webnovel

3. deg-degan

Aku sudah membayangkan akan seperti apa jadinya jika kita bersama disana. Apalagi waktu itu aku punya janji akan bercerita beberapa hal padamu. Singkat cerita hari itupun tiba dan akhirnya kita pergi ke tempat tujuan kita. "deg-degan" mungkin itu kesan yang pertama aku dapatkan saat kita tiba ditujuan apalagi disaat kamu memanggilku untuk datang ke tendamu dan memberikanku sesuatu dan disitu aku sangat senang dan selalu ingin menyimpan pemberianmu itu bahkan ketika temanku memintanya aku tidak memberikannya satupun pada mereka karena aku sangat senang dan menyayangi itu. rasanya hati ini semakin tidak tenang saat sore menjelang malam saat perasaan tidak karuan moment pertama itu aku dapatkan. Yaitu disaat kita saling berdekatan namun saling menunggu untuk memulai pembicaraan yang akhirnya membuatku memberanikan diri untuk mulai menyapa, memanggil nama, dan akhirnya kita bicara. Ya walaupun hanya sekejap dan tidak lama dan itupun sambil berjalan setidaknya itu telah membuat aku jatuh cinta dan terpesona.

Aku lupa apa yang terakhir aku katakan tapi yang jelas pembicaraan itu membuat hati menggebu-gebu untuk kembali melanjutkan pembicaraan dan entah kenapa saat hari sudah gelap hujan mulai turun dan suhu semakin dingin perasaan dan pikiran ku masih saja dipenuhi tentangmu semua sudah tidak terbendung lagi dan akupun datang menemui mu di tenda itu. Namun entah kenapa setelah aku melihatmu rasa gugup dan malu itu semakin menjadi-jadi sepertinya aku tidak sanggup untuk menatap mu namun aku bahagia aku bersyukur bisa menikmati malam yang dingin itu dekat bersama pujaan hati ku walaupun hanya beberapa menit, rasanya ingin sekali untuk berada lama disitu namun sayang temanku memanggilku dan menyuruhku untuk kembali di tendaku, hemm sedih sih tapi ya tidak apa lah ku kira semua itu sudah lebih dari cukup. Dan mungkin kamu pun tertidur dan akhirnya pagi itu kamu bangun, aku mendengar kamu bertanya-tanya akan sandal yang kamu punya dan betapa malunya aku saat mengetahui bahwa akulah orang yang memakai sandal itu. Sampai sekarang jika aku ingat hal itu aku selalu tersenyum dan malu pada diriku. Di hari yang sama pula entah kenapa rasanya aku ingin selalu ada di dekatmu. Melihat kamu senyum, tertawa dan bercanda itu membuatku semakin terpesona.

Ah waktu itu perasaanku sulit untuk dijelaskan intinya aku bahagia bisa bicara dan jalan bersama denganmu dan aku selalu ingin mengulang saat-saat seperti itu seperti saat dimana aku tahu bahwa kamu itu ya gitu orangnya bisa bikin aku jatuh cinta dan bisa juga bikin menderita, terus ternyata kamu pelit bahkan aku mau pinjam sikat gigi saja tidak dikasih, oh iya saat kamu tertidur di dekatku kamu tidur di hammock yang sebelahan denganku waktu itu aku sangat menikmati kamu, kamu benar-benar cantik pada saat itu dan aku berbicara tentang kamu loh hahahahah untungnya kamu tertidur jadi mungkin kamu nggak tau curhatan aku. Kembali lagi ke pagi yang sangat membahagiakan, pada pagi hari itu udara sangat segar akupun terbangun dan beranjak berwudhu lalu melakukan sholat saat itu aku dengar kamu masih tertidur di tenda jadi aku tinggalin kamu dan berharap setelah kamu bangun kamu datang ke tempat dimana aku berada dan betapa bahagianya aku ketika melihat kamu datang ke tempat dimana aku berada saat itu perasaan kembali gugup dan canggung namun pada akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta foto bareng kamu rasanya hati semakin bergetar ketika kita mulai berpose tapi ya untungnya kamu masih mau.

Nah akhirnya aku bisa berfoto bersamamu pada saat itu kita jalan kembali ke tenda saat-saat yang menegangkan yaitu saat kita jalan berdua tapi saling cuek-cuekan dan salting nggak jelas gitu yang pada akhirnya munculah percik-percik tawa, canda, dan bahagia yang membuat kita busa bicara walaupun singkat dan lagi-lagi dengan perasaan gelisah. Sebenarnya ada juga beberapa hal yang membuat aku badmood disana tapi nggak akan aku tulis di sini biarkan sata itu menjadi warna dalam cerita kita.

Pagi pun berganti menjadi siang dan memaksa kita untuk pulang ke tempat asal kita. Singkat cerita kita pun berada di kendaraan yang membawa kita. Sepanjang perjalanan aku hanya melamun membayangkan dan memikirkan apa gang telah aku lakukan dan memikirkan bagaimana caranya menyampaikan unek-unek yang ingin aku keluarkan. Sampai pada akhirnya kita pun tiba di kemacetan yang betapa kagetnya aku karena teman kita mengajakku untuk turun dan beranjak pulang yang pada akhirnya aku harus menyimpan kembali apa yang ingin aku katakan padahal aku sangat ingin mengatakannya, tapi waktu itu aku pamitan aja nggak. Finally kita pun sampai tujuan kita dirumah dan kita kembali berkomunikasi serta menyampaikan beberapa pesan sebelum kita akhirnya istirahat. Aku hanya busa bersyukur atas apa yang terjadi padaku waktu itu, dan aku akan ingat itu semua sebagai hari-hari bahagia penuh warna yang juga lalui bersama. Semoga ada banyak lagi hal-hal lain yang bisa aku dapatkan bersama orang yang aku sayang ini Love You....