.
.
.
.
.
***
robot. yah teknologi itu tiba tiba datang di depan pintu rumah satou. pagi hari. seperti sudah direncanakan. padahal satou tidak memiliki cukup uang untuk membeli itu. untuk makanan sehari hari saja satou harus memulung karena tidak ada satupun yang menerima anak dibawah umur untuk alasan apapun. satou terpaksa memulung untuk menghidupi mereka berdua.
keluarga lain?. tidak ada. keluarga ayah sudah meninggal semua sejak beberapa tahun lalu sebelum satou di lahir kan. ibu memiliki kampung halaman yang sangat jauh dan tidak memiliki apapun untuk berkomunikasi. jadi terpaksalah satou yang harus bekerja. orang orang lain seakan tutup mata untuk kami. tidak ada yang peduli atau ambil pusing. terpaksa satou yang harus menjadi kepala keluarga padahal umurnya masihlah sangat kecil.
robot itu tiba tiba ada di depan tanpa bungkusan apapun saat satou membuka pintu untuk bekerja seperti biasa. satou memandangi robot yang berukuran jauh lebih tinggi darinya itu. dilihat darimanapun itu adalah robot yang terbuat dari berbagai mesin aneh yang di sambungkan.
satou tidak pernah memiliki teknologi atau melihat nya dari dekat seperti ini. biasanya ia hanya melihat dari jauh karena mereka enggan dekat dekat dengan anak pemulung yang berbau busuk dan tidak bersekolah. satou melihat lagi robot itu masih heran dengan kedatangan robot itu.
hingga tiba tiba ia bergerak. dan berjalan begitu saja masuk ke dalam rumah. satou yang masih heran hanya membiarkan nya saja. siapa?. tidak mungkin teknologi mahal itu ada di depan rumahnya lagi?. mereka miskin sekali malahan. robot itu datang mendekati ibu yang duduk disana.
beberapa kali ia mengajak mengobrol seperti sudah di setel oleh sistem. satou melihat lagi lebih detail. Robot itu mirip sekali dengan ayahnya. meksipun sudah jelas ia itu robot. tapi di desain sangat mirip dengan ayahnya. rambutnya, kedua matanya dan bahkan pakaiannya. itu adalah penampilan ayah yang selalu ia pakai setiap hari. aneh. ini benar benar sangat lah aneh!.
satou itu termasuk orang yang sangat jenius dan pintar meskipun terpaksa tidak bersekolah karena kondisi ekonomi keluarganya. setaunya yang tau penampilan ayah secara detail seperti itu Dirinya dan ibu...dan. kedua mata satou membulat. menatap kosong dan datar ke arah robot yang mulai mengajak bicara ibu seperti sudah di setel dengan sesuatu.
***
sahabat ayah yang menjijikan itu..
***
ia tentu saja tidak akan lupa bagaimana sahabat ayahnya menghancurkan kehidupannya yang bahagia menjadi hancur berkeping-keping. satou harus putus sekolah dan ibu depresi berat. tidak ada yang peduli. dan tidak ada sanak saudara lain di sini. tidak ada. robot itu...pasti ia yang mengirimnya. tapi ia tidak tau alasannya apa.
lalu kenapa sekarang?. bukankah robot ini sangat mahal. ia tau betapa susahnya merancang perangkat agar dapat bergerak secara otomatis dan apalagi itu adalah robot manusia. pasti sistem yang dipakai jauh lebih rumit dan harganya yang mahal. teknologi sudah mulai banyak dibuat tapi masih sedikit yang di jual untuk publik. sehingga tentu saja berharga sangat mahal.
setiap hari teknologi itu selalu melakukan hal yang sama. dan satou kecil tidak dapat melakukan Apapun. ia adalah robot yang selalu melakukan semuanya sesuai aturan dan ia tidak bisa mendorongnya begitu saja karena tubuhnya masih lah kecil. ibu tidak akan terpengaruh dengan ayah palsu. ia berjanji kalau ayah hanya ada satu.
pasti tidak akan. satou setiap hari mempercayai itu sepenuh hati. ibu pasti tidak akan lupa bagaimana sahabat ayah menghancurkan hidup keluarganya. tapi tidak... perlahan lahan ibu mulai terbuka dan ekspresi nya mulai ceria kembali. yang awalnya ia tidak mempedulikan siapapun. kini ia mulai mendengarkan robot itu.
tidak...ibu tidak boleh terpengaruh. ibu sudah janji..., satou mendekati robot itu yang berdiri di samping ibu. apa ibu tidak lihat ia bukan ayah?. ia hanya robot. sistem belaka. tapi ibu begitu senang. ia yang selama ini bahkan sama sekali tidak mempedulikan satou malah luluh hanya karena robot bohongan ini. satou menatap ke arah ibunya sedikit memelas.
"ibu..dia bukan ayah!" seru satou keras. tapi ibunya malah terus memperhatikan nya tanpa mempedulikan Apapun seperti biasa. kali ini berbeda. ia memperhatikan robot itu. satou terus berusaha berteriak. tapi ibu sama sekali tidak menyahut dan ia dikejutkan saat ia di pukul mengunakan sesuatu yang sangat keras hingga tidak bisa mempertahankan keseimbangan tubuhnya. dan ia terjatuh begitu saja.
satou bisa merasakan tubuh kecilnya didorong begitu saja kelantai. satou melihat keatas. kepalanya sakit karena dipukul begitu saja tanpa belas kasih oleh robot itu. satou menatap dengan tatapan kosong dan di tatap balik oleh robot itu. robot... itu jahat. dan ibu sama sekali tidak melihat itu.
Setiap hari selalu seperti itu. robot itu tidak peduli sama sekali dengan satou dan fokus untuk menggoda ibunya sama seperti yang dilakukan ayah dulu. tapi itu bukan ayah yang baik hati melainkan sebuah robot yang memiliki maksud jahat. dan satou tidak bisa melawannya. robot itu terlalu kuat dan ia selalu berputar dalam rumah ini. terlebih lagi di dekat ibu.
satou selalu menatap dalam diam. dan menatap kosong kesana. padahal ia yang selalu bersama ibu bahkan dari awal sampai sekarang. Tapi hanya dalam beberapa hari saja ibu seperti sudah membaik karena robot itu. tidak adil. dan sesuatu yang ditakutkan satou terjadi. ibunya benar benar kembali seperti semula dan itu semua karena robot munafik itu.
***
teknologi akan menjadi teman saat ia di program dengan tujuan yang baik. sebaliknya teknologi tidak akan menjadi teman jika di program dalam tujuan yang tidak baik. teknologi diciptakan oleh manusia dan untuk kepentingan manusia itu sendiri. dan akan mengikuti tujuan dari penciptanya sendiri. entah tujuan baik ataupun buruk. dia akan selalu mengikuti pencipta nya.
sama seperti saat ini. robot itu benar benar menyembuhkan ibu. tapi ia tau kalau robot ini memiliki tujuan yang tidak baik. ia diberikan oleh sahabat ayah yang pernah menusuknya dari belakang. tapi satou tidak dapat berbuat apa pun. ia adalah Teknologi dari mesin yang sangat keras. satou bisa terluka saat ia hendak melukai nya.
satou menatap datar dan kosong saat ia dipaksa makan bersama robot itu. padahal ini selalu menjadi acara mereka makan bersama. dan robot itu setia menunggu ibu. dan ibu sama sekali tidak masalah. ibu malah terlihat lebih menyayangi robot yang bahkan baru di temui nya beberapa hari di banding anak kandungnya sendiri.
"ibu,...apa..ibu baik baik saja?" tanya satou berusaha tersenyum manis. sampai kapanpun ibu tetaplah seseorang yang sangat di sukai satou. ini menatap ke arah satou dan mengangguk kemudian ia merangkul sosok robot itu seperti anggota keluarga nya sendiri. "ini semua karena ayahmu".
"aku tidak punya ayah" seru satou dingin menatap tajam dan kosong ke arah robot itu. robot itu malah tersenyum secara otomatis dan ibu malah marah marah begitu saja. menganggap kalau satou tidak sopan pada orang tua. ibu benar benar terperangkap dalam dunia kecilnya dengan robot itu.
satou meletakkan sarapannya yang belum selesai dan pergi begitu saja kekamar tanpa berkata apapun. biasanya ibu akan datang dan menghiburnya. satou berharap begitu. tapi ketika mendengar pembicaraan ibu Membuat wajah satou menjadi kosong. ia sangat marah dan juga kesal.
"ayah..apa tidak apa apa kalau satou seperti itu?" tanya ibu melihat dengan khawatir anaknya. tapi robot itu malah menggeleng dan merangkul tubuh wanita itu menjauh. "tidak apa apa. ia masih kecil. apa kau mau memanjakan nya terus hm?" dia benar benar mengikuti sifat ayahnya tapi secara negatif. satou hanya diam.
mendengar semua itu. rasa kebencian terus meningkat dan membuat kedua bola matanya menatap kosong penuh arti kedepan. wajah cantiknya mendadak menjadi kosong tidak berekspresi sedikit pun. meksipun ibu masih peduli tapi lagi lagi robot menyebalkan itu mengelak dan membuat ibu berada di pihaknya.
ia meninggalkan satou. ibu bohong. padahal selama ini satou sudah percaya pada ibu. ibu munafik. padahal katanya akan selalu mencintai satou. tapi nyatanya ibu lebih mempercayai robot yang terbuat dari sistem itu daripada anaknya sendiri. sakit. perasaan satou mengeras saat mendengar tidak ada suara lagi.. apapun. ibu memilih robot itu... daripada dirinya.
***