_Dua tahun kemudian_
"Kenapa kau bisa tidur di kamar ini?!" seru Evan saat melihat seorang gadis cantik berambut panjang tidur di sampingnya. Sementara gadis yang sedang tertidur itu langsung terbangun saat mendengar teriakan Evan. Sama dengan reaksi Evan, ia berteriak histeris. Apa lagi saat menarik selimut ternyata tubuhnya dalam kondisi polos tanpa sehelai benang pun. Lebih kaget lagi saat ia melihat ada noda darah di sprei hotel yang berwarna putih itu.
"Kau sudah tidak waras Catherine?!" hardik Evan sambil buru-buru mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai.
"Kenapa jadi aku?!Ini kamarku, Pak Evan!" seru Catherine.
Evan mengerutkan dahinya, namun ia segera melangkah untuk memastikan. Dan saat ia melihat nomor kamar itu, Catherine benar. Dialah yang salah masuk kamar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください