takut akan adanya dunia kematian. Kedua, sisi dimana makhluk hidup tidak takut bahkan mereka senang jika itu terjadi.

Mereka yakin mereka akan bereinkarnasi kembali, sehingga makhluk hidup, makhluk hidup seperti manusia menjadi serakah dan menggunakan sistem tersebut kearah yang salah.

Kasus tidak manusiawi terjadi, itu adalah sejarah besar bagi bumi. Sejarah kelam, dimana manusia yang sudah tua dengan serentak mengakhiri hidupnya dan menggunakan anugrah reinkarnasi untuk menikmati gadis yang baru lahir atau lebih dan sangat muda dari mereka.

Reinkarnasi yang membutuhkan waktu 4 tahun setelah kematian sudah rusak dan terkadang hanya butuh 1 jam saja.

Tangisan, teriakan dan rasa sakit menggelegar di seluruh bumi, membuat dewi anugrah dan harapan murka. Sang dewi menghukum mereka semua dan tidak ada satupun yang tersisa, hingga sang dewi menciptakan bumi baru yang bernama Celestial.

Setelah seribu tahun sejak kejadian tersebut dan juga seribu tahun lamanya bumi celestial kembali sehat, sebuah negara makmur dan maju bangkit dan clan juga semakin banyak.

Clan Qingling salah satu clan yang di junjung tinggi, dikenal dengan fisik bela diri nya yang kokoh seperti batu bahkan besi. Masa kejayaan sudah dimulai untuk clan Qingling setelah keruntuhan dari Dinasti Wu.

Istri dari kepala clan Qingling sedang mengandung dan menjadi berita besar, seminggu setelah pengumuman bahwa istri dari kepala Qingling, Zhun Shu telah mengandung seorang anak, banyak sekali kejadian yang melibatkan nyawa dari istri dari Zhun Shu.

Ling Mei, adalah istri dari Zhun Shu adalah teman seperguruan Zhun Shu saat mereka masih belia. Mereka menghabiskan waktu bersama berada di bawah naungan guru mereka, Li'er You sang naga celestial.

Zhun Shu memiliki dua adik kembar yang bernama Zhun Wu dan Zhun Yu. Zhun Wu menghembuskan nafas terakhirnya disaat ia membela Kekaisaran Wen dan kalah dalam peperangan. Zhun Yu berada di sisi utara Zhoulu.

"Suamiku, kamu hari ini tidak jadi ke North Zhoulu?." Kata Ling Mei.

Zhun Shu menoleh kepalanya untuk melirik kearah istrinya, Ling Mei. Zhun Shu duduk dengan tumpukan kertas di mejanya, kamar mereka begitu luas bahkan Zhun Shu memindahkan meja kerjanya dari ruang data ke kamar mereka berdua. Untuk ruang data akan dijadikan kamar untuk anak mereka.

"Hari ini aku tidak jadi kesana, tapi aku akan memberikan perintah ke pendekar-prajurit kita, seperti biasa saat aku tidak bisa datang ke suatu tempat." Jawab Zhun Shu.

Matanya yang hitam berkilau melihat istrinya dengan senyuman bahagia.

"Kamu tidak lapar? aku sudah siapkan Spicy Ox Lung Slice untukmu." Kata Zhun Shu melanjutkan.

Ling Mei dengan manja menganggukkan kepalanya, yang tadinya ia berbaring kini sudah duduk. Begitu juga Zhun Shu yang tadinya duduk kini berdiri dan mengambilkan satu porsi Spicy Ox Lung Slice, tak hanya itu saja Zhun Shu bahkan sudah mempersiapkan "Tianmeng Pudding" sebagai makanan penutup.

Setelah diantarkan, Ling Mei makan dengan lahap tanpa mengobrol sedikitpun. Sudah tradisi dari Fraksi Qingling untuk makan tidak berbicara, adab yang diterapkan Zhun Shu dengan keras melarang untuk berbicara saat makan.

Suara burung menemani pagi hari, apalagi didekat kediaman mereka ada sawah dan setiap harinya petani melihat tanaman mereka dengan rutin. Sawah itu juga milik Zhun Shu, padi yang sudah dipanen akan dijual, sisanya ia berikan kepada prajurit dan Pekerja-pekerjanya.

Karena kebaikan Zhun Shu, banyak orang yang ingin bekerja dengan Zhun Shu. Ia bukan seorang Kaisar Ling,Raja Arthur, ataupun Emperor Claudia. Namun kebijaksanaan yang dimiliki Zhun Shu memiiki keunikan yang sama dengan para petinggi di sebuah negara.

"Umm, kita belum pernah membicarakan nama anak kita nanti.. Kamu ada ide nama untuk anak kita?."

Ling Mei menggerakkan tubuhnya, saat ingin bersandar di kepala kasur. Mata biru langit milik Ling Mei yang indah dan lembut menatap suaminya tersebut, Zhun Shu tersenyum tanpa menoleh dan Ling Mei tau Zhun Shu akan membuka mulutnya.

"Fu Shui... Bahagia, selalu di berkahi oleh dewa,memiliki keberuntungan dan jika ia menghadapi masalah, ia akan tenang layaknya air."

Ling Mei hanya bisa melihat suaminya menjawab pertanyaannya dengan semangat dan dengan mata yang berbinar.

"Sepertinya kamu sudah menentukan namanya ya, aku juga sudah dapat nama yang bagus... Mei Qingling." Kata Mei.

Zhun Shu lantas tertawa lepas, ia secara tidak sengaja tertawa begitu saja saat ia mendengar ucapan Mei. Zhun tau persis kenapa Mei memberi nama anak mereka Mei Qingling.

Suasana Harmoni, siapa yang tidak ingin hidup seperti ini. Damai dengan tawa bersama orang terkasih, orang terkasih seperti Mei tidak akan tergantikan bagi Zhun Shu.

Hingga akhirnya suara ketukan pintu terdengar, tawa tadi hilang seketika.

"Permisi, maaf mengganggu guru. Tapi Kaisar Zhoulun memanggil anda, tepat nya beliau ingin anda datang ke dalam ruang Kaisar Zhoulun." Kata Murid Biasa Clan Qingling.

"Hmm, Empress Claudia Vielin dari negara Roma sudah datang ya?." Balas Zhun Shu.

"Benar guru, kurang lebih seperti itu." -Murid.

"Baiklah, aku akan bersiap-siap dulu." -Zhun Shu.

Langkah kaki sang murid mulai terdengar menjauh setelah itu, Zhun Shu melihat Ling Mei dengan senyuman.

"Empress Claudia Vielin beneran datang ya, jadi keingat saat masa itu." Kata Ling Mei dengan perasaan nostalgia yang ia rasakan.

"Kamu dan Claudia dulu satu angkatan. Sebelum kamu menjadi seorang Jawara, pendekar yang menang kompetisi pertarungan memperebutkan gelar Lady Quartz." Balas Zhun Shu dengan senyuman miringnya.

Claudia Vielin adalah anak angkat dari Nero Claudius, mantan emperor ke 5. Claudia Vielin menjabat sebagai Emperor ke-6 dari roma, merupakan sejarah terbesar karena Claudia melakukan hal besar yang membuat ia disayang rakyat rakyat nya.

Saat masih belia, Claudia bersekolah di Akademi yang ada di Prancis. Kebetulan Ling Mei juga berkelana disana dan masuk ke akademi prancis, Ling Mei sangat berbakat dalam kecepatan dan paham titik lemah musuh sedangkan Claudia ahli dalam menyembunyikan titik lemah dan cara melawan balik musuh yang lebih kuat darinya.

Nama sekolah mereka adalah Golden Valley Academy. Diantara semua murid akademis, Claudia dan Ling Mei yang paling cemerlang, keduanya sangat Rival dan saling berkompetisi dengan sehat.

Ling Mei menutup matanya, tersenyum, rasa nostalgia yang tidak bisa dibalikkan lagi. Kecuali menggunakan Great Oath untuk mengembalikan waktu.

Great oath juga dijaga oleh The Great Dragon, Qianglong. Jadi tidak mungkin juga untuk mengambilnya.

"Sayang, kalau begitu aku pergi dulu. Mungkin kembali malam ini."

Ucap Zhun Shu yang kini sudah siap dengan perlengkapan nya, mendekati Ling Mei dan mencium bibir Ling Mei dengan lembut. Ling Mei membalas ciuman dan melingkarkan tangannya ke leher Zhun Shu dan Ling Mei menutup kedua matanya.

Setelah beberapa waktu, mereka selesai berciuman dan Zhun Shu sudah ada diluar, meninggalkan Mei yang duduk di kasur. Ling Mei beranjak dari kasurnya perlahan, ia penasaran dengan apa yang dikerjakan suaminya.

Sangat penasaran dengan wajah ceria, hingga akhirnya keceriaan itu berakhir dengan muka masam dan rasa takut. Rasa takut yang pernah ia rasakan sebelumnya, lebih takut daripada yang dulu.

-𝘽𝙀𝙍𝙎𝘼𝙈𝘽𝙐𝙉𝙂-