Sore itu, semuanya minus para orangtua tengah bermain di bibir pantai. Semuanya tengah bermain air.
Leonna dengan jahilnya meloncat ke punggung vino membuat vino kaget tetapi tidak membuat vino terjatuh. Leonna berada di gendongan vino.
"ayo bang lari.... Leon ngejar" teriak leonna membuat vino terkekeh.
"ona jelek, awas loe yah" leon melempar pasir yang sudah di bulat bulat ke arah leonna
"aaaaaa" teriak leonna tetapi vino menghalanginya hingga lemparan leon mengenai tubuh vino.
"gak kena wleeeeee,, es batu jelek" ledek leonna
"kalian berdua benar-benar yah" kekeh vino
"lari bang,, leonn ngejarr" teriak leonna mengalungkan tangannya di leher vino membuat vino berlari menghindari leon yang masih melempari mereka.
Verrel hanya berdiri tak jauh dari mereka memperhatikan leonna dan vino.
"kagak ikutan" ujar randa menyenggol bahu verrel
"nggak, lagi gak mood" ujar verrel
"tumben bener" ujar randa
"loe sendiri kenapa gak mau ikutan main?" Tanya verrel ke randa yang memakai kaca mata hitamnya.
"takut kulit gw gosong" ujar randa asal
"ck, manja loe" ujar verrel
"namanya juga cewek rel, gak apa-apa kali" ujar randa.
"si percy mana?" Tanya verrel karena percy dan rindi tak ada di sana
"lagi mojok kali" ujar randa cuek.
Verrel kembali melihat ke arah leonna yang di serang leon dan datan. Dan leonna terus menyembunyikan dirinya di belakang tubuh vino.
"loe menyukainya?" Tanya randa
"siapa?" Tanya verrel menengok kearah randa
"ya tuh, anaknya om dhika si leonna" ujar randa
"kenapa nanya gitu?" Tanya verrel
"abis dari kemarin gw perhatiin tatapan loe ke dia beda" ujar randa
"beda gimana? Perasaan sama aja ah" ujar verrel
"gw kenal loe dari orok, rrel. Gw tau mana tatapan biasa dan nggak biasa" ujar randa
"so tau loe" ujar verrel ngeles dan hendak beranjak pergi.
"mau kemana loe?" Tanya randa
"nyari ikan hiu, ikut loe" ujar verrel dingin
"idih galak amat" ujar randa dan verrel berlalu pergi meninggalkan mereka semua.
Verrel lebih memilih menaiki karang dan duduk di atas karang sambil menatap lautan luas di depannya. Pikirannya melayang membayangkan saat saat kemarin dia bersama leonna dan juga kedekatan vino dan leonna.
"kenapa gw kayak gini sih, harusnya gw cuek saja, toh mereka adik kakak" gumam verrel.
Sejam sudah berlalu dan semuanya kini melakukan permainan parasailing. Awalnya percy dan rindi lebih dulu, di susul datan bersama adrian, leon hanya diam saja di atas perahu. Hingga leonna hendak mengajak vino untuk menaiki parasailing tetapi terhenti.
"chell, ayo naik parasailing" ujar vino
"nggak bang, aku takut ketinggian" ujar chella
"kamu tenang aja, abang akan jagain kamu" ujar vino dan menarik tangan chella untuk melakukan permainan parasailing. Leonna berdiri tak jauh dari mereka dan hanya bisa melihat sendu saja ke arah mereka berdua.
Vino memakai peralatan dan membantu memasangkannya di tubuh chella. Chella terlihat santai saja, karena dia pikir ini tak menyakiti hati leonna.
"siap?" Tanya vino
"takut bang" ujar chella
"tenang, abang kan seorang pilot. Abang akan membawa kamu terbang dengan sebaik mungkin" ujar vino.
"aaaaaaaaaa" teriak chella memejamkan matanya saat mereka sudah naik ke udara.
"buka mata kamu, chell" perintah vino
"ini udah di atas?" Tanya chella mengintip sedikit
"iya udah di atas, rasain aja hembusan anginnya. Ini indah lho chell" ujar vino
"waaaawwwwwww,,, indah banget bang" ujar chella antusias membuat vino terkekeh.
Vino memegang kedua tangan chella dan merentangkan tangan mereka.
"kita terbang chella" bisik vino
"whuuuuuuuuuu!!!!" teriak chella bahagia.
Leonna masih mematung di atas perahu dan melihat kearah vino dan chella dengan tatapan sendu. Di atas perahu juga ada verrel dan leon yang tak ikut permainan parasailing. Leon berjalan mendekati leonna dan menoel hidung mancung leonna.
"ada apa?" Tanya leon yang mampu merasakan kegundahan hati kembarannya.
Leonna menggelengkan kepalanya dan hendak beranjak tetapi di tahan leon.
"gw bisa ngerasain apa yang loe rasain, ona" ujar leon mengusap kepala leonna
"gw gak apa-apa leon, udah ah gw mau flying fish" ujar leonna membuka kaosnya hingga memperlihatkan tangtop hitamnya yang tak terlihat seksi.
Leonna langsung memakai kaca mata menyelamnya berwarna bening.
"dadah leon" teriak leonna
Byurr
Leonna menceburkan tubuhnya ke dalam lautan sendiri.
"astaga ona, tunggu gw" teriak leon khawatir dan hendak membuka kaosnya tapi di tahan verrel.
"biar kakak saja, kamu perhatiin aja yang lain" ujar verrel
"iya kak, titip ona yah. dia benar-benar aktif" ujar leon membuat verrel tersenyum
"kamu tenang saja" ujar verrel menarik kaosnya ke atas dan memakai kaca mata menyelamnya.
Byur
Verrel menceburkan dirinya ke dalam lautan dan berenang ke dasar lautan yang tak terlalu dalam karena ini bukan bagian tengah lautan. Mungkin hanya berjarang 10 meteran dalamnya.
Verrel celingak celinguk mencari leonna yang tak terlihat sama sekali. Verrel terus menyelam mencari keberadaan leonna hingga seseorang datang dari belakang verrel dan menyenggol pundak verrel membuat verrel menengok dan leonna tepat berada di sampingnya dengan menunjukkan kedua tangannya yang di katupkan.
Leonna membuka katupan kedua tangannya di hadapan verrel dan seekor ikan nemo kecil keluar dari tangannya dan berenang menjauhi mereka membuat verrel tersenyum kearah leonna. Leonna menarik tangan verrel untuk berenang bersama ke bagian lain hingga mereka berhenti saat segerombolan ikan cantik berukuran sedang mengelilingi mereka berdua.
Kini mereka berdiam diri di tempat dengan saling berhadapan dan saling memandang satu sama lain dengan di kelilingi ikan ikan kecil itu membuat keduanya tersenyum senang, dengan sebelah tangan leonna masih memegang tangan verrel.
Leonna kembali menarik verrel untuk berenang ke dasar laut mengintip binatang kecil yang bersembunyi di balik karang atau tumbuhan. Leonna terlihat begitu antusias memperhatikan binatang binatang itu.
Hingga setelah cukup lama mereka berdua sama sama berenang ke permukaan. Dengan masih saling berhadapan dengan jarak yang dekat. leonna mengangkat kaca matanya hingga berada di atas kepalanya.
"tadi itu keren kak, banyak banget ikannya" kekeh leonna
"sayangnya gak bawa camera" ujar verrel yang di angguki leonna.
"ona,,, cepet naik. Udah sore" teriak leon dari atas perahu dengan sudah lengkap ada yang lain.
"sepertinya mereka semua udah kembali" ujar verrel yang di angguki leonna.
Leonna dan verrel berenang bersama ke arah perahu dan menaiki perahu di bantu leon dan vino. Vino yang membantu leonna naik.
Leon langsung saja melilitkan jaketnya ke tubuh leonna yang hanya memakai tangtop.
"jangan berenang hanya pakai pakaian yang kayak gini lagi" ujar leon yang mirip dhika possesive
"iya es batu" ujar leonna merapihkan jaket leon untuk dia pakai walau kebesaran.
"onnnaaa,, tadi di atas itu sumpah yah keren banget" ujar chella antusias.
"bukannya takut ketinggian loe chelong" ujar leonna
"iya emang, tapi serius tadi itu menakjubkan banget onaa" ujar chella antusias
"katro nih si chelong, baru naik parasailing aja udah heboh setengah mati udah kayak ketemu logan lerman" ujar datan membuat yang lain terkekeh
"syirik aja loe kunyuk" cibir chella dan itu membuat vino terkekeh melihatnya.
"kita pulang yah, sebelum para orangtua mengumumkan anak hilang di sumber informasi" ujar percy membuat yang lain tertawa.
***