Hampir sebulan Zalina tidak bekerja, ia benar-benar menikmati waktu bersama suami dan anaknya, Calista. Hampir setiap hari juga Zalina mengantarkan makan siang untuk Arjuna. Tak jarang Arjuna meminta sang istri menemani di ruang kerjanya sampai sore dan mereka akan pulang ke rumah berdua. Pagi itu, Zalina terbangun dengan perasaan yang sedikit tidak nyaman. Ia merasa seminggu ini dia begitu mudah lelah.
"Kenapa sayang?" tanya Arjuna saat melihat sang istri kembali berbaring lagi setelah solat subuh bersama.
"Tidak tau, Mas. Aku rasanya tidak enak badan. Tadi,saat aku masak aroma masakan itu membuat aku mual dan pusing. Jadi, aku minta Sutinah yang melanjutkan. Tidak apa-apa, kan?"
Arjuna tersenyum, ia meraba dahi Zalina, tidak demam tapi ia melihat wajah Zalina tampak pucat.
"Kau ini istriku, bukan chef atau asisten rumah tangga yang harus selalu siap memasak. Kita ke dokter, ya?"
"Aku mungkin hanya masuk a..."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください