webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

ADURA

Seorang gadis bernama Yena, sudah cukup lama bekerja di Kerajaan Altair sebagai Pengawal Pribadi Raja. Dia dilantik secara langsung oleh Sang Raja dari kerajaan tersebut. Dia juga dipercaya, menjaga Pedang Legendaris Er'dura sebagai pemilik resminya. Namun, belum genap empat tahun Yena menjabat, tersiar isu pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang penting di kerajaan. Kabar ini menyebar hingga ke penjuru negeri, tak terkecuali Negeri Aisty. Yena segera ditugaskan mengusut tuntas kasus ini, berpacu dengan waktu. Sebab pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Pelaku dengan sadis, meninggalkan tubuh korbannya tanpa kepala. Yena yang hampir putus asa, pulang sebentar untuk sekadar beristirahat dan mendinginkan kepalanya dari tugas. Tak disangka, muncul seorang pemuda bernama Hazard, yang entah dari mana, tahu-tahu membeli rumah di sekitar tempat tinggalnya. Ciri fisiknya sama persis dengan si pembunuh, sesuai keterangan saksi. Sayang, tidak ada yang tahu bagaimana bentuk wajah aslinya. Sehingga kecurigaan Yena masih perlu diselidiki lebih dalam. Membuat Yena makin tertarik untuk mengungkapkan, siapa sebenarnya seseorang yang ada dibalik masker? *** “Tenang saja Nyonya. Saya berjanji, akan menuntaskan semua kejahatan yang telah dilakukan oleh Raja Altair zaman ini." “Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.” “Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak.” “Walau kepentingan kami berbeda, tapi tujuan kami serupa. Yakni, mengirimmu langsung ke neraka!" *** Update: Sangat Lambat

DeanyNa · 幻想
レビュー数が足りません
80 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18

Bab 57 — Serangan Kejutan

Pasukan Pangeran Harith akhirnya sampai di depan Eden yang mematung. Sang pangeran dan Syamsir turun dari kuda, mendekati Eden.

Syamsir melangkah lebih dekat dan menyunggingkan bibirnya. Ia berkata, "Mengapa Anda tidak ikut kabur saja?"

"Jangan pura-pura bodoh, aku bukan lagi bagian dari mereka," balas Eden dengan wajah tanpa ekspresi.

"Jadi, Andalah Tuan Tanpa Nama itu?"

Eden menoleh, memandang seorang pemuda dengan jubah yang cukup bagus. Berwarna hitam, berbahan dasar kain tenun yang sangat mahal walau dijual mentahan. Terlihat motif tumbuhan berdaun emas menghiasi sepanjang kancingnya. Tentu saja tertutupi sebagian oleh baju zirah yang terlihat berat.

Eden berpikir bahwa seseorang di hadapan adalah seorang pangeran. "Anda sendiri, pasti pangeran pelarian yang sangat ditakuti kehadirannya oleh Raja Altair, tebakan saya benar, bukan?"