webnovel

Bab86. Karma?

"Apa yang ada di kepalamu huh?!" Yang Shui menarik keras telinga Han Xiao hingga memerah. Han Xiao bahkan seolah merasa telinganya diujung tanduk, bisa lepas kapan saja.

"Seharusnya aku yang bertanya apa yang ada di kepalamu, bukankah hal normal aku sebagai lelaki memiliki nafsu terhadap lawan jenis?" gerutu Han Xiao seraya memegangi tangan Yang Shui agar gadis itu melepaskan tarikan telinganya.

Yang Shui mendengus lalu membanting Han Xiao ke lantai, dia masih memelototi pemuda riang yang sedang mengaduh kesakitan karena telinganya sangat merah padam.

"Lain kali akan kutarik telingamu dari tempatnya!" Yang Shui berbalik lalu pergi.

"Dia pergi begitu saja?" Ne Zha berkata bingung setelah Yang Shui pergi menghilang dari pandangan kedua pemuda tersebut.

Han Xiao tersenyum kecut untuk menanggapi perkataan Ne Zha, sungguh memang wanita sulit ditebak jalan pemikirannya. Jika di dunia sebelumnya ada kata 'Wanita Selalu Benar' apakah disini juga sama? Tidak Han Xiao tidak menginginkan itu ada! Jikapun ada dia akan menolak gagasan itu seperti di dunia sebelumnya.

Ne Zha tertawa saat melihat telinga Han Xiao yang sangat merah bahkan setelah cukup lama, sangat jarang dia melihat Han Xiao yang biasanya membuat para gadis bertekuk lutut hanya dengan beberapa kata. Namun saat ini Han Xiao dijewer sampai merah bahkan dibanting ke lantai.

"Sudahlah Zha." Han Xiao memajukan bibirnya kesal.

"Baiklah-baiklah aku sudah." Ne Zha menghentikan tawanya.

Ne Zha kini menatap ke arah luar jendela kamar yang mengarah langsung pada sebuah taman yang sangat indah.

"Apakah kau percaya karma 'yang paling banyak kau bunuh maka kau akan menjadinya' ini terus berputar di kepalaku," tanya Ne Zha tidak mengalihkan pandangannya dari taman.

"Yang paling banyak kau bunuh maka kau akan menjadinya?" Han Xiao mengulang perkataan tersebut.

Ne Zha mengangguk tanda jawaban, dia menjelaskan arti dari kalimat tersebut. Yaitu jika kau membunuh banyak bajingan maka di reinkarnasi nanti kau akan jadi bajingan, jika membunuh banyak orang yang tidak berguna maka kelak dia akan menjadi orang tidak berguna.

"Seperti sekarang, kau selalu menghabisi orang dengan otak yang memiliki strategi mengerikan serta kecerdasan tingkat tinggi, layaknya Han Xiao yang kau gantikan," jelas Ne Zha.

"Dan aku?" Ne Zha tersenyum pahit.

Di dunia sebelumnya Ne Zha selalu membunuh para lelaki yang selalu melecehkan wanita, berbuat hal diluar norma lainnya. Itu semua dia lakukan karena dia tidak menyukai hal tersebut, dan sekarang? Dia menggantikan salah satu orang seperti itu yaitu Ne Zha dari Klan Ne yang sehari-harinya dihabiskan di rumah bordil jika tidak mengepalai strategi perang dengan Han Xiao.

Bahkan saat di medan perang Ne Zha itu masih sempat membelai para gadis untuk memuaskan nafsu bejadnya.

Han Xiao berpikir keras setelah Ne Zha mengatakan hal tersebut, memang benar banyak ahli strategi jenius yang dia bunuh di masalalu demi mengamankan keberlangsungan hidupnya.

Juga Ne Zha disisi lain sering membunuh para bajingan sialan yang selalu bermain wanita.

Tawa Han Xiao pecah saat mengingat hal itu, ini seperti memutar peran, dia yakin Ne Zha sahabatnya ini tidak akan menyentuhkan tangannya bahkan pada buah dada wanita. Sedangkan dirinya tidak usah dibicarakan, dia selalu bersenang-senang semaunya.

"Orang yang mengenalmu di dunia ini akan menganggap kau masih sama, orang ceroboh, nakal, suka bermain wanita. Itu tepat sepertiku di dunia sebelumnya bahkan sampai sekarang hahahaha!" Han Xiao tak menghentikan tawanya.

"Sedangkan kau? Anak baik yang pendiam, kurasa kita salah peran eh?" Ne Zha berkata dengan nada menyindir.

"Tenanglah, semuanya telah berubah, mulai dari satu orang. Su Lihwa, dia sekarang sudah melihat perubahan karaktermu dari yang dulu. Aku percaya nanti juga semua aibmu akan terhapuskan," ucap Han Xiao.

"Kau akan menggantikanku?" balas Ne Zha.

"Aku tidak menggantikanmu, hidup dengan monoton bukanlah kesukaanku. Han Xiao ini hidupnya terlalu membosankan, aku tidak ingin memainkan perannya. Aku akan menjadi diriku sendiri yang bebas, bukankah kau juga begitu?" ujar Han Xiao.

Ne Zha mengangguk ringan, "Semua persiapan telah selesai, kapan kita akan menjalankannya?"

"Besok, kita akan berpetualang besok menggunakan Kuai You Shengqi hahaha!"

Han Xiao dan Ne Zha telah menyelesaikan pembuatan Kuai You Shengqi sang mobil masa depan, mereka menyelesaikan semua itu di Alam Nirwana Api milik Phoenix yang berada di tubuh Ne Zha.

Selain bisa bebas masuk kedalam Ne Zha juga bisa membawa orang lain kedalam sana.

Kedua pemuda itu telah mencoba Kuai You Shengqi, semuanya persis seperti mobil di dunia mereka dahulu. Hanya saja semua sistem dijalankan oleh Rune.

Kuai You Shengqi juga dapat menampung sebanyak lima orang jika duduk secara normal dengan kursi dua di depan dan kursi memanjang dibelakang yang bisa memuat tiga orang.

Selain bisa terbang rendah di permukaan tanah ternyata efek dari Formasi Rune yang dituliskan oleh Han Xiao sangat luarbiasa sehingga membuat Kuai You Shengqi terbang hingga seratus meter dari permukaan tanah. Sangat tinggi untuk sebuah kendaraan seperti mobil.

"Abaaaang Haaaan! Abaaaang Zhaaa!" suara Ren Yanyu membuat dua pemuda itu mengalihkan pandangannya pada gadis berambut emas tersebut.

Dan, satu nampan penuh kue kering yang dibawa gadis itu segera membuat dua pemuda itu beringsut berhamburan menyerbu kearahnya.

Ne Zha adalah yang terlebih dahulu meraup banyak kue dari nampan, soal kecepatan Han Xiao bahkan kalah dari Ne Zha.

Ren Yanyu sangat senang melihat kedua Abangnya menyukai kue buatannya hingga berebut seperti anak kecil yang berebut permen.

"Ayolah Zha! Kau mengambil terlalu banyak!" Han Xiao protes karen dia hanya mendapatkan tiga potong kue kerung tersebut.

Ne Zha tidak tanggung dia mengambil kue itu dan memasukannya kedalam Cincin Spasial sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh Han Xiao.

"Tiga potong cukup untukmu," ujar Ne Zha seraya menyuapkan kue kering itu dalam mulutnya.

"Sudahlah Abang Han, akan kubuatkan lagi. Masih banyak adonan yang kubuat tapi belum kumasak." Ren Yanyu tertawa kecil melihat kedua Abangnya.

"Baiklah ayo! Jangan beri pada Ne Zha!" Han Xiao langsung meraup menggendong Ren Yanyu pergi ke arah dapur Istana dan meninggalkan Ne Zha sendirian.

"Sialan kau ingin menghabiskan semuanya sendiri?!" gerutu Ne Zha lalu mengejar kepergian Han Xiao.

***

"Saluran waktu! Sialan, kenapa aku lupa ada saluran waktu yang memisahkan Alam ini." Seorang gadis cantik yang terlihat sangat riang memakai jubah merah yang kebesaran pada tubunnya yang mungil. Dia tidak berhenti menggerutu saat mengetahui dirinya terjebak di saluran waktu.

"Aku harus mencari cara agar cepat keluar! Waktu disini akan terasa sebentar tapi di luar sana akan menghabiskan berbulan-bulan bahkan tahun."

次の章へ