webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#ADVENTURE
#R18

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · 幻想
レビュー数が足りません
80 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#ADVENTURE
#R18

Bab 74 — Bangkit dari Luka

"A-aku pikir ... kau bercanda, ha-ha-ha," ucap Yena tertawa kaku.

"Aku serius."

Dua kata yang membuat hatinya mendadak bising. Seulas rona kemerahan menghiasi pipi sampai ke telinga. Kali ini, Yena benar-benar bingung. Fakta bahwa dirinya adalah seorang manusia yang mewarisi darah elve juga sangat mengejutkan. Sekarang, malah dituntut untuk memilih tinggal dengan ayahnya atau ikut bersama takdirnya, yaitu Hazard.

"A-aku tak tahu. Aku bahkan belum sempat memikirkannya lebih jauh."

Pegangan Hazard dilepas. Ketara sekali raut kecewa tercipta di wajahnya. "Aku tahu ... dan mengerti. Memang sangat sulit untuk memutuskan sesuatu seperti itu," lalu tersenyum sesaat dan kembali berjalan keluar pintu.

Sedetik kemudian Hazard berhenti lagi tanpa menoleh. "Kau bisa mengunjungi ayahmu kapanpun kau ingin. Aku tidak akan melarangmu," pungkasnya dibarengi dengan helaan napas, kemudian segera berlalu meninggalkan Yena.

***

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください