Melihat jawaban dari Tiara, Rudi tersenyum dan menyimpan ponselnya.
Tiara menunggu jawaban darinya untuk sesaat, hingga pramugari pesawat itu mendesaknya untuk mematikan ponsel. Akhirnya, ia memutuskan untuk membuat ponselnya menjadi airplane mode.
Saat berjalan keluar dari bandara, Rudi memandang ke arah langit biru di atas kepalanya. Kalau Tiara diibaratkan sebagai angsa putih, maka seharusnya ia harus terbang ke langit yang tinggi, bukan terkurung di sebuah kurungan Rudi yang kecil.
Jenny baru mengetahui mengenai kepergian Tiara dan langsung menghubungi Rudi.
"Rudi, apakah Tiara benar-benar pergi? Mengapa kamu tidak mencegahnya?" tanya Jenny.
"Ia punya mimpinya sendiri. membuatnya tetap berada di sampingku, di sisiku, sama saja dengan mematahkan sayapnya," kata Rudi dengan tenang.
"Apakah kamu mencintainya?" tanya Jenny secara tiba-tiba.
Rudi berpikir cukup lama dan akhirnya menjawab. "Mungkin aku mencintainya …''
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください