Kania menghela napas panjang, ia akui jika apa yang dikatakan Siti benar apa adanya.
"Haaah ... iya, Mbak. Apa yang Mbak katakan memang benar. Tapi, rasanya sangat berat melakukan hal seperti itu untuk orang yang tidak kita cintai, Mbak. Jika bukan karena permintaan papi, saya tidak akan menikah dengan mas Evan. Tapi, apa daya papi memaksa dan waktu itu kondisi perusahaan papi juga sedang tidak baik.Mama saya juga sedang sakit dan hanya keluarga Evan yang bisa membantu Seandainya saja semua dapat diulang kembali, saya memilih untuk pergi saja bersama kekasih saya."
"Ah, jadi selama ini kau mempunyai kekasih? Tidak tau diuntung! Bagaimana jika yang mendengar itu mertua dan suamimu? CEROBOH!"
PLAK! PLAK!
Entah mimpi apa Kania, sore hari ditampar oleh Citra, malam hari ia harus merasakan tamparan dari Sanjaya.
"Papi, ke-kenapa papi di sini? Papi masuk lewat mana?" tanya Kania.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください