webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · 幻想
レビュー数が足りません
80 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

Bab 73 — Akhir yang Bahagia?

Ketika pasukan mulai menyerang musuh, Syamsir mengincar para panglima untuk melumpuhkan strategi musuh. Pedangnya mengayun sangat lincah ketika berhadapan dengan seorang panglima. Ia mengelak dari serangan di kanan, kudanya mundur ke samping saat pedang musuh ingin menebas bahunya.

Syamsir tersenyum singkat, membelokan kuda untuk menerjang musuh yang ada di samping belakang. Ditebasnya punggung panglima itu hingga mengerang dan jatuh dari punggung kuda. Kuda tanpa kendali mengamuk, berlari tunggang-langgang, kabur dari pertempuran.

Saat mencari keberadaan Harith, ekspresinya berubah garang. "Kurang ajar!" rancaunya sembari menarik tali kekang untuk berbelok ke kiri. Kuda ia perintahkan untuk berlari di belakang, lalu mencabut pedang tuannya dari pasir. Lekas mengincar punggung pemimpin musuh.