webnovel

Rahasia yang diungkap.

Y/N termenung di depan kaca besar, menatap dirinya dengan kosong. Yang terbesit di fikiran nya sekarang adalah, mengapa semua rasa takut itu sirna? Ketika ia melihat pria itu bersikap lembut padanya.

Padahal beberapa hari lalu, bahkan suara langkah nya saja membuat dunia nya seakan runtuh, sisa memar yang masih biru pudar warna nya masih terlihat di kedua pergelangan tangan nya. Ini pria itu penyebab nya. Namun setelah ia pernah merasakan sentuhan nya semua sirna bak luka yang terobati.

Mengapa secepat ini??

Suara shower telah berhenti menderu, ia mendengar Yoongi telah selesai dari mandi nya. Tak lama pintu kamar mandi terbuka, menampilkan pria tinggi dengan abs sempurna, rambut yang basah juga kulit pocelain putih nya berkilauan di terpa cahaya lampu.

Kontan Y/N memalingkan pandangan nya dari kaca karena pipi nya bersemu merah,

Tuhan, dia sangat indah…

Ia menatap Yoongi dengan tenang seperti tidak pernah melewatkan apapun, ia melihat Yoongi memakai kaus dan celana nya di belakang nya.

"Maaf… aku lupa ada kamu disini Kitten…" Ujar Yoongi dengan suara berat nya. Ia tau Y/N memperhatikan nya dari kaca besar itu.

Y/N yang tersadar memalingkan wajah nya, dan meraih sisir untuk menyisir rambut panjang nya, kini ia memakai kaus besar yang hanya tersedia di lemari Yoongi. Membuat tubuh ramping nya terlihat indah.

"Kitten…" Yoongi mendekat perlahan, ia berdiri tepat di sisi Y/N.

"Hmm…" ia menyahut tanpa menatap Yoongi.

"Aku perlu bicara sesuatu padamu"

"Bicaralah…"

Yoongi menatap gadis itu, yang hanya menatap cermin tanpa berani menatap nya, ia tersenyum dan mulai berlutut disisi nya.

Y/N menoleh, apa yang akan dilakukan pria ini lagi? Ia penuh dengan kejutan. Ia menyimpan sisirnya dan menoleh menghadap Yoongi yang kini sejajar dengan nya.

"Aku tidak tau aku pantas mengatakan ini atau tidak, tapi Kitten… pertama aku Minta maaf, aku sangat menyesalkan kesalah fahaman besar ini… maafkan aku atas semua yang aku lakukan padamu sebelum nya, tapi aku bersumpah Kitten, demi tuhan! Hati ku hancur saat mengetahui kamu bukan target nya…" Yoongi menatap mata indah gadis itu dan berbicara dengan cara yang paling lembut padanya.

Y/N diam tak bergeming, suara berat itu bak menghipnotis nya, rasanya hati nya akan meleleh, suara ini suara yang sama yang menyiksanya beberapa hari lalu, namun mendengarnya sekarang mengapa rasanya berbeda?.

"…. Kitten aku meminta maaf…" Yoongi meraih kedua tangan Y/N dengan lembut, menggenggam nya dengan hangat. "…dan satu lagi yang perlu kau tau, Alasan mengapa aku tidak bisa melepaskan mu sekarang…"

Tubuh Y/N berubah tegang, ini adalah alasan yang paling ia tunggu jawaban nya, ia seperti bersiap mendengarkan jawaban Yoongi.

"Kau boleh memukulku.. menyiksa ku seperti apapun yang kamu mau setelah kamu mendengarkan ini.." Yoongi menghela nafasnya sebelum melanjutkan, ia menatap mata Y/N dalam dalam, mencari cercah pengampunan di sorot mata gadis itu.

"Aku tau kamu adalah adik dari Rei Noah…"

"Kenapa?…." Y/N tersentak!, mengapa Pria ini tau Noah?! Fikiran buruk mulai mendatangi nya, apa jangan jangan ia sudah menangkap Noah?!. Seluruh tubuh nya berubah tegang, bahkan ia hampir menarik tangan nya dari genggaman Yoongi.

"Dengarkan aku dulu… Aku tau, Ini adalah kenyataan tentang kakak mu… ia bekerja untuk kami, Rei Noah adalah bagian dari kami… ia juga dikenal sebagai The Barrier… bertugas untuk mengamankan seluruh dokumen pribadi dan kunci seluruh asset kami semua rahasia dan kuncinya kakak mu yang memegang nya…" Yoongi menuturkan kaliman sederhana agar Y/N mengerti.

Mata Y/N terbelalak saat mendengar rentetan kalimat itu.

APA?! Noah bagian dari mereka?!

Ia tak percaya apa yang ia dengar, telinga nya berdenging sesaat, jantung nya berdebar, sejak kapan kakak nya yang seperti kutu buku itu bisa bergabung dalam kumpulan orang orang berbahaya seperti ini?!!!. Ini tidak mungkin!.

"Aku sangat menghormati Noah, ia sangat setia dan dapat di percaya. Aku tidak ingin membiarkan kamu pulang seperti ini. Karena Noah akan marah besar pada kami jika mengetahui adik nya menjadi target salah sasaran!…. Maafkan aku Kitten, sekarang aku bicara jujur padamu mengapa aku tidak melepaskan mu… aku ingin kamu kembali seperti awal kamu menghilang, tidak ada bekas luka sedikit pun, dan tidak ada trauma sedikit pun… izin kan aku menjagamu sampai kamu pulih dan kembali pada Noah…." Yoongi menyelesaikan kalimat nya tanpa ada jeda dengan lirih. Ia menatap Y/N sangat dalam hingga gadis itu berkaca kaca.

Akhirnya ia tau kebenaran nya, semua pertanyaan nya terjawab sudah oleh pria ini sendiri, Air mata nya perlahan menetes, ia tidak tau mengapa tapi kejujuran pria ini terasa tulus oleh nya.

Yoongi menarik gadis itu lembut kedalam pelukan nya, membiarkan ia menangis dalam dekapan nya.

"Maafkan aku Kitten…" ia membelai rambut panjang nya dan mengeratkan pelukan nya, Y/N hanya terisak membenamkan wajah nya di pundak Yoongi, ia tidak tau harus bereaksi seperti apa. Karena rasa nya campur aduk. Ia masih tidak mengerti mengapa Noah bisa bergabung kedalam kumpulan orang orang ini??.

Ia masih bingung.

Beberapa saat Yoongi berhasil menenangkan kembali gadis itu, ia menarik nya untuk duduk di kasur mengusap pundak nya dan membiarkan nya termenung dalam diam. Namun tiba tiba terdengar suara passcode terbuka dari pintu kamar nya dan memunculkan Jimin disana.

"Hyung… apa kau sudah istirahat?" Ujar Jimin.

Waktu terasa berhenti. Sesaat setelah Pandangan Jimin dan Y/N bertemu, seperti slowmo mata Y/N terbelalak, ada hal yang tersambung dan menjawab keraguan nya.

Mengapa Noah bisa bergabung dengan mereka?

Saat Jimin Muncul secara tiba tiba,

Ini lah jawaban nya!!

Dengan kecepatan Kilat, Y/N menepis tangan. Yoongi yang melingkari nya, hingga pria itu hampit terhuyung mundur, ia melompat dan berlari kearah sudut ruangan, membuat Yoongi kebingungan.

"Owh shit…. Tidak Y/N!…" Jimin bergumam ia langsung membalikan badan nya dan berlari tanpa menutup pintu.

Y/N dengan segala rasa kesalnya ia mengambil vase bunga dia meja hias itu dan berlari mengejar Jimin.

"SHIBALL!! SEKKIYA! NEO MICHYEOSSO PARK JIMIN!!"

(**** ****** Apa kau Gila?! Park Jimin?!)

Ia berteriak histeris hingga membuat gema di seluruh ruangan.

Yoongi yang terkejut ia segera menyusul mereka berdua,

Y/N dengan secepat kilat mampu mengejar Jimin hingga keruang tengah, Jimin menyadari ia tak mampu berlari kemanapun, gadis ini sudah melihat wajah nya langsung!.

Ia berbalik dan merentangkan tangan nya kedepan, ia kaget saat melihat gadis itu sudah membawa vase bunga di tangan kanan nya dan berlari seperti orang gila.

"Y/N… Y/N dengarkan aku…" Jimin tidak bisa menahan nya, ia melihat Y/N sudah mengangkat vase itu tinggi tinggi dan…

"KITTEN!…" Yoongi berteriak, berusaha mencegah nya namun terlambat Vase bunga itu telah Y/N lemparkan.

Blarrrrr!!!! Prangggg!!!

Suara vase bunga beradu dengan kepala Jimin menggema, Keramik itu terbelah dan hancur, pecahan nya terbang keseluruh sudut ruangan. Y/N melemparkan vase itu hingga Jimin berjongkok di lantai.

Semua orang, keluar dari kamarnya dan menyaksikan langsung apa yang di lakukan oleh gadis itu kepada Jimin.

"Owh shit!… " Namjoon menutup mulutnya,

Hoseok yang kaget ia hanya diam dan terbelalak,

"Aigooo… " Taehyung menutup mulutnya melihat suasana ruang tengah yang kini berantakan.

"Jimin Hyung…" Jungkook buru buru mendekati Jimin.

Darah segar meluncur dari pelipis Jimin memuat satu ruangan itu kaget. Yoongi langsung memeluk Y/N dari belakang membuat nya tak bisa lagi bergerak bebas.

"Hyung kau tak apa?" Jungkook bertanya dengan khawatir.

Jimin perlahan bangkit ia memegang kepala nya yang berdarah, juga tangan nya. Beruntung ia melindungi kepalanya dengan tangan nya saat Vase bunga itu melayang ke arah nya.

Yoongi memeluk Y/N dengan erat dari belakang, menarik gadis itu hingga terangkat menjauh dari Jimin.

"Y/N cukup!…." Yoongi menarik Y/N yang masih meracau pada Jimin, ia memaki dan berteriak teriak padanya seperti orang gila.

Air mata Y/N mengalir deras tanpa ia rasakan semuanya membuncah saat itu. Bak tersambar petir rasanya melihat Jimin, atau orang yang biasa ia sebut Chimi yang selalu ada di rumah nya pria jahil yang lucu itu ternyata ada di dalam sarang orang2 berbahaya!! Tak ayal kakak nya pun Ada dalam organisasi ini, ini pasti karena Jimin!!.

"Hyung… duduk dulu aku akan mengobati mu," Jungkook berusaha membawa Jimin menjauh, namun segera di tepis oleh Jimin.

"Tidak… biarkan aku bicara padanya…" Jimin mengusap darah yang hampir mengenai mata nya. Dan mulai menatap Y/N.

"Jimin… sudah cukup…" Yoongi mengangkat tangan nya mengisyarat kan Jimin untuk berhenti berbicara. Namun ia tak menghiraukan nya.

Jimin faham, Y/N sedang merasa terhianati.

"Maaf kan aku Y/Naah…" Ujar Jimin dengan tulus.

"Tidak!! Kau sinting!!! Cara mu begitu licik ternyata! Membawa bawa kakak ku untuk bergabung ke tempat berbahaya ini?! Apa mau mu?! Kau mau Noah mati?!!! Kau ingin mengambil orang yang kusayang satu satunya di dunia ini?!! Hah?!!! Jawab aku kau Park Sialan!!" Y/N masih berusaha memberontak dan mencoba lepas dari Yoongi namun nihil. Ia tak bisa bergerak kecuali berteriak2 seperti itu.

"Tidak… bukan begitu…" Jimin mencoba menjawab, ia mulai merasakan pusing saat darah nya tak henti mengucur, hingga membasahi kausnya.

"Lantas apa?! Hah?! Mengapa tidak sekalian kau bunuh aku disini Jiminaah! Aku tidak menyangka pria sebaik dirimu topeng nya ternyata terbuka sekarang!" Balas Y/N sinis ia seperti sama sekali tidak ingin mendengar alasan dari Jimin.

"Y/N dengarkan aku…"

"Dengarkan apa tidak ada!…."

"NOAH YANG MEMINTA BEKERJA UNTUK KAMI!!! IA BEKERJA UNTUK MENGHIDUPI MU!!! BIAYA SEKOLAH MU! BIAYA HIDUP MU, JUGA DEMI KAU BISA HIDUP HINGGA HARI INI!! Y/N CUKUP! NOAH YANG MEMINTA DIRINYA ADA DISINI!! BUKAN AKU, DEMI TUHAN Y/N AKU HAMPIR MENCAMPAKAN NYA KARENA IA MEMAKSA IKUT DENGAN KU, IA BERSIH KERAS INGIN BEKERJA DENGAN KAMI, UNTUK MEMBAHAGIAKAN KAMU!! HANYA UNTUK MU!!" Jimin berteriak untuk memotong ocehan Y/N membuat semua orang mematung kaget, pasalnya Jimin tidak pernah seperti itu, mereka sama sekali tidak pernah melihat Jimin meledak seperti itu.

Termasuk Y/N dia terdiam, memandangi Jimin dengan tidak berkedip, ia kehilangan tenaga nya. Ia ambruk dan menangis sejadi jadinya, kepalanya terasa pusing menghadapi fakta sekeras ini.

Yoongi dengan sigap membawa nya kembali ke kamar, untuk mencegah pertengkaran lebih lanjut.

Jimin melihat mereka menghilang di kooridor, ia menghela nafas, kepalanya serasa berputar, dan ia merasa tubuh nya mulai melayang. Darah itu kini basah memenuhi baju nya. Ia sedikit terhuyung mundur.

Dengan sigap Jungkook dan semua orang di ruangan itu menghampiri nya dan memapah nya duduk di sofa.

"Aigoo Jiminaa, akan ku telfon dokter kesini…" Namjoon langsung menelfon dokter pribadi mereka untuk segera datang, Hobi segera mencari peralatan kebersihan untuk membereskan semua keramik yang menyebar dilantai, juga noda darah Jimin.

Jungkook buru2 mencari baskom air hangat dan kain untuk menutup luka Jimin, sementara taehyung menjaga Jimin agar tetap duduk tegak dan menggenggam tangan sahabatnya.

"Jiminaa, jangan tertidur…" Taehyung khawatir, luka sobek itu menganga lumayan besar ia takut Jimin kehilangan kesadaran. Ia terus menggenggam tangan Jimin agar sadar.

"Bagaimana wanita itu bisa liar sekali!! Seperti tidak berpendidikan!!" Ujar Jungkook kesal Khawatir dengan Jimin ia membawa seluruh p3k yang ada.

"Tidak!, jangan bicara seperti itu!" Walaupun lemas, Jimin tidak ingin ada yang berbicara buruk tentang Y/N. Ia tau gadis itu hanya emosi karena merasa terhianati.

"Kenapa Hyung! Lihat yang dia perbuat padamu!!" Jungkook mencoba memperjelas dengan emosi nya.

"Apa kau tidak melihat apa yang kita perbuat padanya?!" Jimin membalikan pertanyaan, membuat Jungkook kontan terdiam.

"Ini bukan salah nya, ia merasa terhianati… jelas! Karena ia orang biasa yang tidak mengerti apapun tentang dunia gelap ini…" Jimin mulai berbicara serius, ia menghiraukan rasa pusing nya yang menjadi jadi.

"Tapi hyung…." Jungkook ingin menyela namun tidak di beri celah oleh Jimin.

"Ia telah melewati 3 hari penyiksaan oleh Yoongi hyung, saat pertamakali datang kemari… ia tak mengerti apapun ia telah mengalami semua itu dan hari ini ia mendapatkan fakta lagi yang baginya itu di luar batas kewarasan nya… aku pantas mendapatkan ini Jungkook.." Jimin menutup statement apapun dari Jungkook, ia tetap menyatakan Y/N tidak bersalah, hanya saja situasi yang merangkai ini jadi drama yang rumit!.

Semua orang disana hanya terdiam mendengar jawaban Jimin, bagaimana pun jawaban Jimin benar, Y/N tetaplah korban atas kesalahfahaman besar ini. Wajar jika ia emosi seperti ini.

Namun mereka semua tau bahwa Y/N mempunyai hati yang baik, bahkan ia bisa memaafkan Yoongi yang notaben nya adalah Monster yang menyiksa nya saat awal ia datang kemari.

Tak berapa lama Dokter pribadi itu datang, ia langsung menangani Jimin dan menjahit luka nya. Jimin memejamkan matanya, menikmati setiap rasa sakit yang Y/N berikan…

Aku terima Rasa sakit ini Ahn Y/N … aku anggap ini setimpal dengan rasa sakit mu selama kau berada disini.

Jimin menggenggam erat tangan Taehyung, berharap pengobatan ini segera selesai.

****

Yoongi menutup pintu itu dan mengganti passcode nya, hingga tidak ada lagi orang yang bisa masuk dengan sembarangan. Ia mendudukan Y/N di tepi kasur yang kini masih terisak. Ia diam dan menatap gadis itu lurus lurus dalam hening membuat ruang untuk nya untuk membersihkan fikiran dan emosi nya.

"Maafkan aku…." Y/N menengadah ia menatap Yoongi dengan tatapan sedih.

Bak menatap seribu cahaya langit, Yoongi menatap mata indah Y/N yang berlinangan air mata. Hatinya mencelus mendengar kata yang terucap dari bibir gadis itu.

Gadisnya meminta maaf…

"Maafkan aku… hiksss…. Aku ingin bertemu Jimin…" Y/N berdiri, namun ditahan oleh Yoongi.

"Nanti kau akan bertemu dengan nya, biarkan dokter menangani luka nya dulu… Jimin tidak akan marah padamu.." seperti bisa membaca apa yang Y/N fikirkan.

Y/N menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.

Mengapa dunia ini begitu aneh? Ia merasa seperti di jungkir balikan dengan segala kenyataan ini. Kenyataan yang ia tidak ketahui sebelumnya seumur hidup nya, ia tak pernah menyangka kakak nya menyembunyikan ini!.

Mengapa ia harus berada di luar rahasia ini? Mengapa Noah harus menaruh nya sendirian di luar hal ini. Tanpa mengetahui apa apa… beginikah rasanya dunia hancur oleh kenyataan yang ia tidak tau sama sekali?!.

Fikiran nya berputar berkecamuk, rasa di hati nya bercampur aduk, Y/N sendiri tidak faham mengapa ia bisa begitu ganas menyerang Jimin tanpa mendengar sepatah katapun!.

Emosi telah membutakan nya.

Y/N merasa lelah, ia menyandarkan tubuh nya di kasur besar itu. Yoongi menatap nya lekat, ia membantu menaikan kaki gadis itu untuk berbaring.

"Kau sekarang beristirahat lah Kitten, besok pagi kita bicara lagi… jangan fikirkan apapun…" Yoongi pengusap puncak kepala Y/N lalu ia mengecupnya dengan lembut.

"Tidurlah Kitten…"

****

TO BE CONTINUED

次の章へ