webnovel

PENGAKUAN

"Ma-mama sejak kapan mendengarkan di balik pintu?" tanya Evan panik saat melihat Citra menatap tajam dengan kemarahan yang terlihat di wajah cantiknya. Sementara itu Evan bertambah panik saat mendengar langka kaki lain mendekat. Ia yakin itu pasti adalah Gandhi. Ia pasti sudah mendengar keributan di pagi ini.

"Ada apa ini?"

Benar dugaan Evan, mendengar keributan Gandhi tentu tidak tinggal diam. Ia langsung mencari di mana sumber keributannya.

"Evan mandul!" pekik Citra dengan suara penuh emosi menahan tangis dan kemarahan. Mendengar teriakan sang istri Gandhi tampak terkejut, tetapi lelaki yang masih gagah di usia yang tak lagi muda itu tampak tenang.

"Kapan kalian tau masalah ini?" tanyanya pada Evan.

Kania yang awalnya terkejut karena terciduk oleh Citra justru merasa senang karena dengan begini ia tidak perlu susah payah mencari cara untuk meyakinkan kedua mertuanya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください