.
.
.
.
.
***
satou pulang menyusuri jalanan setelah selesai melakukan pembunuhan. satou menyimpan pisau itu di balik bajunya dan mulai berjalan lagi tanpa memakai Apapun selain baju yang tadi ia pakai. seperti biasa satou hanya berjalan dengan wajah kosong dan diam . ia tidak melakukan apapun selain pulang kerumah. bercak merah masih ada disana. sengaja. karena kondisi jalan yang ia lewati gelap dan terpencil.
satou menatap datar saat melihat segerombolan orang yang ada disana. di jalanan. seperti biasa jalanan ini adalah tempat dimana para orang orang kotor ini berkumpul. satou sudah terbiasa. setiap hari ia selalu berjalan disini. lewat jam 12 bahkan. remaja wanita berumur 12 tahun itu berjalan seorang diri disini. satou berjalan dengan wajah kosong. melewati begitu saja gerombolan itu tanpa rasa takut sedikitpun. tapi...ia malah di hentikan begitu saja. padahal ia sedang bosan.
***
srek
***
tiba tiba ada Sebuah tangan besar yang menahan satou begitu saja. dia menatap sambil tersenyum senyum mesum. satou hanya diam saja. ia berhenti saat lelaki itu mengenggam tangannya. ia melihat ke depan. pria itu tersenyum melihat bentuk tubuh satou yang bagus dan rambutnya yang indah tergerai hingga ke punggung.
"hei.. lepaskan.." serunya. suaranya terdengar begitu cantik dan anggun meskipun terdengar begitu dingin. lelaki itu tersenyum lagi. ia menemukan mangsa. ia malah terus menarik gadis itu tapi anehnya ia sama sekali tidak bergerak. satou sedikit memiringkan kepalanya ke belakang. menatap dengan kedua manik mata merah yang kosong dan ia menatap dengan penuh kebencian dan kegelapan disana.
"aku bilang lepaskan dasar menjijikkan" seru satou menekan. ia menatap tajam dan penuh arti. wajahnya terlihat begitu menyeramkan dan cantik dalam waktu bersamaan. lelaki itu tidak sadar langsung melepaskannya. ia mendadak merinding saat satou menatap nya dengan kedua manik mata kosong dan wajah itu. tanpa senyum dan tanpa sedikitpun perasaan. ia bahkan tidak berteriak. Namum nada suaranya dapat membuat semua orang yang mendengar nya ketakutan luar biasa.
setelah itu remaja cantik itu tidak berkata apapun lagi dan langsung membalikkan wajah nya ke depan dan melanjutkan perjalanannya seperti tidak terjadi apapun. lelaki itu terdiam di tempatnya hingga salah satu temannya menepuk pundaknya heran. padahal lelaki itu berukuran jauh lebih besar dari mereka semua dan selalu mendapatkan mangsa meksipun secara paksaan.
dia hanya terdiam di tempat. kedua matanya masih melirik gadis cantik itu yang perlahan menghilang ditelan kegelapan malam. tadi ia sempat sangat ketakutan saat gadis itu menatapnya dengan wajah cantik dan kedua mata kosongnya. ia merasa kakinya lemas seketika. ia benar benar di pandang sangat rendah meskipun gadis itu tidak mengatakan apapun.
kedua matanya mengatakan segalanya. ia cantik dan mengerikan dalam waktu yang bersamaan. "huh gadis yang mengerikan" keluh lelaki itu merinding. di jalanan yang gelap ini. bukannya gadis itu takut. ia malah berjalan seolah sudah terbiasa dan seolah tidak ada perasaan apapun di dalam dirinya. memakai baju tanpa pertahanan apa apa. begitu kosong tapi begitu cantik dan memukau semua orang.
***
satou pulang ke rumah nya yang mungkin tidak bisa di sebut sebagai rumah. Dari luar rumahnya tampak berantakan dan tidak terawat. memang sengaja tidak pernah ia bersihkan sehingga tampak seperti rumah tidak layak huni. tapi rumah itu juga tidak dapat dijual entah karena apa. tentu saja itu semua karena satou.
satou melepaskan sepatunya dan melihat isi dalam rumah yang begitu tertata rapi. kedua mata kosong nya menatap ke arah sebuah foto yang ada disana. tidak pernah disentuh entah karena apa. satou melihat dari dekat dengan tatapan datar dan kosong. ia membiarkan darah itu masih menghiasi baju nya itu. ia mengambil pisau dari balik pakaiannya dalam diam.
masih berlumuran darah. belum di bersihkan. satou menatap dengan wajahnya yang masih penuh rona darah karena pembunuhan hari ini. tidak masalah. ia bisa membersihkannya nanti. satou masih diam. menatap kosong kesana. sebuah foto yang berisikan keluarga bahagia. ayah dan ibu dan...sosok anak kecil manis disana sedang tersenyum sambil memeluk pundak kedua orang tuanya.
satou merendahkan tatapannya. tatapannya semakin kosong begitu pula dengan wajah nya. membiarkan wajahnya yang begitu cantik terlihat seperti itu. rambut pink nya perlahan tergerai melewati wajahnya yang mulus tetapi di penuhi darah. ia mengarahkan pisau itu. kali ini pasti bisa. ia sudah bertemu dengan seseorang yang berharga. sekarang ini tidak perlu lagi.
sejak dulu satou ingin mengores ini menghancurkan nya oleh tangannya sendiri. tapi tidak bisa. setiap ia ingin melakukannya. kedua tangannya diam tidak dapat bergerak. sekalipun telah di paksa. foto ini tetap ada. Tidak pernah di sentuh. satou menatap dalam kosong dan tanpa perasaan ia memotong foto itu menjadi dua bagian dengan mudah.
tidak mempedulikan bahwa wajahnya yang sedang tersenyum bahagia disana ikut terpotong dan foto itu jatuh berantakan. ia sudah memiliki kei di sisinya. ia seharusnya tidak butuh keluarga menjijikan itu lagi. ia tidak seharusnya menyimpan nya lagi. cukup pisau ini yang akan ia gunakan. pisau pertama dan satu satunya yang ia gunakan untuk menguliti ibunya sendiri. ibu kandungnya saat itu.
ia masih ingat dengan jelas. tentu saja tidak akan pernah ia lupa. setiap ia akan memotong sesuatu dengan pisau ini. dengan begitu ia akan bisa membunuh seseorang dengan mudah. karena setiap kali ia memotong ia akan merasakan bagaimana ia dulunya begitu tanpa berperasaan memotong ibunya sendiri. ibu kandungnya.
mengabaikan teriakan yang begitu menyayat hati. begitu kosong. dan wajahnya akan menjadi kosong. tanpa perasaan apapun. membiarkan darah dan tubuh Manusia begitu saja bercipratan tepat di depan dirinya. pada wajahnya yang begitu cantik untuk ukuran remaja. tidak akan ada yang tau kalau sosok ini merupakan pembunuh bayaran tidak berperasaan. dan merupakan sosok cantik yang bisa membunuh seseorang dengan begitu kejam dan tanpa ekspresi sedikit pun.
ia Sekarang tidak butuh sesuatu itu. sekarang ada kei. ia akan melindungi kei. sosok manis tapi rapuh itu. sosok manis yang selalu dilukai oleh siapapun. kenapa mereka mau melukai kei?. apa salah kei?. mereka yang begitu menjijikkan beraninya menyentuh kei. semua orang yang menyentuh kei, melukai kei termasuk makhluk hidup lain sekalipun akan ia singkirkan tanpa berperasaan sedikit pun.
kei adalah miliknya. milik nya yang berharga. hanya kei yang bisa mengunakan nya dengan sesuka hatinya. tidak seorangpun. hanya kei. hanya kei yang bisa memerintah nya , mengatakan sesuatu padanya. hanya kei yang bisa membuatnya merasa kan kehidupan yang telah lama hilang. kei tidak akan berbohong. satou tau itu. ia bisa dengan mudah menilai orang lain.
tidak ada yang lain karena kei...adalah obsesinya...kei adalah Sebuah warna yang melengkapi kehidupan kosong satou. kehidupan hening dan dimana mana hanya ada kegelapan. dan kei yang membawa warna itu. begitu saja bahkan pada saat dimana mereka dipertemukan, saling melihat satu sama lain untuk pertama kalinya.
***
Mama adalah seseorang yang sangat satou sukai daripada lainnya. Satou anak kecil manis yang suka tersenyum dan hiperaktif. memiliki keluarga yang terbilang sangatlah bahagia. sempurna. ayah dan ibu yang baik hati dan banyak meluangkan waktu untuk satou. semuanya bahagia dan berjalan seperti layaknya keseharian biasa. hingga ada suatu kejadian yang menyebabkan kebahagiaan itu mulai berkurang.
kematian ayah saat satou berumur 8 tahun. ayah meninggal dengan cara yang terbilang sangat tragis dan membuat luka di hati ibu dan satou yang ditinggal kan berdua. ayah di tipu oleh sahabat baik ayah sendiri. sahabat yang selalu bersama dan setia hingga ayah memiliki satou. dia sengaja memberikan ayah sebuah minuman.
ayah yang percaya seratus persen meminumnya begitu saja. itu Karena ayah sangat mempercayai sahabatnya seperti anggota keluarga nya sendiri. tanpa banyak bicara ia meminumnya. mengira kalau minuman itu adalah minuman biasa. dan ternyata minuman itu adalah racun yang menyebabkan ayah meninggal secara mendadak.
tepat saat ia pulang kerumah usai bekerja seperti biasa. tidak ada yang aneh. ia tampak seperti biasanya. bahkan sama sekali tidak ada tanda tandanya sama sekali. ayah tersenyum dan kami berdua menyambut ayah dengan gembira pula . dan tepat saat itu. entah dalam hitungan menit. hidung ayah berdarah dan ia terjatuh begitu saja di atas lantai.
kami yang panik dan heran langsung mendekat. dan ayah ...sudah tidak menghembuskan nafasnya lagi. ia meninggal begitu saja disana. ibu histeris dan menyebabkan para tetangga datang dan ikut menelpon polisi. sayangnya sahabat ayah itu menyangkal nya dengan begitu mudah dan dengan tersenyum. seolah kematian ayah bukanlah sesuatu yang berharga atau mengejutkan.
sahabat ayah di bebaskan dari tuduhan karena tidak adanya bukti. ibu frustasi. karena hal itu dan semua orang tidak mempercayai nya. kasus itu ditutup dan dilupakan begitu saja. ia hanya berdiam diri setiap hari. duduk dan memandangi foto ayah dan membayangkan kalau ayah ada di depannya. satou harus menjalani hidup seorang diri. ia selalu memandang ibu dengan raut sedih.
tapi ia tidak dapat berbuat apapun. ibu seperti berada di ruangan khayalannya sendiri setiap hari . setiap saat. satou, gadis kecil mungil cantik itu merindukan ibunya yang ceria dan selalu membuat satou senang. ibu yang selalu menepati janjinya dan selalu tersenyum menemani satou. tapi ibu sekarang tampak seperti benda mati tanpa jiwa.
tidak ada siapapun yang bisa membuat ibu kembali seperti semula atau sekedar beranjak dari tempat duduknya itu. ia hanya melanjutkan aktivitasnya tanpa sekalipun mengubah ekspresi nya. berbaur dalam dunia nya sendiri. tidak ada siapapun termasuk satou. anak kandung satu satunya sendiri. satou lambat laun menjadi mandiri dan malah balik mengurus ibunya dalam kurun 2 tahun hingga 10 tahun tanpa pernah melanjutkan sekolah lagi.
***