Lily memperhatikan setiap gerak-gerik Angkasa yang mencurigakan. Bagaimana tidak mencurigakan saat Angkasa membawa Lily masuk ke dalam gudang pengap yang penuh debu, kemudian menutup pintunya?
Lily benar-benar tidak tahu apa yang ada di dalam otak Angkasa sekarang. Lily masih berdiri sambil memperhatikan Angkasa yang tampak mengintip keadaan di luar.
Tak lama setelah itu Angkasa menghadap Lily yang menatapnya dengan sangat tajam.
"Maaf Ly, aku bawa kamu ke sini."
"Mau ngapain? Gak usah basa-basi."
Angkasa sebenarnya tidak menyukai nada bicara Lily yang berubah sama seperti saat mereka baru berkenalan. Terkesan kasar, Angkasa benar-benar tidak menyukainya. Rasanya seperti ada puluhan jarum kecil yang menancap di hatinya.
"Nanti malam kamu beneran mau pergi sama Reza?" Lily mengernyit, buat apa bertanya seperti itu? Ini kan urusan pribadi Lily.
"Lo gak perlu tahu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください