Bagaimanapun di dunia ini bukan hanya dia yang sedang kesal, namun ia tak bisa menyembunyikan sedikit kekesalan nya itu.
Walau perasaan yang sedang tidak karuan ia tetap berusaha ramah dan tidak memperlihatkan mood buruknya.
Kania menyunggingkan senyum pada gadis itu, hanya senyuman simpul karena moodnya sedang tidak dalam keadaan ia bisa tersenyum indah.
Dimas menatap susu kotak yang dijulurkan tangan Silvia. "Apa kamu mengikutiku?" tanya Dimas.
"Apanya yang mengikuti, kan memang rumah kita sama-sama disana!" Jelas Silvia. Ia membela diri dengan alasan tempat tinggalnya padahal memang itu sekaligus adalah trik dan cara dia untuk tetap berada di sekitar Dimas.
"Benarkah?" tanya Dimas datar. Ia tak terlalu mempedulikan gadis itu namun terlalu sering melihatnya berada di sekitar dia membuat Dia sedikit tidak nyaman.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください