webnovel

Alasan di Balik Sebuah Ikatan Mereka

Siang itu, Caroline sibuk menatap ke arah Sena yang menatapnya sejak tadi. Dia baru saja kembali setelah membantu Jennifer, tapi saat kembali dia langsung di sambut oleh tatapan Sena yang mengarah padanya. Apakah ini ada hubungannya dengan Luis yang ternyata Matenya?

Ah.. padahal dia ingin tidur sampai jam makan malam. Tapi sepertinya Sena tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Caroline menghela nafas menatap ke arah manik Sena yang tengah menatapnya.

"Terlalu lama?" ucap Caroline berdecak kesal mengalihkan pandangannya pada tumpukan pakaian di atas tempat tidurnya.

Ah.. benar juga, dia harus membereskan pakaiannya itu sebelum tidur. Caroline kembali melirik Sena tapi Sena tidak mengatakan apa pun saat ini. Merasa tidak akan mendapatkan jawaban Caroline langsung mendekati tempat tidurnya, tangannya sibuk pada pakaian itu.

Dia jelas tidak peduli dengan Sena yang akan terus menatapnya tanpa berkedip itu. Jelas dia bukan orang yang baik untuk memikirkan apakah Sena lelah atau tidak, itu urusan Sena dan Caroline tidak mau tau.

"Jauhi Luis!"

Tangan Caroline langsung terhenti, maniknya melirik Sena yang terlihat kesal. Ternyata dugaannya benar, kemarin pasti ada yang terjadi pada mereka dan itu pasti karena dirinya yang pergi waktu itu. Ah.. jika sudah seperti ini maka siapa yang bisa di salahkan, tentu saja dirinya yang memang menjadi penghalang untuk mereka.

Caroline menghela nafas kasar, maniknya melirik Sena yang terlihat kesal "tentu saja tidak bisa!" sahut Caroline bukan karena dia egois, karena kenyataannya mereka memang tidak akan bisa di pisahkan.

Ikatan itu bukan sesuatu yang mudah di buang dan di bawa kembali dan Caroline hanya berusaha menghargai ikatan mereka "jika kau berpikir aku menganggu, kenapa tidak kau meyuruh Luis menjauhiku!?"

Sena langsung bangkit, dia mendekati Caroline yang menatapnya penuh cibiran, sikap ini sama sekali bukan hal yang baik dan Caroline tau apa yang akan terjadi selanjutnya "semua orang juga tau kalau kau selalu menjadi beban bagi Luis!!"

Benar drama. Itulah yang selalu Sena lalukakan seperti sekarang. Ternyata menjadikan Sena teman sekamar sama saja menjadikan serigala liar untuk di pelihara. Caroline tertawa kecil, dia tau inilah yang akan Sena katakan.

Tapi bagaimana jika kalimat itu di perbaiki, dia memang berpikir bahwa dirinya hanya beban bagi Luis. Tapi, bagaimana jika ternyata keduanya yang saling membutuhkan untuk bisa bertahan hidup. Apakah Sena akan percaya, jelas tidak karena Luis berbeda dari dirinya.

Jika dia lebih membutuhkan kehadiran Luis untuk bisa bertahan, maka Luis membutuhkannya untuk bisa hidup di dunia ini. Sungguh alasan klasik, tapi itulah kenyataan yang ada. Keduanya bersama karena saling membutuhkan satu sama lain dan Caroline tidak akan munafik untuk mengabaikan hal itu.

"Sena.., bagaimana kau bisa berpikir bahwa Luis itu sama seperti kalian!?" ucap Caroline menatap penuh kesal pada Sena saat ini.

Apakah ini yang namanya Mate, bukankah orang bilang Mate bisa mengerti perasaan Matenya. Tapi kenapa Sena tidak mengerti perasaan Luis, apa karena mereka baru bertemu semalam. Apa karena hal lain yang mereka tidak ketahui.

"Jangan menganggap Luis itu sama! Karena dia berbeda dari apa yang kau pikirkan saat ini!" lanjut Caroline menyelesaikan pekerjaannya dan berniat untuk tidur sekarang.

Caroline langsung berbaring mengabaikan Sena yang terlihat kesal, memang apa pedulinya jika Sena marah dan kesal padanya. Dia hanya mengatakan kenyataan yang ada dan dia ingin Sena menerima kenyataan itu dari pada mengindarinya.

Melihat apa yang dia lakukan Caroline membuat Sena semakin kesal, dia langsung pergi meninggalkan Caroline yang sudah bersiap untuk tidur. Pintu di banting dengan keras membuat Caroline terkejut "yah.. lakukan apa yang kau mau saja!"

Sena menghentakkan kakinya, maniknya menunjukkan tatapan kesal karena ucapan Caroline. Kenapa juga Matenya adalah Luis yang di rumorkan adalah orang yang dekat dengan Caroline. Jika seperti ini jelas dia yang akan tersiksa nantinya, mengingat semalam Luis masih saja menunjukkan kasih sayang pada Caroline.

Seharusnya dia yang ada di sana tapi kenapa malah Caroline yang di peluk dengan erat, kenapa juga dia di tinggalkan saat Luis melihat Caroline kabur malam itu. Sena langsung berteriak, mengusak rambutnya yang panjang.

Mau punya Mate atau tidak ternyata akan sama saja, nyatanya Luis akan lebih memperhatikan Caroline dari pada dirinya "kenapa juga aku harus terjebak di situasi seperti ini!!" teriak Sena membuat dirinya di tatapan oleh banyak orang.

Dia langsung tersenyum malas dan berlari pergi menuju ke arah tempat kakaknya berada. Rasanya dia ingin mengatakan semuanya pada kakaknya itu, dan hal yang dia dapatkan saat di sana adalah kakaknya yang tengah bersantai "kakak..!"

"Oh.. Sena ada apa?"

Sena langsung berlari memeluk kakak perempuannya, hanya dia yang di miliki Sena saat ini. Tidak seperti Matenya yang lebih mementingkan Caroline dari pada dirinya "kakak tahu Luis?" tanya Sena dengan nada suara imut.

"Tahu! Memang kenapa?"

"Dia Mateku.." jawab Sena dengan suara pelan.

"Apa..!!" sang Luna langsung terkejut menatap manik adiknya yang terlihat kesal.

"Aku kesal padanya! Bagaimana mungkin dia lebih peduli pada Caroline dari pada aku!?"

Wanita yang lebih tua langsung mengelus kepala Sena pelan, sejak awal Luis dan Caroline terlihat berbeda dan dia menyadari ikatan itu yang begitu kuat. Walau begitu dia bersyukur adiknya mendapatkan Mate yang sangat perhatian pada keluarga.

Walau mungkin akan sulit mengingat Luis sejak awal sangat memperhatikan Caroline dan dia tau kecemasan adik manisnya ini "mereka memang sepupu, tapi Sena kau seharusnya bisa menerima kekurangan Mate-mu jika tidak kau yang akan terluka sendiri"

Dalam kasus ini hanya Sena yang merasa tidak membutuhkan Luis sebagai Matenya dan Luis sendiri tidak begitu memikirkan apa yang terjadi. Dan jika di lihat maka Sena sendiri yang akan terluka, dan Luis akan baik-baik saja karena dia tidak menyadarinya. Jika seperti ini maka dia harus bisa membuat Sena untuk tidak memikirkan Luis.

Ini juga demi kebaikan Sena dan Luis nantinya "cobalah untuk lebih percaya dengan Mate-mu, aku yakin ada alasan kenapa Luis begitu overprotektif pada Caroline" ucapnya berharap kali ini Sena bisa memahami dari sisi Luis.

Tapi, Luis juga harus bisa memahami dari sisi Sena dan dia akan mengurusnya nanti. Yang penting Sena tidak akan melakukan hal buruk pada Caroline karena merasa cemburu buta pada hubungan mereka.

"Tapi kak..!?"

"Mungkin kau akan kesal, tapi pasti kau akan merasa itu bukan masalah nantinya"

Dia bukan membela Caroline dan Luis tapi dia hanya ingin menengahi masalah ini.

次の章へ