"Mungkin ini sangat mendadak, tapi saya akan melamar Lala."
Perkataan Abigail masih terngiang-ngiang di telinganya. Bukankah seharusnya ia senang karena ada laki-laki yang akan serius dengan adiknya?
Bukankah sedari awal memang itu rencana Teo mempertemukan Abigail dengan Lala agar kembali berbaikan dan ia bisa meminta bantuan kepada Abigail sebagai kakak ipar untuk membantunya menangkap Lucas.
Tapi entah lah rasanya benar-benar berat untuk melepaskan adik kecilnya itu.
"Jika tidak ada halangan minggu depan saya dan keluarga akan datang ke rumah untuk melamar Lala secara langsung." Ucap Abigail.
Lala tercengang, ia menutup mulutnya seakan tidak percaya jika Abigail akan melamarnya. Sementara Teo hanya diam melihat Abigail yang berbicara dengan serius.
Lala melihat Teo yang hanya diam saja tidak memberi reaksi. Lalu ia mencolek paha Teo agar sadar.
"A-ah iya jadi kapan mau ke rumah?" Ucapnya setelah di sadarkan oleh Lala.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください