"Apakah karena Kakak flu? Sehingga mulut Kakak tidak bisa merasakan apa-apa?" Nayla bertanya dengan cemas ketika melihat bahwa Andre telah mengerutkan keningnya, dan dia tidak terlihat seperti berpura-pura.
"Mungkin tidak ..." Jari-jari ramping Andre mengetuk cangkir teh itu dengan ringan, dan melanjutkan ke arah Nayla, "Cobalah untuk meminumnya lagi."
"..."
Nayla menunduk, mengangkat cangkir teh di tangannya, dan meminumnya lagi.
Namun, sebelum Nayla bisa bereaksi, Andre langsung mengaitkan dagunya dengan jari telunjuknya. Begitu Nayla menundukkan kepalanya, Andre langsung mencium bibirnya yang kemerahan. Lalu, lidahnya yang lembut berdansa di dalam mulutnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan tersenyum, "Wah, manis sekali. Mungkin gulanya belum meleleh saat aku meminumnya."
"Kakak!!" Nayla menyadari bahwa dia telah ditipu oleh Kakaknya lagi di pagi hari ini, dan wajahnya langsung memerah.
--
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください