webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · 幻想
レビュー数が足りません
80 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

Bab 68 — Pilihan yang Sulit

Haidar hanya mampu memperhatikannya di balik tirai tenda. Salah satu sudut dihatinya selalu sakit setiap kali melihat ayahnya memperlakukan orang-orang seperti ini.

Tiba-tiba saja, seseorang menepuk pundaknya. Haidar pun berbalik, dan begitu terkejut saat melihat sosok dari orang itu. Sampai suaranya pun tidak keluar sama sekali.

Orang itu menempelkan telunjuknya di bibir. Tampak mengenakan masker hitam. Dan syal merah. Seketika Haidar teringat orang yang pernah membuat kekacauan di kota Roda.

Itu pembunuh gurun!

Namun, bukannya berteriak minta tolong Haidar justru terdiam seribu bahasa. Secepat kilat orang di depannya mencengkeram pergelangan Haidar. Dan membawa Haidar berteleportasi ke sebuah tebing yang tinggi. Mereka berada di celahnya.

"Lepas!" pekik Haidar seraya menarik pergelangannya ke atas, "Mau apa kau membawaku ke sini?!"

"Tenanglah, Pangeran aman di sini."

Haidar menggeleng sambil berjalan mundur. "Bagaimana mungkin, kau itu musuh ayahku!"