webnovel

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · ファンタジー
レビュー数が足りません
80 Chs

Bab 58 — Kemenangan Semu

Harith kembali berhadapan dengan pria besar yang dibunuhnya. Bahkan kekuatan pria itu makin sulit ditahan oleh pedang. Segera, dia menangkis kapak pria itu dan menarik kuda ke samping. Mengelak dari tebasan sampai kapak besar menghantam pasir.

Seketika, Harith terlempar dari kuda dengan pantat lebih dahulu. Pria besar itu langsung berlari kearahnya, sambil mengacungkan kapak seperti orang tidak waras. "Grrrr agrrhhhh!!" teriakannya membuat Harith syok dan tak bisa berpikir jernih. Bahkan suaranya bukan lagi manusia melainkan seperti binatang buas pemakan daging.

Sayangnya, dari samping kanan terlihat sosok pria bertubuh besar juga. Berlari bersamaan kearah sang pangeran. Saat itu, waktu terasa berhenti. Harith memanjangkan tangan pula, berusaha meraih pedang yang terlepas. Akan tetapi, pedang itu jatuh cukup jauh dari posisinya sekarang. Sehingga Harith mulai pasrah, memejamkan mata dengan jantung yang kian berdebar.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください