Di Abyss of Destiny.
" Mungkin kita lebih baik menilai ulang ternak ini, lihat dia! bahkan Aura kebencian tidak menghilang dari dirinya " Ucapan salah satu dari mereka dengan menunjukan tentakelnya ke arah Cessair.
Suara aneh saling bersautan tanpa henti hingga membuat Cessair semakin tidak nyaman.
" Ahhh terserahlah.., aku sudah malas di Abyss konyol ini bersama kalian, lebih baik aku menyetujuinya dari pada membusuk disini " Ucap salah satu dari mereka dengan nada malas dan keputus asaan.
" Konyol sekali, kita bahkan harus merundingkan hal kecil seperti ini, aku juga sudah muak mengobrol hal tidak jelas dengan kalian selama miliaran tahun yang tidak terhitung " ucap lagi.
Suara saling bersaut paut hingga salah seorang dengan bentuk seukuran sama dengan manusia berwarna hitam dengan dua mata merah dimatanya yg menyebabkan keputus asaan tak berujung terhadap orang - orang terdekatnya maju ke arah Cessair.
" Baiklah, karena kami sudah setuju untuk memberikan segalanya untukmu sekarang aku akan mencoba mencari, takdir apa yang menunggumu! " Ucap bentuk hitam tersebut dengan nada acuh tak acuh.
" Lebih baik kau diam atau aku akan tidak sengaja membunuhmu " Ucapnya lagi dengan nada sedikit mengancam.
" Ba - baiklah tu - an " Ucap Cessair terbata bata dengan terus mencerna informasi segalanya dari awal terjadi hingga sekarang.
" Apa - apaan ini? aku mati? lalu jatuh kedalam kegelapan? lalu bertemu monster? Hah!?? " Ucap Cessair didalam dirinya sendiri dengan nada kebingungan.
Bentuk hitam itu melihat Cessair dengan kedua matanya yang membuat semua mahluk hidup bergidik ngeri ketakutan, pandangan itu sinis namun semakin lama nampak semakin merendahkan, beberapa waktu warna akan berubah biru laut dan beberapa waktu lagi merah yang membuat Cessair menundukan kepalanya dengan ketakutan.
Tiba - tiba kabut hitam muncul membungkus Cessair yang menyebabkan jiwanya semakin melemah dan membuatnya kesakitan.
" Ah..., Takdir ini? Tanpa takdir!!??? " beberapa yang lain berteriak ketakutan, ini adalah Abyss Of Destiny dimana takdir dikendalikan bahkan digambar layaknya lukisan yang tidak layak sama sekali disebut.
" Cepat lepaskan kabutmu bodoh!!! kau akan menbunuhnya!! "
" Eh, Eh, ba - baiklah " terlihat bahwa bentuk hitam itu kaget yang menyebabkan kesadaranya melayang beberapa detik.
" Nak, bahkan takdir membencimu sekarang..., Ck "
" A - apa, yang harus ku lakukan tu - an? " Ucap Cessair dengan jiwa yang sedikit meredup.
" Kau tidak memiliki takdir, jadi kau bisa melakukan apapun yang kau suka, seperti yahhh.., ah ya kau bisa menghancurkan Dunia, memusnahkan para Dewa atau memperkosa wanita di seluruh Semesta " Ucap Mahkluk tersebut dengan memainkan jarinya dikepala akibat bingung.
" hah??! " Cessair hanya bisa tercengan mendengarkan itu, bahkan dia melawan segerombolan sampah kalah yang membuat buruk lebih dari siapapun.
" dan ya..., kau mungkin penasaran kenapa orang - orang terdekatmu membencimu atau bahkan hidupnya lebih sial seperti ternak yang kau sebut ibu, yaaa orang - orang membencimu karena reflek saja seperti jika kau bertemu sesuatu yang berbeda denganmu jadi kau akan menjauhinya itu normal saja namanya juga insting, jika dengan orang yang sial itu adalah hal alami karena membantu ternak sepertimu, yang tidak memiliki takdir yang menyebabkan takdirnya termakan olehmu tanpa sadar... " Ucap lagi mereka dengan nada menjelaskan dengan nada acuh tak acuh seakan akan nyawa manusia hanyalah batu loncatan untuk mereka meraih sesuatu ataupun mendapatkan sesuatu.
" ... " Cessair hanya bisa terdiam setelah mendengarkan penjelasan tersebut. Dengan secara pokok cerita bahwa ibunya hanya dipandang sebagai makanan olehnya.
" Hidupmu sekarang sangat konyol, bahkan dibunuh dengan pukulan ragu - ragu hahaha "
" bagaimana jika aku memberimu pilihan? kau bisa memilih, um..., bagaimana dengan kau di Reinkarnasikan atau kau bisa kuhidupkan kembali di Dunia lain dengan umurmu sekarang? " Ucap lagi.
Cessair mendengarkan pilihan tersebut tidak bisa menahan keterkagetanya lagi, secara dia tidak tau bahwa dia bisa dihidupkan lagi, tadinya dia hanya pasrah dengan kenyataan bahwa dia telah mati di tangan ibunya.
Sesekali Cessair menggaruk kepalanya yang warnanya memudar itu, yang menyebabkan beberapa mahkluk tertawa.
Cessair memikirkan " apa jika aku terlahir kembali akan memiliki takdir yang lebih baik? "
" Heh, bocah aku bisa mendengarmu, apa kau tidak mengingat bahwa kau tidak memiliki Takdir, mungkin hidupmu akan menjadi lebih buruk jika kau memilih Reinkarnasi " Ucap mereka
" Ah... " Mendesah, Cessair lupa bahwa dia tidak memiliki takdir jadi tidak ada yang akan memberinya petunjuk hidup.
" Lalu kenapa? aku adalah takdir itu sendiri!! " Ucapan Cessair dengan nada bangga.
" Kelihatan sekali tuh menghibur dirinya, dasar ternak yang malang pffft " Saut mereka sesekali menahan tawa.
Cessair yang mendengar itu hanya bisa memaksa tersenyum, tetap saja hidup tanpa takdir itu...
Tiba - tiba ruangan gelap itu retak, aura mencekik semakin betebaran.
" Ah... nak, kami lupa memberi tahumu, kami tidak memiliki banyak waktu jadi lebih baik kau cepat memilih " ucap bentuk hitam itu tergesa gesa.
" ya nak, kami memang lebih kuat dari para Dewa, aku tidak ingin mengakuinya tapi ada yang lebih kuat dari pada kami.. " susulnya salah satu mereka
" Be - benar sepertinya mereka merasakan Aura tanpa takdir sepertimu jadi mereka ingin memusnahkanya karena kau adalah musuh murni dari mahkluk yang memiliki takdir " susulnya salah satu mereka
" Ah... " mendengar itu Cessair hanya bisa memaksakan senyumnya lagi.
Sekarang retakan itu semakin besar yang menyebabkan ruang terdistorsi dan Ruangan gelap tersebut dipenuhi retakan cahaya dan aura dilumuri niat membunuh.
" Yah sepertinya kau mengacaukan perasaan Raja mereka karena dirimu tidak memiliki takdir " Ucap mereka dengan wajah muram.
" Nak, kau menunggu apa? kami akan bersamamu sebagai Roh, tetapi kami tidak bisa berbicara lagi, dan tentang kekuatan akan tergantung kemampuan dan keberuntunganmu " ucapnya lagi.
Cessair terkejut mendengarkan kata - kata tersebut yang membuatnya rasa bersalah menyelimuti hatinya.
" Apa yang kau sesali? kau memiliki kami! kau bisa membalas dendam untuk kami!! mungkin beberapa juta tahun atau miliaran tahun, semuanya tidak akan berarti lagi jika kau mati!. " ucap bentuk hitam itu.
" Benar " ucap mereka mengangguk bersama.
" Mungkin itu permintaan kita yang begitu berlebihan dengan pertemuan kita yang sekejap yang bahkan tidak layak disebut Takdir, ya kami memiliki takdir mungkin ini akhir kami... tapi kau tidak memilikinya, kau bisa kabur " Ucap mereka dengan nada menghibur setelah melihat perasaan Cessair yang ragu - ragu.
" A - apakah kita akan bertemu lagi? " ucap Cessair dengan nada cemas.
" Bertemu lagi? kita semua akan menjadi Rohmu menjadi pendukungmu kepuncak, jika kami semua tidak terluka para @#$ tidak akan menggoresku sedikitpun " Ucap mereka lagi semakin mendesak.
Mereka sangat kesal mendukung ternak aneh yang selalu mengambil keputusan dengan ragu - ragu, tapi mereka sadar bahwa dia hanyalah jiwa berumur 10 tahun.
Setelah beberapa waktu terlihat kepala menggunakan helm besi emas berbentuk Elang di retakan kegelapan, begitu juga dengan Cessair yang sudah mengambil keputusan.
" Aku akan... " sebelum Cessair mengatakan sesuatu, namun dia sudah dilempar kehutan yang memiliki aroma beracun dengan pepohonan beraura kegelapan yang membuatnya merasakan kehangatan yang belum pernah dia rasakan sebelum - sebelumnya.
Bersambung...