webnovel

Naik Kelas

Di keesokan harinya, aku kembali ke kota Belves, dan masuk ke guild petualang. Hari ini guild petualang sangat sepi. Aku melaporkan tentang penyerangan seratus Treeman beserta satu Treeman besar berbahaya. Resepsionis terkejut mendengar itu.

"A-Apa!? Bagaimana bisa?! Seharusnya Treeman tidak mungkin bisa melakukan itu. Tak mungkin ada Treeman sekuat itu, dan berkelompok dengan jumlah sebesar itu! Laporanmu terlalu mengada-ada!"

Kemudian, aku mengambil ponsel dari kantongku, lalu menunjukkan beberapa video dan foto dari kejadian penyerangan seratus Treeman ke desa Fcihyn. Resepsionis itu tambah terkejut lagi. Oh iya, ponsel ini adalah pemberian dari kepala desa. Dia ingin aku memiliki ponsel ini supaya aku bisa memberi banyak bukti tentang kejadian penyerangan Treeman pada guild petualang

"Ini.... Sulit dipercaya..."

"Kalau anda masih tidak percaya, anda bisa memeriksanya sendiri ke desa itu."

Kemudian resepsionis diam sejenak.

Lalu seorang perempuan yang mungkin adalah seorang petugas mendatanginya.

"Hey, pria itu benar... Dia yang menyelamatkan seluruh desa Fcihyn dari serangan Seratus Treeman itu. Aku punya rekaman dari kamera tersembunyi yang dipasang didekat desa. Coba lihatlah!" Kata perempuan itu sambil diam-diam menatapku dengan ketakutan.

"Tunjukkan!"

Kemudian mereka pergi ke ruang di belakang mereka. Aku tak tahu apa yang mereka lakukan. Tapi baguslah kalau ada bukti lainnya yang datang dari guild petualang itu sendiri.

Beberapa menit berlalu, si resepsionis dan petugas kembali ke meja resepsionis. Kemudian mereka menatapku dengan serius, lalu berkata...

"Umm, Arde... Ikutilah kami. Kami akan mengantarmu ke ruang pertemuan untuk membicarakan hal penting."

"Oh, baik."

"Ayo."

Kemudian mereka keluar dari meja resepsionis, lalu mengantarku ke ruang pertemuan di lantai dua. Aku mengikuti mereka, dengan jantung yang berdetak kencang. Aku ingin tahu kenapa aku dipanggil ke ruang pertemuan. Aku agak gugup.

Setelah kami berjalan naik ke lantai dua, kami akhirnya sampai di depan pintu ruang pertemuan. Kemudian si resepsionis membuka pintu. Didalamnya terdapat ruangan yang lantainya dilapisi kayu, dindingnya dicat berwarna putih tanpa ada hiasan apapun, dan terdapat deretan meja panjang dan kursi di sisi kanan dan kiri ruangan. Di sisi kanan, deretan meja panjangnya lebih pendek dan kursinya lebih sedikit. Di sisi kanan juga terdapat tiga orang pria dengan kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam. Penampilan mereka rapi dan menarik.

"Kau Arde kan? Duduklah didepan kami. Dan kalian berdua juga."

Kemudian aku duduk di kursi yang ada di sisi kiri ruangan, bersama dengan si petugas dan resepsionis.

Ini pertama kalinya aku dipanggil ke ruang pertemuan. Biasanya seorang petualang akan dipanggil kesini karena beberapa alasan. Alasan itu bisa jadi adalah karena ingin memberi penghargaan, perlakuan khusus, gelar, bahkan kecaman.

Aku tak tahu apa yang akan mereka ingin bicarakan padaku.

"Perkenalkan, namaku adalah Bill Bates, Admin guild petualang cabang kota Belves. Di samping kiriku adalah Denys Krivtophenn, dia adalah wakil admin. Dan disamping kananku adalah Fred, ketua pengurus peringkat petualang. Kami memanggilmu kesini karena ingin membicarakan tentang penyerangan seratus Treeman ke desa Fcihyn."

Kemudian pria disamping kirinya yang bernama Denys berbicara.

"Dari semua bukti dan informasi yang diberikan oleh Nina dan Anne, kau sendirian membantai seratus Treeman itu, dan satu Treeman lain yang lebih besar dan kuat. Kau membantai mereka dengan mudahnya, kurang dari dua menit!"

Setelah Denys berkata demikian, lantai di antara kami terbuka dan naiklah sebuah perangkat dengan desain rumit, ke permukaan tanah. Lalu perangkat itu memunculkan proyeksi layar hologram. Layar hologram itu memunculkan sebuah video rekaman yang bukan berasal dari ponsel ku. Itu terlihat seperti rekaman kamera pengawas. Tak hanya ada satu, namun ada banyak rekaman yang diambil dari berbagai sisi. Aku hanya bisa terdiam. Aku tak tahu kalau desa Fcihyn terpasang oleh kamera pengawas dengan jumlah sebanyak itu. Padahal itu hanya desa terpencil.

"Rekaman kamera pengawas ini adalah asli dari kamera pengawas yang disediakan oleh guild petualang

Cabang kota Belves. Dan itu murni tanpa editan. Jadi semuanya sudah jelas dan terbukti."

Kemudian Fred berkata...

"Karena itu, kami akan menaikkan kelasmu."

Aku naik kelas!? Ini adalah hal bagus!

Kira-kira aku akan naik ke kelas apa ya? Karena sudah menyelamatkan sebuah desa, seharusnya aku naik ke kelas A. Dan kalau aku naik kelas, semua yang meremehkanku akan terkejut dan tak percaya. Aku tak sabar melihat wajah orang-orang itu, hahaha!!

"Jadi, saya akan naik ke kelas apa?" Tanyaku.

"Sebenarnya kami ingin menaikkanmu ke kelas A. Namun kalau kami langsung menaikkanmu ke kelas A, akan terjadi banyak keributan, meski kau telah menyelamatkan sebuah desa. Kami akan menaikkanmu ke kelas B dulu."

Apa!? Kenapa seperti itu? Seharusnya kalau seorang/kelompok petualang berhasil menyelamatkan orang dalam jumlah banyak dia akan mendapatkan promosi berupa naik ke kelas A atau S. Apalagi aku menyelamatkan penduduk desa dari 100 Treeman.

"Tapi kenapa begitu."

Kemudian Bill berbicara.

"Begini, kau dulunya terkenal sebagai

Pecundang nomor satu. Reputasimu sangatlah buruk sekali. Dan kau terkenal karena semua kegagalanmu, dan juga hal-hal buruk lainnya. Kalau kami langsung menaikkanmu ke Kelas A, maka akan terjadi banyak kehebohan. Beberapa akan protes pada kami, dan menganggap kami gila karena menaikkan seorang pecundang ke kelas A. Meski kami menunjukkan banyak bukti, mereka pasti tak akan percaya dan menganggap itu sebagai rekayasa. Bahkan mungkin mereka akan menganggap kalau kau menyuap kami untuk membuat bukti palsu. Kemudian mereka juga akan semakin membencimu dan kau jadi target Bullyan publik, entah itu di dunia Maya maupun nyata. Jadi menaikkanmu ke kelas B adalah pilihan terbaik yang bisa kami lakukan. Apakah kau menerimanya?"

Bill, Fred, Denys, Resepsionis dan si petugas menatapku dengan serius. Aku merasa tidak nyaman dengan tatapan mereka. Aku ingin berpikir terlebih dahulu. Kalau dipikir-pikir, memang benar. Akan terdengar aneh bila aku yang dari dulu sudah terkenal sebagai pecundang lemah, tiba-tiba menjadi sangat kuat dan menyelamatkan sebuah desa dari gerombolan monster kuat. Bukannya kagum, orang-orang itu malah tidak terima dan menghujat ku habis-habisan. Bahkan dengan bukti asli pun mereka akan tetap keras kepala dan tak percaya. Mereka juga akan menganggap bahwa aku ini curang atau berbohong. Orang-orang yang tidak terima pun kemungkinan banyak jumlahnya. Sehingga naik ke kelas A Bukan pilihan baik untuk saat ini. Bukan hanya aku yang menanggung resikonya, namun guild petualang juga.

Kalau naik ke kelas B, itu masih wajar. Kelas B adalah kategori menengah-tinggi. Dan masih cukup wajar bila seorang petualang kelas D langsung dipromosikan ke kelas B, tergantung apa alasannya. Lagipula kelas B tidak terlalu buruk. Aku bisa mendapatkan fasilitas yang bagus, dan bayaran yang besar. Dan dengan begitu, hidupku lebih enak. Masalah quest yang lebih sulit dan menantang, itu bukan masalah, karena aku sudah menjadi lebih kuat.

"Baiklah, saya terima. Saya tidak masalah hanya dinaikkan ke kelas B, asalkan bayaran yang saya dapatkan sepadan." Kataku dengan sopan dan tegas.

"Tenang, soal bayaran kami bisa mengatasinya. Dan kau akan mendapatkan perlakuan khusus dari kami. Oh iya, kau bisa serahkan lisensi dan lencana petualangmu pada Fred supaya bisa diganti dengan yang baru." Kata Bill.

"Baik."

Aku mengambil lisensi dan lencana petualangku dari kantongku. Lalu menyerahkannya pada Fred. Setelah itu, aku duduk kembali.

"Bagus. Nah, karena lisensi dan lencana petualangmu akan diganti, maka proses penggantiannya akan butuh waktu seharian. Kau bisa mengambilnya besok."

"Baik tuan Bill, terima kasih."

"Satu lagi."

Perangkat proyektor hologram turun ke lantai kayu, lalu tenggelam, dan muncul satu benda lain yang tak asing. Itu adalah batu Apraisal.

"Nah, periksa stats mu di situ. Kami ingin melihat sekuat apa kau."

Hmm, mereka ingin tahu kekuatanku.

Aku tak tahu sebesar apa kekuatan yang diberikan oleh Kiara padaku. Kalau saja kekuatan ini terlalu besar dan tak terkontrol, mungkin ketika aku memeriksanya di batu Apraisal, batunya bisa meledak. Tapi, itu hanya hayalan sih. Mana mungkin batu Apraisal berkualitas tinggi bisa hancur hanya karena memeriksa kekuatan. Lagipula aku juga penasaran dengan sebesar apa kekuatanku sekarang.

Aku melangkah mendekati batu Apraisal. Kemudian aku menempelkan telapak tangan kananku pada permukaan batu Apraisal. Beberapa detik berlalu, batu Apraisal mulai bersinar. Tak ada yang aneh, sampai....

Zzrrrt... Zrrrrt.... Zrrt!!!

Batu Apraisal mengeluarkan bunyi aneh, dan suhunya memanas. Asap mengepul diatas batu Apraisal. Orang-orang disekitarku mulai terlihat panik, begitu juga denganku.

Pada akhirnya, batu Apraisal retak lalu pecah berkeping-keping. Semuanya berserakan di lantai ruangan ini. Aku hanya bisa diam membeku. Aku telah merusak salah satu aset berharga milik guild petualang. Padahal aku tak melakukan apapun! Aku hanya menempelkan tanganku di batu Apraisal, dan tiba-tiba batu itu malah meledak.

Bill, Fred, Denys, Nina, dan Anne terkejut setengah mati melihat kejadian barusan. Mereka tampak tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Badan mereka juga bergetar.

Lalu, Bill berbicara...

"Mustahil, seharusnya hanya segelintir petualang kelas S saja yang bisa membuat batu Apraisal hancur ketika dalam proses penilaian stats! Dan kau..."

Kulihat Bill, bernafas terengah-engah. Dia mencoba menenangkan diri.

"Kenapa, kau bisa sekuat itu!! Padahal dari data yang kami miliki sebelumnya, kekuatanmu tidak terlalu besar. Dan sekarang kau bisa sekuat itu... Tak mungkin ada manusia yang kekuatannya bisa berkembang secepat itu!! Tolong jawablah, kenapa kau bisa sekuat itu..."

Aku juga terkejut dan sedikit gugup karena pertanyaannya. Inilah resiko kalau aku seenaknya memeriksa kekuatanku tanpa menekannya lebih dulu, dan juga tidak pura-pura lemah. Seharusnya aku menganut paham pura-pura lemah supaya pertanyaan menyebalkan ini tidak muncul, dan juga supaya tidak menciptakan banyak kehebohan serta masalah. Jadi, harus kujawab bagaimana ya...

"Umm, saya sebenarnya memiliki kekuatan yang tersegel. Kekuatan tersegel saya tidak bisa terdeteksi oleh batu Apraisal, bahkan oleh saya sendiri sekalipun. Kekuatan saya baru muncul kemarin, ketika dalam keadaan sangat darurat, yaitu ketika 100 Treeman menyerang desa Fcihyn. Waktu itu, saya sangat ketakutan untuk menghadapi para Treeman, namun saya punya keinginan yang kuat untuk melindungi warga desa. Pada akhirnya, kekuatan saya yang tersegel telah lepas dan saya menggunakannya untuk membantai semua Treeman itu."

Aku mencoba membuat kebohongan yang meyakinkan. Mana mungkin aku memberitahu mereka, bahwa aku mendapatkan kekuatan dari adikku yang berasal dari cabang takdir lain.

Bisa-bisa mereka malah menganggapku sebagai orang gila.

"Bukankah dari dulu kau memang berkali-kali menghadapi keadaan sangat darurat? Kenapa kekuatan tersegelmu tidak muncul pada saat itu?"

Kemudian aku menjawab...

"I-Itu karena kemarin memang yang paling darurat. Mengingat sebelum saya pergi ke desa Fcihyn, saya sempat dijadikan bahan perundungan oleh banyak petualang. Itu membuat saya merasa putus asa, namun juga dendam. Sehingga saat kejadian penyerangan 100 Treeman, saya merasa ketakutan, namun juga ingin menyelamatkan warga desa. Tapi saya sadar bahwa saya terlalu lemah, namun saya sangat dendam pada semua petualang yang menghina dan mempermalukan saya kala itu. Jadi karena semua perasaan yang campur aduk, kekuatan tersegel saya tiba-tiba bangkit dan saya melampiaskan semua amarah saya pada Treeman itu, hingga berakhir membantai mereka dengan mudah. Begitulah."

Aku mengatakan itu dengan membusungkan dadaku dan tersenyum bangga. Sebagian yang kukatakan tadi benar, tentang aku yang merasa dendam dan melampiaskan amarahku pada Treeman. Dengan begini, aku bisa menunjukkan ekspresi yang jujur.

"Hmm, baiklah. Itu terdengar meyakinkan. Yah apapun itu, kau sudah menyelamatkan desa Fcihyn. Dan kau pantas mendapatkan bayaran yang besar."

Aku langsung menelan ludah ketika mendengarnya. Bayaran besar adalah sesuatu yang sangat kuinginkan dari dulu! Mana mungkin ada manusia yang tidak tergiur ketika mendengar kata bayaran besar.

"Sebesar apa bayaran saya?"

Aku bertanya dengan gugup.

"60 koin emas."

Apa! 60 koin emas?! Itu sangat besar! Koin emas adalah mata uang tertinggi kedua, setelah koin bintang. Bahkan jika punya sepuluh saja, kau bisa hidup enak. Dan aku dapat 60 koin emas.... Ini rasanya seperti mimpi!

"Arde, bagaimana? Apa kau menolak?" Kata Bill dengan penasaran.

"O-Oh, tentu saya tidak akan menolak!"

"Bagus. Kau bisa mengambilnya di bank. Kami akan mentransfernya ke rekeningmu. Sekarang kau bisa keluar. Kembalilah besok untuk menerima lisensi dan lencana petualang baru mu, dan juga... Menyelesaikan Quest petualang kelas B."

"Baik tuan Bill, terima kasih. Kalau begitu, saya permisi."

Kemudian, aku meninggalkan ruang pertemuan. Aku turun ke lantai satu, lalu keluar dari gedung guild petualang. Hari ini aku akan bersenang-senang dulu, sebagai bentuk kebahagiaanku karena naik ke kelas B. Namun, aku tak tahu bagaimana cara untuk bersenang-senang hari ini. Hmm... 

Ah, aku akan pergi ke hutan untuk mengetes kekuatan baruku! Masalah bayaran akan ku urus nanti saja. Hari ini, aku akan bersenang-senang!

                               *****

Aku pergi ke hutan yang ada di utara kota. Disini, aku berdiri. Aku mencoba mengingat kekuatan lain yang kudapat dari Kiara.

.....

Oh, iya!

"Dekonstruksi!"

Aku menyentuh batu besar didepanku. Dalam sekejap, batu itu roboh dan berubah menjadi tumpukan pasir yang halus.

Ini adalah salah satu kekuatan baruku, dekonstruksi. Sebenarnya ini adalah skill tambahan dari skill unik yang bernama [penghancur].

Kekuatan ini berasal dari versi lain diriku, yang menjadi penduduk wilayah esper di cabang takdir lain. Di cabang takdir itu, diriku menjadi seorang esper berbahaya yang diburu oleh banyak esper lain. Dan diriku versi lain itu memimpin sebuah organisasi Esper jahat dengan kekuatan luar biasa hebat. Oh, aneh sekali rasanya, mengingat ingatan yang bukan asli milikku. Ini adalah salinan ingatan dari diriku di cabang takdir lain.

Apakah ini adalah efek dari pemberian kekuatan yang dilakukan oleh Kiara? Tak hanya kekuatannya yang disalin, namun ingatannya juga.... Ini baru secuil ingatan, dari ingatan lain yang lebih banyak dan rumit. Lalu, versi lain diriku entah kenapa bisa menjadi sekuat itu, bahkan menyeramkan. Bagaimana dengan versi lain dariku, yang lainnya? Apakah mereka semua juga tak kalah mengerikan? Dan kenapa hanya aku yang lemah di cabang takdir ini? Sehingga Kiara harus memberiku salinan kekuatan dari 14 versi lain diriku. Itu membuatku iri.

Namun, menyenangkan juga bisa punya banyak kekuatan sekaligus. Apalagi ini semua berasal dari dunia paralel! Hanya aku satu-satunya manusia di dunia ini yang bisa seperti ini.

Daripada memikirkan hal yang memusingkan, sekarang kekuatan apalagi kira-kira yang bisa kucoba....

Oh, bagaimana kalau....

"Terbang!!!"

Aku melompat setinggi 20 meter, lalu lanjut melesat keatas langit, menembus awan.

"Woaaah!!!! Aku terbang!! Wooooo!!!"

Aku berteriak kegirangan. Lihatlah, aku terbang! Aku terbang, menembus awan! Aku benar-benar bisa terbang bebas. Rasanya sangat bebas sekali. Seperti berenang, namun di udara. Badanku rasanya ringan dan aku bisa bebas bergerak. Aku mulai menambah kecepatan terbangku, dan melesat dengan kecepatan sub sonik terus kearah Utara. Ketinggianku telah mencapai 2 km dari permukaan darat, namun aku tak peduli dan lanjut terbang bebas tanpa hambatan, menuju ke sebuah dungeon di Utara.

Aku akan menjadi sang legenda.

                                *****

...

..

.

Di sebuah pulau, terdapat jurang yang sangat dalam, dan terlihat seperti tanpa dasar. Itu adalah Jurang Terdalam, jurang legendaris.... Yang selalu menjadi cerita dongeng sebelum tidur dan juga bagian dari legenda heroik sang pahlawan.

Mari kita menyelam lebih dalam....

Kedalam kegelapan jurang....

.

.

.

.

.

.

Ternyata, jurang ini memiliki dasar, namun.... Gelap.

Gelap... Hanya ada kegelapan. Namun, dari kejauhan, terlihatlah cahaya.

Kalau kita mendekatinya.... Akan terlihat sebuah kota. Ini adalah kota di dasar Jurang Terdalam. Ada banyak bangunan tinggi. Dan yang paling tinggi adalah kastil di pusat kota.

Itu adalah kastil dengan bangunan berwarna abu-abu gelap, dan memiliki cahaya remang-remang. Pencahayaannya berasal dari obor, lentera, dan lilin-lilin dengan api ungu redup yang menyala. Suasananya mampu membuat manusia manapun merinding ketakutan. Didalam kastil, terdapat sebuah kamar. Itu adalah kamar mewah, dengan ranjang yang diatasnya terdapat kasur, selimut, dan bantal, semuanya berwarna merah. Disini juga ada lemari besar dan kecil dengan ukiran-ukiran indah. Dan disamping ranjang terdapat meja kecil dengan lampu tidur yang tidak menyala. Seluruh kamar hanya diterangi oleh lilin api ungu yang redup.

Diatas ranjang... Duduklah sesosok wanita dengan gaun hijau polos. Itu adalah gaun tidur. Wanita itu... Cantik sekali. Dia berkulit putih bersih, berambut putih salju yang panjang bergelombang, bermata merah Ruby, bibirnya lembut, dan badannya agak tinggi. Dia terlihat seperti malaikat, namun dia adalah iblis. Di punggungnya terdapat sepasang sayap kelelawar, dan di kepalanya terdapat dua tanduk hitam dengan ujung lancip.

Wanita itu duduk, dengan kedua tangannya memegangi bola kristal sihir biru. Bola kristal sihir itu, menampilkan Arde yang sedang terbang di langit, menembus awan.

Arde terlihat bersenang-senang.

Sementara si wanita itu menangis.

Air matanya menetes dan membasahi bola kristal sihir. Bibirnya bergetar, hendak mengatakan sesuatu, namun berat.

Kemudian wanita itu berkata....

"Kal... Aku merindukanmu..."

                     

                    Bersambung