UMBRELLA, sebuah perusahaan yang sangat terkenal bahkan merupakan perusahaan Internasional. Hari ini tepatnya sekarang adalah hari dimana perusahaan tersebut menjanjikan akan menyebarkan vaksin kesehatan lewat udara dan perairan agar mudah menjangkau semua daerah.
Saat ini aku berada di sebuah minimarket, aku sedang membeli persediaan makanan selama seminggu untuk dirumah
Ini wajar karena aku hanya hidup berdua dengan adikku, Lucas. Orang tuaku meninggal saat aku berusia 12 tahun dan Lucas berusia 6 tahun, aku tidak bekerja akan tetapi menggunakan uang warisan keluargaku, bahkan paman juga sering mengirimkan kami uang.
Dan sekarang usiaku tepat 14 tahun. Ibuku meninggal 3 hari setelah ayah dinyatakan hilang dan aku tak tahu dimana ayah, kuharap aku akan menemukannya suatu hari nanti
Sekarang, saat aku akan membayar tagihan biaya barang-barang yang aku beli, televisi yang ada di dalam minimarket ini menyala dan memperlihatkan siaran langsung bagaimana perusahaan Umbrella akan menggunakan vaksin yang telah mereka buat
Karena ini perusahaan Internasional, maka pasti semua negara juga akan menayangkannya
HARI INI KAMI PERSEMBAHKAN PADA KALIAN, PENYEBARAN VAKSIN KESEHATAN UNTUK SELURUH DUNIA
KINI KALIAN TIDAK USAH TAKUT AKAN PENYAKIT YANG AKAN MENYERANG KALIAN KARENA VAKSIN INI DAPAT MENGOBATI DAN MELINDUNGI KALIAN DARI SEGALA PENYAKIT
HITUNGAN MUNDUR....
.
.
.
LIMA
.
.
.
EMPAT
.
.
.
TIGA
.
.
.
DUA
.
.
.
SATU
.
.
Zhhttttt...
Tiba-tiba listrik di minimarket mati, dan sesaat kemudian kembali menyala
Aku segera membayar harga yang telah diberikan oleh kasir lalu keluar dari minimarket tersebut untuk pulang
Di sepanjang perjalanan, aku melihat beberapa helikopter berlogo perusahaan Umbrella melintas di udara
Namun, entah kenapa sekarang cuaca menjadi sedikit mendung, padahal sebelum aku masuk ke dalam minimarket cuacanya sedang bagus
Tanpa aku sadari, ternyata sebuah sepeda motor sedang melaju kencang ke arahku, "Awas!" Teriak orang-orang yang ada di sebrang jalan
Sudah tidak sempat, aku akan tertabrak, "Aaaaaaa!"
"Awas!" Tiba-tiba seorang pria datang lalu memegang serta mendorongku, kami berdua berhasil selamat
Brakk!
Naasnya pengendara sepeda motor tersebut terjatuh dan ia sempat terlempar beberapa meter dari motornya
Namun untungnya ia baik-baik saja, ia jatuh dengan posisi tidur telentang, "Arrgghh!" Jeritnya sambil memegangi lengannya
Semua orang berlari mendekat ke pengendara motor itu, "Apakah anda baik-baik saja pak?" Tanya salah seorang pejalan kaki yang tadi meneriakiku
Pria itu melepaskan pegangannya pada lengannya, terlihat di lengannya dengan jelas jika lengan bajunya robek dan terdapat luka yang cukup besar
Pria itu berusaha untuk duduk, "Tidak, saya tidak papa, hanya tergores sedikit" Ucapnya
Untuk sesaat para warga tenang, namun tak lama mereka mulai memarahi pria pengendara sepeda motor tersebut
"Anda ini bagaimana!? Kalau berkendara itu hati-hati, nyaris saja anak ini tertabrak" Ucap salah seorang warga melihat kepadaku
"Maaf pak, bu. Saya hanya merasa sedikit pusing dan kepala saya terasa berat-" Ucap pengendara motor itu
"Tadi saya sempat menghirup banyak asap embun cairan vaksin Umbrella. Saya tidak sadar jika saya berada tepat dibawah salah satu helikopter Umbrella yang menyebarkan vaksin" Sambungnya
'bukankah vaksin itu mampu menyembuhkan berbagai penyakit, kenapa pria ini malah merasa pusing?' tanya batinku
'atau mungkin ini adalah efek samping vaksin itu kah? Atau memang pusing sebelum menghirup embun vaksin itu?'
Ia adalah seorang pria, berusia sekitar 25 sampai 30 tahunan. Dan warga tadi yang menolongku memegang pundakku, "Kamu baik-baik saja nak?" Tanyanya
Aku menoleh pada bapak itu, "Iya pak, saya tidak papa, terimakasih ya" Ucapku berterimakasih. Bapak itupun tersenyum dan berkata, "Iya, tidak apa, lain kali kalau berjalan jangan lihat ke atas tapi lihat ke jalan" Ucap bapak itu
"Iya pak" Balasku sambil menggaruk-garuk kepalaku
Warga yang ada di lokasi tersebut lalu menghentikan sebuah mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat
Setelah kejadian tadi, aku tidak lagi melihat ke atas namun melihat ke jalanan, yakin akan terjadi kejadian yang sama
Jarak ke rumah sudah dekat, aku mempercepat langkahku
*****
Aku sudah sampai di rumah dan membuka pintu, "Kakak pulang" Ucapku
"Yeay, kak Rayh pulang!" seru Lucas saat aku sampai di depan tv, dan aku baru sadar aku sudah satu jam tidak di rumah
"Iya, kakak sudah pulang" sahutku pada Lucas
"Kak Rayh beli apa?" tanya Lucas
"Kakak baru aja beli persediaan makanan kita untuk seminggu" jawabku
"Oh, baiklah" balasnya kemudian mengganti saluran tv yang awalnya menyiarkan berita menjadi film kartun
Aku beranjak menghampiri sofa dimana Lucas duduk dan ikut menonton kartun yang ia tonton
Tidak terasa, hari telah berganti siang, aku menyuruh Lucas untuk tidur siang, "Lucas, sekarang tidurlah, istirahatkan dirimu". "Baik kak" balasnya lalu pergi ke kamarnya
Aku mematikan tv lalu mengambil novelku dan membacanya mulai dari tempat dimana aku berhenti sebelumnya.
Akhirnya hujan pun turun setelah awan mendung tadi. Air hujan mulai menetes dengan deras membasahi permukaan bumi, angin yang lebat pun mulai menyertainya
Tak ketinggalan, Guntur pun juga ikut menyambar dan menghiasi langit yang hitam
Aku segera menutup jendela dan tirai, lalu kembali ke sofa
Angin yang dingin mulai menyelimutiku, aku berhenti membaca novelku dan menandai halaman dimana aku terakhir membaca
Aku menidurkan kepalaku pada banyal yang ada di sofa lalu menutupi sebagian tubuhku menggunakan jaketku
Entah mengapa kali ini aku tidak mau tidur di kamar. Lama-kelamaan, aku pun tertidur
*****
"Kakak, bangun, kak Rayh!" panggil seseorang ketika aku tengah tertidur
"Hmm" aku bergumam dan mulai membuka kelopak mataku, lalu terlihat sosok anak kecil yang lama kelamaan semakin jelas yang ternyata adalah Lucas
Aku mengucek mataku, berusaha menghilangkan rasa kantuk yang masih melekat pada diriku terutama mataku, "Iya, ada apa Luk?" Tanyaku
Lucas memegangi perutnya sembari mengelusnya, "Aku lapar, kak" Jawabnya
Aku merubah posisiku menjadi duduk, "Kalau begitu makan saja" Aku menatapnya
"Mau makan apa-?" Tanyanya, "Kan tidak ada makanan, kakak kan belum masak" Sambungnya
"Oh iya ya, kakak lupa, hehe" Kataku saat aku ingat aku belum sempat membuat makan siang tadi, saat aku lihat jam di dinding aku baru sadar bahwa aku telah tidur selama 8 jam
"Dasar pelupa!" ujar Lucas dengan nada marah
"Iya iya maaf, ini kakak buatin mie. Kamu tunggu di meja makan sana!" suruhku
Aku menuju dapur, mulai memasak dua porsi mie, untukku dan untuk Lucas
Tak lama, mie yang aku buat pun selesai. Aku menyajikannya di meja makan
Setelah kami selesai makan, kami menonton televisi bersama, kali ini film yang kami tonton bertemakan komedi
Kami banyak tertawa, melihat kekocakan para komedian yang ada di dalam film tersebut
Tidak lupa, aku juga menyiapkan cemilan berupa makanan ringan, yakni keripik kentang yang sebelumnya aku beli di minimarket
Sangking kocak dan lucunya, kami bahkan sampai tersedak beberapa kali saat menontonnya
Saat sudah larut malam, kami pun pergi ke kamar masing-masing lalu tidur