webnovel

2 Demon Child

Menceritakan kisah seorang gadis remaja yang hidup diantara dua Alam. Tiada sangka hidupnya menjadi sebuah perantara dua mahluk iblis yang hendak meneruskan kisah hidupnya di zaman modern. ☆. Publish ~ 22 Februari 2021

Nickolas_Rahardian · ファンタジー
レビュー数が足りません
24 Chs

Bab 11

"Enggak Vin, Om masih belum pulang kantor jam segini, oh iya ... dimana Mama dan papamu, Vin?" Tanya Almira seraya menoleh keseluruh ruangan, tampak sepi.

"Oh, kalau gak salah Mama lagi pergi arisan Tan, kalau Papa … tadi sih masih ada dirumah, mungkin sedang di kamar. Tunggu sebentar Tan" Lavina beranjak pergi dari meja makan, namun dihentikan langsung oleh Almira yang letak posisinya berdiri disebelahnya.

"Tidak usah Vin, kamu lanjutin saja dulu makannya" Jawabnya seraya tersenyum nan menepuk lembut bahu Lavina.

Akhirnya Lavina menyelesaikan makan siangnya sejenak. Sementara Almira duduk di ruang tengah sembari menonton televisi. Ketika Lavina usai makan, lantas menghampiri Almira di kursi nan saling berbincang-bincang.

Beberapa menit mereka saling berbincang, lantas Lavina menyadari akan sesuatu.

"Oh iya, kok papa gak keluar-keluar dari kamar ya, tunggu sebentar ya, Tan" Ucap-nya beranjak berdiri dari kursi sofa hendak melangkah menuju kamar sang Ayah. Namun, barusaja tiga langkah kakinya berpijak langsung terhenti kala terdengar bel rumah berbunyi

Ting ... tong ... ting ... tong ...

Lavina hendak membukakan pintu itu secara langsung, namun bu Suliah sudah lebih dulu sampai di pintu, alhasil Lavina kembali ke tempat duduknya semula, sementara yang membukakan pintu tersebut pun Bu Suliah.

Tak lama kemudian setelah pintu tersebut dibuka, sapaan langsung terlontar dari mulut sang tamu itu yang tak lain ialah Airha.

"Hey Mir, sudah lama kamu datang?" Ucapnya seraya melangkah menuju kursi sofa.

"Eh, hey kak. Belum lama kok, kakak udah selesai arisannya?" Jawabnya seraya tersenyum nan berdiri untuk berjabat tangan.

Tidak selang waktu lama, selama pintu rumah barusaja hendak di tutup kembali oleh Bu Suliah, lantas dibuka lagi lantaran ada seseorang yang menyusul masuk rumah yang tak lain ialah Andreas.

"Wah ... kita Ada kedatangan tamu rupanya" Sapa-nya begitu masuk.

"Eh, loh Kak Andre, darimana? Aku kira kamu dirumah loh ..." Jawab Almira lekas menyambutnya jua dengan berjabat tangan.

"Haha, iya tadi saya barusaja ada urusan di luar, oh iya kenapa meja kita masih kosong ini wah wah, mana nih bibi kita, bi ... bibi, kemari" Andreas memanggil-manggil bu Suliah. Lantas Bu Suliah datang mendekat sehabis menutup pintu rumah.

"Iya Tuan ..." Jawabnya penuh kesopanan.

"Buatkan minum untuk tamu kita Bi, jika ada cemilan apapun bawa semua kedepan ya ..." Pinta-nya.

"Baik Tuan"

"Walah Kak Andreas ini, seperti ada tamu istimewa saja. Jangan repot-repot kak" Sambung Almira basa-basi nan tersenyum hangat.

"Tidak perlu sungkan, oh iya ... mau minum apa ini Mir, Teh, kopi atau jus?" Lanjut-nya basa-basi jua. Lantas Almira menjawabnya sesuai apa yang ia inginkan. Sebab sudah terbiasa mereka saling bercanda ria seperti itu sejak dulu kala.

Sementara Lavina diam dan menyaksikan saat kedua orangtuanya sedang bercanda ria itu. Terbesit rasa bimbang nan takut kepada Ayahnya dari saat ia di antar pulang oleh Elga. Sebab ia belum begitu yakin antara Ayahnya melihatnya ataupun tidak.

Merasa kian tak nyaman baginya mendengarkan perbincangan para orangtua. Maka lekas hengkang dari sana.

"Tante, Vina tinggal ke kamar dulu ya Tan, mau mengerjakan PR" Pamitnya beranjak berdiri.

"Oh, yasudah ... semangat belajarnya ya sayang ..." Jawab Almira penuh Cinta.

Sesudah berpamitan lekas melangkah pergi dari sana menuju kamarnya yang berada di lantai atas.