Sekitar beberapa jam Yoongi berkendara ke selatan, sekarang mereka tiba di rumah besar di sisi daerah antah berantah.
Mobil Jimin terlihat parkir di garasi. Yoongi pun meletakkan mobilnya disamping mobil Jimin. Ketika mereka keluar dari mobil, anak-anak lelaki itu juga keluar dari rumah.
"Kalian baik-baik saja?!" Jimin yang pertama memeriksa semua orang keluar dari mobil itu.
Hoseok dan Namjoon membantu Yoongi memegang pintu mobil sementara dia menggendong Y/N ke dalam pelukannya. Dia masih tidur, dan mereka tidak akan mengganggunya.
Jungkook dan taehyung juga sibuk memeriksa keadaan hyung mereka.
"Kami semua baik-baik saja" Hoseok menepuk lengan Jimin, meyakinkan dia dan semuanya baik-baik saja..
Mata Jimin menangkap Y/N di lengan Yoongi, tidur nyenyak seperti bayi, matanya tidak menunjukkan lebih dari kelegaan.
"Kalian berhasil menyelamatkannya juga?" Dia bertanya dengan suara gembira dan senyum hangat di bibirnya.
Semua orang masih terdiam, setiap mata memandangnya dengan tatapan yang tak dapat dilukiskan.
Jimin merasakan suasana aneh memenuhi sekeliling mereka, apa yang terjadi?
"Apa yang terjadi?" Dia bertanya lagi dengan ekspresi wajah yang berubah total. Ketegangan semakin memuncak ketika semua orang masih diam dan hanya menatap Y/N.
Dia mencoba memahami apa yang terjadi? Ini agak membingungkan baginya. Mengapa semua orang menatapnya dengan diam?
Jimin melihatnya juga, dia menganalisis apa yang terjadi, dia menggunakan spekulasinya, dia juga menatapnya.
Selama satu menit dia tetap seperti itu. Sampai dia menemukan sesuatu yang klik di dalam kepalanya.
"Apakah dia menyelamatkan kalian?…" Jimin berbicara hati-hati dengan mata membulat.
Dan semua orang di sana tetap diam. Dia merasa seperti ditabrak truk besar,
Benarkah?!
"Halo?! Kenapa kalian masih diam saja?, ada yang bisa bicara disini?" Jimin menuntut beberapa informasi, tapi mereka hanya diam.
"Ssst ssst.." Yoongi mengangkat tangan kirinya memerintahkan Jimin berhenti bertanya. Digendongnya Y/N dan mulai berjalan masuk ke dalam rumah, Hoseok dan Namjoon masih diam, tidak ada yang perlu dibicarakan saat ini, ditambah lagi Y/N masih tertidur dengan nyenyak.
Yoongi membaringkannya di kamar utama, menutupinya dengan selimut, dan membelai keningnya.
"Terima kasih Kitten…" suaranya yang dalam terasa romantis dan penuh kebanggaan melihat wanita kecil ini tertidur.
"Aku akan kembali, anak kucingku..." dia berdiri dan berjalan perlahan melalui pintu. Biarkan dia tertidur nyenyak.
****
"Apakah dia tidur?" Jimin bertanya dengan wajah penasaran, dia duduk di sofa, bersama semua anak laki-laki, mereka diam menunggu Yoongi mengatakan sesuatu.
"Iya, biarkan dia tidur.."
Yoongi juga duduk di antara Namjoon dan Hoseok, ia membelai wajahnya dengan kedua tangannya, dan menghirup udara dengan agresif.
"Aku tidak tahu harus berkata apa..." Yoongi melanjutkan kalimatnya.
"Kenapa dia bisa menyelamatkan kalian? Apa yang terjadi?" Jimin masih terus membombardirnya dengan pertanyaan itu.
"…entahlah, itu adalah momen paling mematikan yang paling mengerikan, saat aku bersama Hobi dikepung oleh banyak orang dari Tigerian, dan Namjoon berada di garis antara hidup dan mati…. Kami tidak punya harapan sama sekali, dan entah dari mana , _Koenigsegg Gemera-ku Turun dan tabrak semua Tigerian Man tanpa ampun, mobil itu membuat banyak debu beterbangan ke udara dan aku tidak bisa melihat apa yang terjadi selanjutnya, selama beberapa detik mobil itu berhenti tepat di depan kami dan aku melihat Y /N dan Namjoon di dalam." Yoongi mencoba menceritakan kepada mereka semua apa yang terjadi. Seingatnya.
"Gadis itu adalah bidadari..." Hoseok berbicara lembut, dia meraih bahu Yoongi dan menatapnya,
"….Kamu harus menjaganya hyung…"
"Ya, dia menyelamatkan kita, dia menyelamatkan 3 nyawa sekaligus!" Namjoon menambahkan dengan nada serius.
Jungkook dan taehyung hanya terdiam, mereka melihat keluar hyung mereka, dan memikirkan Y/N. Taehyun sekarang tahu siapa Y/N, Jungkook sudah menceritakan semuanya padanya sebelum mereka tiba.
"Aku tidak tahu bagaimana dia bisa mengemudi seperti itu... seperti..." Yoongi kehilangan kata-katanya. "…. Sepertinya aku tidak pernah melihat seorang gadis mengemudi seperti itu!"
Semuanya diam, mereka juga kaget dengan kemampuan mengemudi Y/N, karena pastinya seperti seorang Pro!.
"Kalian lupa dimana dia bekerja?" tiba-tiba Jimin memulai percakapan.
Semua orang kini menatapnya.
"Perusahaan sialan itu, mereka punya banyak mobil sport! Bukan tambahan kalau dia bisa mengemudi seperti itu!" Jimin mencoba menceritakan kenyataan pada semua orang.
"Masih mustahil..." Yoongi terus menyangkal apa yang didengarnya dari Jimin.
"Aish…. Aku berani bertaruh dia bisa mengemudi lebih baik dari Namjoon Hyung..."
"Jangan bawa aku ke topik ini, idiot!" Nam Joon memutar bola matanya. Ini adalah sebuah lelucon!.
Jungkook menggigit kedua bibirnya, dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menertawakan lelucon Jimin. Karena itu cukup akurat!. Dan kita semua tahu apa yang terjadi antara Namjoon dan "Mengemudi" kan??.
Ting….
Pintu utama dibuka oleh seseorang, Dia masuk ke dalam membuat semua orang di ruangan ini memandang ke arahnya.
"Kita akan melakukan mukbang seafood malam ini!!" Suara ceria terdengar dari pria itu.
Disana ada Seok-Jin, ia memakai topi ember dan sepatu boots kuning, dia membawa sebuah kotak pendingin besar berisi cumi-cumi, gurita dan ikan laut lainnya. Juga 2 tuna ukuran sedang di bahunya. Dia terlihat seperti seorang nelayan yang amat riang sehabis pulang memancing.
Seperti tidak mempunyai beban apapun..
Sedangkan adik adik nya telah melewati momentum diambang garis antara hidup dan kematian.
"Apa kau berhasil memindahkan kapalnya?" Yoongi yang pertama bertanya dengan nada dingin, ia curiga Jin melewatkan kapalnya.
"Mereka sudah bersandar aman di pelabuhan lain, aku telah menyamarkan semuanya…" Jin membuka sepatu nya dan langsung mengarah ke dapur.
Jungkook yang melihat hyung nya agak kesulitan membawa Cooler box berisi ikan laut, ia membantunya membawakan nya.
"Sepertinya perjalanan mu menyenangkan yaa hyung?" Jimin mengekori nya hingga ke dapur.
Sontak Seok-Jin berhenti di tengah koridor, ia berbalik dan kembali ke ruang tengah. Ia tersenyum, menatap adik nya satu persatu dengan lurus.
Bau ikan laut tercium menyengat dari nya membuat Hoseok menutup hidung nya…
"Aigoo hyung…. Bau mu seperti seorang pelaut hahah"
"Kalian ingin tau bagaimana perjalanan ku wahai adik adik ku?" Tanya Jin dengan suara menyenangkan namun… agak sedikit menakutkan.
Semuanya hanya diam, mereka menyadari ada perubahan atmosphere dari hyung tertua nya disini. Yoongi mulai memperhatikan Hyung nya yang kini mulai berubah ke mode serius.
Tiba tiba Seok-Jin membuka kaus nya ia memperlihat kan dada dan perut nya, dimana semua orang disana menjadi diam tanpa kata.
"Perjalanan ku mulus… seperti yang kalian fikirkan, menyenangkan…" ujarnya dengan senyum menyeramkan.
Disana terlihat, dua jahitan segar besar di dada kiri dan sisi perut kiri nya, menegaskan bahwa perjalanan nya sama sekali tidak mudah.
"…hyung kau…" Jimin langsung merasa bersalah setelah menanyakan pertanyaan itu.
"…. Yaa ini menyenangkan!, aku menghalau kapal besar bermuatan ribuan ton, RIBUAN TON! dengan yacht kecil, sembari di tembaki beberapa speed boat Tigerian sialan itu. Aku bermain dengan meriam meriam mereka. Berbeda dengan kalian perjalanan kalian sangat sulit!. Kalian bertarung di tanah… jika kalian mati jasad kalian akan ditemukan dengan cepat, jikalau aku mati di lautan sana, siapa yang bisa menemukan aku? Tidak ada!… itu lah yang disebut menyenangkan ya? Adik adik ku?" Seok-Jin mengutarakan perasaan nya dengan rentetan kalimat sarkasme, ia menceritakan semua yang di alami nya di laut lepas dengan senyum menyakitkan dan sorot mata penuh emosi.
Semua orang disana terdiam, saat Jin sufah bercerita dan menunjukan buktinya mereka tandanya benar benar harus mempercayai nya.
"Hyung… maafkan kami" Yoongi yang pertama menimpali setelah Jin diam dengan senyum nya menatap mereka satu persatu.
"Lupakan!…" Seok-Jin bangun dari sofa itu dan mulai berjalan ke arah kamarnya. "…. Aku memang pernah melakukan kesalahan saat menculik Y/N, tapi jangan pernah ragukan pekerjaan ku selama aku bekerja untuk Bulletproof, jangan kalian fikir kerja ku santai bisa membawa ikan ikan itu pulang… aku diselamatkan nelayan saat yacht itu hancur dan, aku sudah mengambang di air! Dan mereka memberikan ku ini setelah menolongku dan menjahit luka2 ini!…. Kalian tidak perlu tau apa yang aku lewatkan… karena tidak akan sepadan bahkan dengan kerja sama kalian ber-enam. " ujar Seok-Jin Tandas. Pundak nya menghilang di balik pintu kamarnya.
Yoongi terdiam, semua orang saling berpandangan di ruangan itu, mereka semua merasakan rasa kecewa dari perkataan hyung tertuanya, memang sedikit keterlaluan untuk bertanya hal sensitif seperti itu padanya, walaupun ia terlihat santai membawa pulang ikan ikan itu.
"Jimin ini gara gara kau!" Namjoon menatap Jimin Nanar.
"Aigoo, aku tidak bermaksud seperti itu hyung…" Jimin merasa ia tersudut.
"Sudah… cukup!. Lain kali jangan pernah bertanya soal betapa bagaimana nya saat siapapun diantara kita bekerja, kita tidak tau bagaimana dia melewati itu sedirian…" Hoseok menambahkan untuk memotong argumen itu.
Hati mereka terasa mencelus, setelah mendengar apa yang di ucapkan Seok-Jin, hyung nya memang sedikit ceroboh, tapi kedewasaan nya tidak bisa berbohong, ia tetap lebih dewasa dari adik adik nya, bahkan Yoongi Leader Bulletproof sekalipun, tetap lebih dewasa dia.
Memang tidak sebanding pengorbanan nya,
Antara mati di daratan namun bisa ditemukan,
Atau
Mati dan menghilang di lautan maka tidak akan pernah di temukan…
***
Y/N terbangun dari tidurnya, ia menyadari ia sudah di tempat yang berbeda, kamar mewah lagi dengan banyak hiasan ornamen mahal didalam nya, tidak salah lagi ini kamar utama Yoongi.
Ia menghela nafas dan menyibak kan rambutnya, ia melihat sekeliling dan menghirup semua udara kedalam paru paru nya, aroma khas sang pemilik kamar ini tercium jelas didalam udara yang ia hirup, membuat jantung nya berdegup lebih kencang.
Mengapa aku harus peduli padamu?
Kata kata itu berulang kali terbesit di fikiran nya, keinginan nya untuk menyelamatkan Yoongi itu tak tertahan kan, padahal jalan kebebasan nya sudah di depan matanya!.
Apa yang salah dengan ku?!
Ia mengusap wajah nya dengan gusar, seharusnya ia sudah bebas kabur sekarang jika tidak menyelamatkan pria itu! Sekarang ia berakhir di tempat seperti ini lagi, penjara mewah bak tuan putri.
Y/N bangun dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi, ia menanggalkan seluruh baju nya dan memutar keran air hangat, segera air itu mengalir di seluruh tubuh nya. Uap air mengembun di kaca kaca didalam kamar mandi itu. Y/N merasakan relax di seluruh tubuh nya, ia mulai menuangkan sabun dan shampoo ke tangan nya, ia memulai mandi nya dengan tentram untuk Melupakan sejenak tentang keadaan ini.
***
Yoongi yang sudah lelah, ia berjalan gontai ke kamarnya. Ia ingin beristirahat, betapa melelahkan nya hari ini.
Ia menutup pintu besar kamarnya dan menguncinya dengan passcode yang ia buat, ia mendapati Y/N tidak ada di tempat tidurnya.
Kemana gadis itu?
samar samar terdengar suara shower yang menderu dari kamar mandi. Yoongi perlahan mendekati kamar mandi itu dan mulai menanggalkan pakaian nya, ia memasuki ruangan itu dan menutupnya kembali.
Bagaimana gadis ini bisa mandi tanpa mengunci pintunya, apa ia sengaja?
Yoongi menatap Tubuh indah gadis itu yang kini membelakangi nya, ia terdiam senjenak menikmati pemandangan di hadapan nya,
Gadis ini sama sekali tidak menyadari ada orang lain karena deru shower membut gema yang cukup keras di dinding.
Sudut bibir Yoongi terseyum, ia melihat malaikat dari surga ada di hadapan nya. Bentuk Tubuh bak dewi yunani yang bersinar dalam bias cahaya yang di aliri air, membuat tubuh Y/N berkilauan .
Y/N tidak menyadari ada seseorang di belakang nya memperhatikan nya, ia terlalu asyik dengan air air hangat ini, sesekali ia bernyanyi dengan lembut, membuat suasana di sini semakin hangat.
Namun tiba tiba Y/N merasakan sebelah tangan kokoh pria memeluk pinggang nya dari belakang. Tangan itu putih pucat seperti susu, dengan gelang hitam dan urat pembuluh darah biru yang mencuat muncul di balik kulit nya.
Y/N mematung saat semua itu terjadi begitu cepat, ia merasakan hangat nya tubuh seseorang itu di belakang nya kini bersentuhan dengan kulitnya tanpa penghalang apapun!. Ia lalu merasakan nafas hangat di sebelah telinga nya,
"Jangan berbalik… izinkan seperti ini sebentar saja… Kitten…" Suara berat itu terdengar romantis menggema di setiap sudut ruangan ini.
Y/N terdiam dengan jantung berdegup kencang seperti ingin keluar dari dada nya, ia tau ini adalah Yoongi. Namun seperti sihir ia tak bisa menolak apapun yang dilakukan pria ini.
Yoongi memang tidak melakukan apapun, ia hanya memeluk Y/N dan merasakan aliran air hangat itu bersama nya, namun mereka sama sama tidak memakai apapun!.
Pipi Y/N bersemu, ia menyibakkan rambutnya dan membiarkan Yoongi menaruh dagu nya di pundak nya. Y,/N hanya diam ia memejam kan matanya dan merasakan air hangat ini membuat tubuh nya relax, ia tak aneh dengan tingkah pria ini, ia memang aneh jadi tidak ada upaya apapun untuk bisa membaca pergerakan atau fikiran nya, Y/N mulai memahami Yoongi yang menurutnya mood nya cepat sekali berubah.
"Terimakasih Kitten… " Yoongi berbisik sambil mengeratkan pelukan nya, membuat Y/N semakin jauh didalam dekapan nya, kulit mereka bersentuhan, juga membuat dua benda bulat di dada Y/N menyatu membuat bentuk nya menjadi semakin jelas dan menyentuh lengan Yoongi. Yoongi mencuri lirik dengan apa yang menyentuh lengan nya, namun hanya satu detik, ia merasakan hawa panas merangkak dengan cepat dari perut menuju ke dada nya, sisi yang lain darinya seperti akan melompat keluar, apalagi di posisi seperti ini tanpa penghalang satupun!.
Yoongi merasakan sinyal bahaya, otak nya kini mulai berwarna hitam, ia sudah mulai kesulitan mendengar suara hati nya, seiring dengan erat nya pelukan itu, ia menghirup aroma tubuh Y/N dengan serakah, nafasnya kini berubah menjadi panas.
Hentikan Yoongi! Hentikan… lepaskan dia!
Sisi warasnya masih berteriak didalam fikiran nya sebelum semua terlambat.
Y/N mulai merasa gelisah saat Pelukan ini semakin erat, tubuh nya hampir terangkat oleh pria ini, dan nafasnya pun terasa panas mengenai leher Y/N. Ia menggenggam lengan Yoongi di pinggang nya, berharap ia tak akan berubah menjadi buruk lagi.
"Hey… kamu baik baik saja?" Tanya Y/N dengan lembut.
Suara itu menggema masuk di indra pendengaran Yoongi, memecah hasrat hitam nya menjadi kabur, ini pertama kalinya ia mendengar Y/N berbicara selembut itu padanya.
Beruntung hal itu membuat nafsu jahat nya menghilang.
Yoongi tersenyum manis, ia menelah jauh jauh fikiran hitam itu yang berencana untuk menahan gadis ini untuk berteriak semalaman bersamanya. Kini hilang saat Y/N berbicara lembut padanya.
Perlahan ia membalikan tubuh Y/N dan dirinya bersamaan, hingga mereka sama sama menghadap pintu, ia melepaskan pelukan itu dan menaruh kedua tangan nya di pundak Y/N.
"Jangan melihat kebelakang, kamu sudah selesai mandi… silahkan berganti baju Kitten, aku akan menyelesaikan mandi ku.." Yoongi mengusap kepala gadis itu dan memberikan nya Kimono yang tergantung di samping nya.
Y/N mengambil kimono itu dengan sisa debaran jantung nya, ia memakai nya di hadapan Yoongi dengan membelakangi nya, lalu pergi menghilang dibalik pintu itu.
Yoongi mengertakan rahang nya, ia menjilat bibirnya sendiri, dan menggelengkan kepalanya.
"Aish… Yoongiaaa… tahan, gadis itu belum menerima mu…" ia bergumam sendiri dalam deru air itu, memastikan suaranya tak terderngar siapapun.
"Shibal."
*****
To Be Continued.