Lost Legion Online Jilid 2 Bagian7 - Invitation
Bag 1
"Permisi aku datang untuk menemui Nona Izumi Kagura. Aku sudah membuat janji dengannya. Namaku Haruna Claire" Seorang wanita berambut pirang yang merupakan Haruna Claire berada di sebuah hotel yang terkenal di Tokyo. Hotel bintang 5 yang memiliki 25 lantai dan sangat megah.
Dia sangat ragu untuk memasuki hotel ini, namun karena dia di undang langsung oleh pemiliknya yaitu Kagura dia akhirnya masuk ke dalam.
Menuju meja resepsionis dia mulai menunggu disana saat seorang wanita di depannya menelepon seseorang.
Seperti janji kemarin bahwa LunaClaire, Cecilia, dan Alice akan membeli sebuah pakaian hari ini. Mereka bertemu siang tadi, namun Alice dan Cecilia tidak ikut bersama LunaClaire menuju hotel ini. Mereka memiliki alasan yang sama "Kamu harus mengerjakan tugas kampus" katanya. Tapi dari gelagat mereka, LunaClaire tau bahwa mereka tidak ingin menemaninya kesini.
Karena LunaClaire sudah menelepon Kagura tadi pagi, akhirnya dia di undang kemari untuk menemuinya. Dia berkata bahwa sore ini dia memiliki waktu luang, itulah yang dikatakan oleh Kagura saat di telepon tadi pagi. Dia mengatakan untuk langsung menuju resepsionis dan mengatakan namanya. Seperti yang dia bilang bahwa dia tidak memerlukan waktu cukup lama sebelum akhirnya wanita pekerja hotel di depannya langsung menutup telepon dan keluar dari sana.
"Maaf menunggu, Nona Kagura sudah menunggu anda di kediamannya. Mohon ikuti saya Nona Haruna."
"Baiklah" ucap LunaClaire mengikutinya.
Dia di ajak ke sebuah lift dan menuju ke lantai paling atas. LunaCalire melihat wanita pekerja itu menekan tombol lift paling atas. 1 2 menit kemudian dia pintu lift itu mulai terbuka dan terlihat sebuah lorong dengan karpet merah terpampang di depan LunaClaire. Guci-guci yang mahal pun berjajar rapi di lorong tersebut yang terlihat sangat elegan dan tentu saja sangat mahal. Bisa di lihat dari ukiran ukiran yang tercetak pada guci keramik tersebut.
Wanita yang mengantar LunaClaire mulai menunduk dan mempersilahkan untuk keluar dari Lift tersebut.
"Nona Kagura sudah menunggu anda."
"Eh?"
"Ruangan nona Kagura berada di ujung lorong ini."
"T-terima kasih banyak."
Menunduk akhirnya pintu lift tertutup kembali dan wanita pekerja tersebut meninggalkan LunaClaire sendirian di lorong tersebut. Di ujung lorong tersebut terlihat sebuah pintu dari bahan kayu dengan ukiran yang sangat indah pula. Pintu tersebut terbuka dan sosok perempuan muncul di balik pintu tersebut.
Seorang wanita muda dengan rambut pendek dan memiliki tubuh ramping. Saat LunaClaire mendekat, tinggi tubuh mereka terlihat hampir sama. LumaClaire sendiri yang berdarah setengah francis memiliki tubuh cukup tinggi yang di dapatkannya dari ibunya. Namun wanita di depannya yang merupakan asli keturunan Jepang memiliki tubuh lebih tinggi darinya, memiliki tubuh idaman banyak wanita. Seperti seorang model catwalk.
"Aku sudah menunggumu, Haruna Claire benar."
"Senang bertemu denganmu Nona Kagura." Ucap LunaClaire sambil menundukkan kepalanya.
"Panggil saya Kagura saja, tidak perlu canggung seperti itu. Ayo kita masuk." Ajak Kagura.
LunaClaire saat ini begitu kagum dengan Kagura sekaligus begitu canggung. Tentu saja karena dia bertemu dengan seorang pemilik hotel super megah dan mewah ini. Tidak sembarang orang bisa bertemu dengan nya dia pikir, namun dia meluangkan waktu untuk bertemu dengan seorang anak SMA seperti dirinya.
"Aku panggil kamu Haruna atau Claire?" Tanya Kagura sambil berjalan.
"Teman-temanku sering Memanggilku Haruna."
"Ok. Apa Haruna bukan orang Jepang?"
"Tidak-tidak aku asli lahir di Jepang, tapi aku juga memiliki keturunan darah Francis yang di dapat dari ibuku."
"Pantas saja, kamu seperti orang luar negeri. Tapi sosokmu di dunia nyata hampir mirip dengan Avatar di LLO milikmu. Hanya berbeda warna rambut saja menurutku. Selebihnya seperti warna mata dan lainnya sangat mirip. Sangat mudah mengenalimu."
"Hahaha."
"Apa mengobrol di sofa tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa. Ini sudah cukup saya tidak akan terlalu lama kok." LunaClaire mulai duduk di sofa sedangkan Kagura terlihat berjalan menuju atah yang berbeda yang sepertinya dapur disana. Ruangan ini sangatlah sama dengan pikiran LunaClaire begitu mewah dan sangat modern. LumaClaire sendiri tidak dapat mengungkapkan nya dengan kata-kata begitu kagum nya dengan konsep dari ruangan pribadi milik Kagura ini. Bahkan dapurnya sendiri lebih besar dari pada kamar pribadi milik LunaClaire yang di design seperti sebuah bar.
Tertata dengan rapi dan begitu elegan, sepertinya Kagura sendiri tipe orang yang sangat menyukai kerapian.
"Aku hanya bisa menyajikan lemon tea saja, apa kamu menyukainya?"
"Tidak usah repot-repot."
"Tidak apa-apa." Ucap Kagura yang mulai mengambil beberapa botol yang tertata di lemari sana. Jika di lihat isi lemari tersebut tertata rapi botol-botol yang sedikit asing bagi LunaClaire. Namun LunaClaire tau bahwa botol-botol tersebut merupakan minuman beralkohol.
Dilihatnya Kagura yang sedang meracik minuman di dapur sana membuat LunaClaire tau bahwa Kagura memiliki keahlian di bidang menyajikan minuman. Begitu juga dengan Lemon tea yang di bawanya yang mirip dengan minuman yang sering di sajikan di restoran.
"Apa nona Kagura seorang bartender?"
"Tidak-tidak aku hanya menirunya di internet saja. Selain itu, meracik minuman adalah salah satu cara menghilangkan stres. Kau lihat kan banyak sekali minuman beralkohol di sana."
"Pasti sangat sulit menjadi pemilik hotel dan Bran kosmetik terkemuka."
"Benar sekali, karena itulah saya sering menghilangkan penat di kepala dengan minum minuman beralkohol. Tapi aku tidak sampai mabuk. Satu sampai dua gelas saja kok, aku geus tetap menjaga kesehatanku."
"Apa Nona Kagura sendiri tinggal sendirian disini?"
"Iya aku tinggal sendiri disini."
"Keluarga nona Kagura tidak disini."
"Mereka berada di China."
"China?"
"Iya mereka bekerja dan tinggal disana."
"Itu berarti nona Kagura sendiri tinggal sendirian di Jepang."
"Begitulah, kedua adikku berangkat ke Inggris 2 tahun yang lalu untuk melanjutkan kuliah. Karena itulah kini akh tinggal disini sendirian selama 2 tahun terakhir."
~ Dia berada di level yang berbeda denganku. ~ pikir LunaClaire.
"Apa Nona Kagura sendiri belum berencana untuk menikah."
"Karena statusku, aku cukup sulit mendapatkan seorang pria. Karena itulah hubunganku sering tidak berjalan lancar."
"Maaf."
"Tidak perlu meminta maaf. Aku tidak begitu memikirkannya. Lalu bagaimana dengan dirimu Claire, apa kamu sudah memiliki pacar?"
"Eh, aku belum memilikinya. Dan aku juga belum pernah dekat dengan seorang pria selain Rein."
"Rein?... Kalau tidak salah pria yang bersama di Legionmu?"
"Iya dia adalah teman masa kecilku. Karena kami tetangga, kami sering bermain bersama. Dia juga yang memperkenalkan LLO kepadaku saat aku sedang cedera."
"Cedera?"
"Iya aku ikut dalam klub judo. Aku pernah mengalami cedera kaki ketika mengikuti turnamen nasional 2 tahun lalu. Akhirnya aku absen selama setahun dan berlatih di LLO. Begitulah ceritaku akhirnya aku menyukai game itu."
"Jadi Claire sendiri baru 2 taun nan bermain LLO?"
"Iya benar."
"Pantas saja kamu tidak mengenaliku."
"Nona Kagura sendiri, apa benar pemimpin kelompok tersebut sebelumnya?" Tanya LunaClaire.
"Itu benar, aku pemimpin sekaligus pendiri Evilstain. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, Pekerjaanku membuatku cukup stress. Selain minuman beralkohol, aku sering melampiaskannya dengan membunuh player lain di LLO. Aku sempat bermain Gun Gale Online, namun aku tidak begitu mahir salam menggunakan senjata. Aku mendengar game saling bunuh ini beberapa saat setelah berhenti bermain GGO, sejak itu aku menaikan levelku dengan cara mencuri wilayah Legion lain, membunuh mereka lalu menjual wilayah mereka. Rasa puas menjadi player killer yang aku rasakan membuatku semakin ketagihan bermain game ini. Namun akhirnya aku berhenti karena beberapa alasan. Setelah itu aku membunuh seluruh kelompok Evilstain dan membubarkannya, setelah itu aku tidak pernah log in kembali."
"Tapi anda kembali log in setelah kelompok Evilstain kembali aktif?"
"Ya, aku tidak ingin Evilstain kembali aktif. Apalagi menjadi sebuah Legion, aku ingin Evilstain tetap menjadi kenangan dari sosok kelamku." Berbeda dengan minuman yang di sajikan kepada LunaClaire, minuman milik Kagura yang sedang dia minum memang seperti minuman beralkohol. Menyimpan gelasnya di meja, Kagura mulai berbicara kembali " Lalu, apa yang ingin kau katakan padaku Claire?"
"Tentang rencana kita, menurut Rein kita harus bekerja sama dengan Legion Ariandale kembali."
"Bekerja sama dengan Legion Ariandale, kenapa?"
"Ya untuk menembus level ke 3 dan ke 2 memerlukan kelompok yang sangat kuat. Mereka mempunyai ambisi untuk menyelesaikan event ini untuk merebut kembali wilayah mereka."
"Bisakah kita bekerja sama dengan Legion lain?" Tanya Kagura.
"Eh kenapa?"
"Sebenarnya, hubunganku dengan Layla cukup rumit."
"Kalian saling mengenal?"
"Kami pernah beberapa kali saling bertemu dan bertarung. Hasilnya aku selalu berhasil membunuhnya."
"Eh benarkah?"
"Meskipun aku tidak berhasil mengambil satu wilayah darinya karena kelompoknya memiliki player yang sangat kuat-kuat, tapi aku selalu berhasil membunuhnya di dalam pertempuran. Karena itulah aku dan dia memiliki sedikit hubungan yang rumit. Kau bisa lihat kan tatapannya saat kita berada di sindria."
"Tidak aku tidak melihat apapun, aku kira kalian tidak saling mengenal."
"Mungkin dia ingin balas dendam kepadaku. Karena itulah bekerja sama dengannya dengan kehadiran diriku, mungkin akan sangat sulit. Jika dengan ke 3 pemimpin lain aku tidak memiliki hubungan yang serumit dengan Layla."
"Aku hanya mengenal Master Legion Rohan saja. Sementara Master dari Majestic dan Praetorian aku tidak pernah bertemu dengan mereka."
"Bekerja sama dengan para pemimpin Legion lain memang sangat sulit apalagi mereka punya harga diri yang tinggi satu sama lain. Dalam kasus ini, hanya Layla saja yang mempunyai ambisi besar untuk menyelesaikan event ini."
Memang benar meskipun sudah banyak wilayah yang telah berhasil di rebut, ke 3 Legion lainnya sepertinya tidak berambisi untuk menyelesaikan event kali ini. Meskipun banyak orang-orang yang memasuki Alcanesz Island, namun hampir semua dari mereka adalah Chaser " player non Legion " yang mencari harta dan double EXP untuk meningkatkan level mereka.
Sampai saat ini Ariandale sendiri berada di posisi ke 3 dari Legion lain yang wilayahnya telah di ambil. Posisi ke 2 adalah Praetorian dan Rohan. Ke 2 Legion tersebut memang yang memiliki cukup banyak wilayah di LLO ini, bahkan hampir 70% Legion Wars yang terjadi di LLO adalah pertempuran antara kedua Legion tersebut yang terus saling memperebutkan wilayah mereka. Sementara Majestic dan Ariandale jarang melakukan Legion Wars dengan Legion lainnya dan hanya melakukannya jika ada sekelompok Chaser yang mencoba merebut wilayah mereka.
Pada kasus kali ini, Rohan dan Praetorian tidak terlihat banyak bergerak.
Apa kedua Legion tersebut punya rencana lain untuk ikut dalam Event ini seperti halnya kelompok Evilstain?
"Baiklah kalau begitu, aku akan ikut rencana mu saja Claire."
"Benarkah."
"Itu artinya kamu harus bertemu denga Layla benarkan?"
"Benar, aku memang berencana untuk menuju ke Ariandale dan bertemu dengan Layla. Tapi aku tidak tau bagaimana caranya?"
"Aku pikir jam 6 sama pak jam 9 malam adalah waktu yang tepat untuk Log in. Mungkin saja Layla sedang Log in di jam sibuk seperti itu."
"Itu artinya hanya sebentar lagi." Ucap LunaClaire saat melihat jam digital yang terpasang di salah satu sudut tembok ruangan ini. "... Kalau begitu aku harus cepat pulang.
"Tidak usah cepat-cepat, kamu baru saja datang kan. Bagaimana kalau Log in disini saja, nanti aku akan mengantarnu pulang jika sudah selesai."
"Tapi aku tidak membawa peralatanku."
"Apa kamu punya Augma Device?"
"Aku punya di dalam tas ku."
"Kalau begitu gunakan itu saja. Augma memiliki sistem yang mirip dengan Amusphere, kau bisa log in menggunakan Augma. Aku juga sering menggunakannya dulu saat log in."
"Eh benarkah?... Aku baru tau itu."
"Coba gunakan, aku akan mengirimkan file LLO yang terinstal di Augma miliku. Kamu hanya perlu menginstal nya di Augma milikmu." Kagura memakai Augma miliknya begitu juga dengan LunaClaire. Dia melihat sebuah ikon pesan berupa dokumen yang dikirim oleh Kagura pada hologram yang terpampang di penglihatannya. Menginstal dokumen tersebut dan menunggu beberapa menit sebelum akhirnya proses instalasi selesai.
"Karena file milikku sudah terupdate, kamu hanya tinggal log in saja."
"Benarkah?"
"Ya, bagaimana sekarang apa kamu mau log in?"
"Karena Nona Kagura sendiri sangat sibuk, aku tidak boleh membuang waktu terlalu banyak."
"Sebenarnya aku punya cara untuk membuatnya keluar.
Jika tidak keberatan, biarkan aku yang bernegosiasi dengannya jika ajakanmu tidak berhasil."
"Baiklah, mohon kerja samanya." Ucap LunaClaire.
Bag 2
06:30 PM, jam dunia nyata.
Di salah satu tempat di benteng utama milik Legion Ariandale, ada sekitar 16 player dengan ras Elf kini berkumpul di sebuah ruangan besar. Salah satu diantaranya mereka ber 16 ada Eowen dan Thristan disana. Belum terlihat sosok Layla diantara mereka semua yang duduk di sebuah meja panjang dan besar disana.
Perlu diketahui bahwa Legion Ariandale adalah pemilik anggota dengan jumlah anggota level maximal terbanyak di bandingkan dengan Legion lainnya, berbanding terbalik dengan kepemilikan wilayah milik mereka yang berada di posisi terakhir. Meskipun saat kali ini, Legion Ludnica adalah Legion terlemah yang yang hanya memiliki satu wilayah kecil saja.
16 player yang di berkumpul di ruangan ini adalah para player dengan level max yang sudah di pilih langsung oleh Master Legion Layla.
Mereka mendapatkan sebuah pesan undangan untuk datang dan berkumpul hari ini. Mereka sudah tau apa yang ingin Layla bicarakan di pertemuan kali ini yaitu membahas cara untuk menyelesaikan event Dari Game Master Raie saat ini agar dapat mengembalikan wilayah mereka yang telah di ambil.
Namun Layla belum berada di antara mereka.
"Dimana Layla Baldea?" Salah seorang Elf memulai berbicara disana bertanya pada seorang Wanita Elf yang merupakan wakil ketua Legion Ariandale yaitu Baldea.
"Sebentar lagi dia akan menuju kesini. Dia sedang berbicara dengan tamunya."
"Tamu siapa?"
Beberapa saat kemudian, satu-satunya pintu yang berada di ruangan itu mulai terbuka. Seluruh pandangan kini melihat pada satu titik yaitu ke arah pintu dimana beberapa orang mulai memasuki ruangan ini.
"Maaf terlambat." Ucap seorang Elf yang merupakan pemimpin Legion Ariandale yaitu Layla disana.
"Ouah sepertinya kau sudah mengumpulkan player-player terkuatmu Layla. Kau memang tidak bercanda hahaha." Pria yang berada di samping Layla pun terlihat ikut berbicara dengan santainya.
Seluruh orang terkejut saat ini karena pria di sampingnya itu adalah Lucius yang merupakan pemimpin Legion Rohan. Sementara didamping Lucius ada seorang player wanita yang merupakan Wakil ketua sekaligus First Commander Legion Rohan yaitu Arthuria.
"Nona Layla mereka berdua dari Legion Rohan." Salah satu anak buahnya berkomentar.
"Eh baiklah karena semua sudah berada di sini kita akan memulai pertemuan ini." Layla duduk di kursi yang sudah di siapkan tuangan itu begitu juga dengan Lucius yang duduk di sampingnya. "... Seperti yang kalian lihat disini bahwa Legion Rohan akan bergabung dalam rencana kita menyelesaikan Event kali ini. Dia sudah setuju untuk meminjamkan kekuatan mereka."
"Aku telah membuat keputusan untuk bergabung dengan Legion Ariandale dan segera menyelesaikan Event ini. Aku akan memberi bantuan 2 full Party player di atas level 120. Diantara mereka semua, ada 4 player yang sudah mencapai level max serta 6 paladin ebagai perisai kalian semua."
"Seperti yang kita tau bahwa Magnus adalah satu-satunya Player Paladin dengan level Masimal di Legion kita. Meskipun kita memiliki serangan yang besar, kita memerlukan pertahanan yang lebih. Mahnus tidak bisa menjadi satu-satunya perisai kita disini, karena itulah kita akan bekerja sama dengan Legion Rohan Kali ini."
"Tapi nona Layla, apa yang mereka inginkan jika kita berhasil menyelesaikan event kali ini."
"Tujuan kita hanya mengambil seluruh area kita yan di ambil Raie. Sisanya aku tidak menginginkannya."
"Itu artinya semua wilayah selain milik kita sebelumnya?"
"Bukankah itu terlalu banyak nona Layla."
"Mereka hanya memberikan bantuan kecil, tidak sepantasnya kita memberikan semuanya pada mereka.
Ruangan ini semakin gaduh karena beberapa Diantara anggotanya mulai protes dengan kesepakatan yang di sebutkan oleh Layla. Ada puluhan wilayah yang telah di ambil oleh Raie, namun dalam kesepakatan ini Layla hanya akan mengambil wilayahnya saja yang berjumlah 6 wilayah saja. Itu artinya puluhan lainnya akan menjadi milik Legion Rohan.
"Bisakah kalian tenang sebentar." Ucap Lucius dengan wajah santainya. " Ketua mu belum mengatakan semuanya.
"Aku akan melanjutkannya. Jika seluruh wilayah yang di ambil Raie bisa di rebut maka wilayah kekuasaan Legion Rohan akan menutup seluruh akses Legion Praetorian agar tidak menyerang kita. Kalian sudah tau bahwa Legion tersebut selalu mengganggu kita kan. Jika berhasil Legion Rohan akan menutup seluruh akses Legion Praetorian melakukan Legion Wars dengan kita."
"Tapi Kita akan di kepung dari segala arah oleh Legion mereka. Kita tidak tau, mereka bisa saja melanggar janji dan menyerang kita nona Layla."
"Hahaha kalian sangat serius sekali. Aku akan katakan ini pada kalian, aku tidak pernah melanggar janjiku. Jika kerja sama ini berhasil, aku tidak akan menyerang wilayah kalian. Tapi jika kalian menyerang kami duluan maka perjanjian itu batal. Satu hal lagi yang kalian perlu tau yaitu ambisiku adalah untuk mengalahkan Legion Praetorian terlebih dahulu."
"Keputusanku sudah bulan, dengan bantuan Legion Rohan maka kita sudah membentuk 6 Party berjumlah 24 orang player dengan level di atas 120. Aku pikir ini sudah cukup."
"Nona Layla kenapa kita membuat Party dengan jumlah player banyak sekali. Aku pikir 3 Party saja sudah cukup?" Seorang Elf mulai bertanya kembali.
"Alasannya karena kelompok Evilstain. Mereka sepertinya memiliki ambisi untuk menyelesaikan event ini juga agar bisa menguasai wilayah yang berada di tangan Raie."
"Mereka memang sering sekali keluar akhir-akhir ini."
"Mereka memang tidak memiliki player dengan level tinggi. Namun jumlah mereka yang banyak akan merepotkan kita jika mereka muncul nanti dan mengganggu kita." Ucap Layla. Dia mulai melanjutkan pembicaraannya kali ini sambil menunjuk ke arah Thristan. "... saat ini Thristan memiliki informasi yang akan di bagi untuk kita semua."
Thristan mulai berdiri dari tempat duduknya yang berada di saling sebelah kanan ruangan ini. Menunduk kan kepalanya lalu berbicara " Terima kasih untuk waktunya nona Layla. Tadi pagi aku berada di gereja tempat para player Hidup kembali dan berbicara dengan beberapa orang disana yang mungkin mati selama berada di dalam Alcanesz Sky. Setelah mencari informasi, aku bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa dia mempunyai informasi mengenai level ke satu Dungeon Alcanesz Island. Setelah membayar beberapa uang, akhirnya aku mendapatkan informasi mengenai Ruangan Boss disana. Untuk menyelesaikan level ke 1seperti yang kita duga sebelumnya bahwa ada lantai boss disana. Namun player yang aku temua hanya Solo player dan tidak masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia hanya mengatakan letak ruangan tersebut kepadaku. Dia mengatakan jalan yang harus di lalui dari start point menuju ke gerbang itu saja."
"Boss lantai kah, jika level ke 2 belum terbuka maka kita Harus menyelesaikan ya terlebih dahulu." Komentar Lucius. " Tapi jika melihat kondisi saat ini, kita hanya bisa melakukan 1 kali saja benarkan?"
"Kita hanya memiliki 16 Alcanesz Keys saja, itu artinya 1 kali masuk kita harus menyelesaikannya."
"Aku akan memberikan item World Bank untuk semuanya, setelah menyelesaikan level pertama semuanya bisa melakukan Re stock persediaan potion untuk menyelesaikan level ke 2 nanti. Aku yakin level ke 2 pun kita harus melakukan boss Raid kembali."
"Kalau menurut info, level ke 3 adalah duel 1 lawan 1 benarkan?" Tanya Lucius.
"Iya itu benar."
Lucius membuka sebuah hologram di depan tubuhnya dengan mengibaskan tangannya di udara. " Game Master Raie, rebirth Class Lancer dan 2nd job Valkrye. Bukankah ini job baru?"
"Katanya setelah event ini berhasil, secret quest dari Class ini Akan terbuka."
Rebirth Class Lancer adalah job yang akan muncul setelah satu player mencapai level maksimal. Job Base ini akan muncul secara otomatis sekali dan tidak akan muncul kembali jika player menolaknya.
Do you want to rebirth your Class?
Setelah menerima " Accept " permintaan itu maka player akan di Reset kembali ke level 0 dan secara otomatis mendapatkan job Base Lancer.
Sampai saat ini ada puluhan player yang sudah melakukan Rebirth Class, namun hanya satu orang yang telah mencapai level maximal kembali dari Class ini yaitu Master Legion Praetorian. Setelah mencapai level 124 beberapa tahun lalu, dia akhirnya mendapatkan 2nd job dari Rebirt Class tersebut yaitu Dragoon.
Dia adalah satu-satunya player dengan 2nd Class Dragoon di Lost Legion Online.
Syarat yang harus di penuhi untuk mendapatkan 2nd Class ini adalah mencapai level 120 untuk job Base Lancer.
Tapi dengan adanya update an terbaru ini, maka akan ada tingkatan baru untuk job Base Lancer yaitu Valkrye yang saat ini dipakai oleh Raie. Dengan adanya job kedua ini mungkin akan banyak player Lancer yang bermunculan kembali.
Tapi karena syarat menjadi Lancer sangatlah besar, tidak heran player dengan job Base Lancer sendiri sangatlah langka di LLO. Alasannya adalah karena untuk mencapai level maksimal sendiri sangat sulit.
EXP terbanyak sendiri hanya bisa di dapatkan dari Legion Wars, sementara EXP terbanyak kedua dari Quest. Hanya dua cara itulah cara player lebih cepat menaikan levelnya, sementara monster-monster yang berada di game ini hanya menyumbang 0.0001% EXP saja di bagi berdasarkan level monster. Bahkan Alcanesz Dungeon sendiri pun hanya menyumbang 0.04% untuk satu monster. Mereka harus mengalahkan 4000 monster untuk satu level di atas 100.
Satu level di atas level seratus memang begitu berarti, maka tidak heran player enggan melakukan Rebirth.
Meskipun job Base ini cukup langka, namun Class ini pun di setarakan. Maksudnya adalah memiliki kelemahan dan memiliki kelebihan masing masing. Salah satu contohnya saja adalah beberapa item armor dan senjata sangat sulit di dapatkan. Meskipun membuat senjata Original sekalipun sangat sulit karena belum banyak informasi mengenai material yang tepat untuk barang job ini. Bahkan master Legion Praetorian saat ini belum mendapatkan tombak khusus untuk Class Dragoon. Dia masih menggunakan tombak level 124 untuk Class Lancer. Sedangkan seluruh armor nya sudah satu set Class Dragoon yang di dapatkan setelah dia mendapatkan job level ke 2 itu.
Tentu saja karena itu adalah item bawaan, kekuatannya yang di dapatkan nya sangatlah rendah. Namun dengan kekuatan uang yang di milikinya, tentu saja dia sudah melakukan perawatan untuk semua armor tersebut untuk mendapatkan opsion yang lebih baik.
"... Hmmm apa kau bisa mengalahkannya?" Tanya Lucius.
"Tentu saja aku bisa mengalahkannya. Aku sudah mempelajari semua informasi mengenai Class tersebut."
"Jika tidak berhasil?" Tanya Lucius.
"Jika tidak berhasil, maka kau bisa melawannya juga. Benarkan?" Ungkap Layla.
"Hmmm aku pikir aku tidak akan melakukannya. Aku sudah bilang kan, aku hanya akan memberi bantuan 2 Party saja dan aku tidak akan ikut dalam penyerangan tersebut. Lagian event ini akan berakhir pada tgl 27 Agustus, sedangkan penyerangan akan dilakukan tgl 22 Agustus. Apa kau pikir 4 hari aku bisa menyusun strategi untuk menyelesaikan event ini. Lagian 1 vs 1 melawan Raie aku pasti kalah. Opsi tambahan dari tombak nya menghapus 50% pertahanan pada armor yang terkena serangan nya. Aku yang mempunyai HP sangat rendah akan dengan mudah di kalahkannya."
Lucius sendiri adalah Guardian Knight yang merupakan special Class dari Job sebelumnya Paladin, job tersebut sangat menonjol di pertahanannya yang besar, karena itulah vitality tidak begitu penting disini. Dengan HP sedikitpun, pertahanan mereka sangatlah kuat menahan serangan fisik ataupun Magic.
Namun status tambahan pada senjata khusus Raie yang tertulis di situs LLO, mengatakan bahwa tombaknya bisa mengapus 50% dari pertahanan yang terkena seragam dari senjata tersebut. Jika seranga Raie bisa melukai Lucius sebanyak 1000, maka total serangan yang di terima Lucius adalah 1500.
"Tapi orang terkuat di legionmu memiliki peluang lebih besar." Ucap Layla sambil menatap sedikit pada wanita disamping Lucius.
"Hahahahaha." Lucius tertawa terbahak-bahak. ".... Itu benar sekali. Bahkan dia bisa membuat master Praetorian Kesal karena tidak bisa menyentuhnya satu kali pun."
"Berhentilah Lucius." Ucap Arthuria yang menatapnya tajam tanda tidak begitu senang dengan pujiannya. ".... Tenang saja nona Layla, aku tidak akan ikut campur dalam masalah ini."
Arthuria adalah first Commander dari Legion Rohan sekaligus wakil ketua darj Legion tersebut.
Selain itu dia pemilik special Job dan satu-satunya player pengguna pedang Rapier terkuat di LLO.
Pedang rapier sendiri jarang di gunakan oleh para player di game ini karena tidak ada yang cocok dengan senjata jenis ini. Meskipun warior, thief, dan Knight bisa menggunakan senjata jenis ini, namun kegunaannya tidak terlalu cocok. Thief lebih cocok menggunakan 2 pisau, Knight pedang yang sedikit lebih pendek yang di kombinasikan dengan perisai, sementara warior mendapatkan banyak sekali damage dengan pedang besarnya tanpa mempengaruhi kecepatan serangan.
Rapier sendiri lebih ringan, damage kecil, dan hanya sedikit memberikan kecepatan serangan membuat senjata ini sangat tidak terkenal di game ini.
Namun hanya Arthuria satu-satunya player pengguna senjata ini yang sangat terampil dan terkenal. Selain itu dia memiliki gelar pemain terkuat di LLO selama 3 tahun terakhir dan belum ada satu pun player yang bisa mengambil gelar itu.
Setiap 1 tahun sekali, tepatnya pada awal Desember sampai akhir Desember sering di adakan sebuah tournament. Salah satu kategorinya adalah duel satu lawan satu antar player. Dalam kategori duel ini, Arthuria selalu mengikutinya dan keluar menjadi pemenang selama 3 tahun berturut turut. Selain duel, dalam kategori 2 vs 2 pun dia bersama dengan Lucius adalah juaranya tahun lalu.
Bukan karena special job nya, namun keterampilannya dalam bertarung membuat dia menjadi player paling menakutkan di LLO. karena rekornya dalam PvP sendiri di game ini adalah 100% kemenangan, banyak sekali orang yang mencoba menantangnya untuk melakukan PvP. Bukan hanya di dalam Legionnya saja, bahkan player di luar pun sering menantangnya bertarung. Bahkan master Legion Praetorian pun tidak pernah menang saat melakukan PvP dengannya.
Dengan gelarnya itu, dia di juluki " Ice Queen" di dalam game ini. Julukan itu berdasarkan dari salah satu skill special jobnya yang mengeluarkan serangan es.
"Meskipun kau bilang dia yang terkuat di LLO saat ini. Ada satu player yang kekuatannya setara dengannya. Kau tau dia kan, dia muncul dalam pertempuran sebelumnya. Dia adalah satu-satunya player yang dapat mengimbangi nya dalam pertempuran satu lawan satu."
"Apa yang kau maksud mantan ketua kelompok Evilstain Kagura?" Ucap Baldea yang berada disamping Layla.
"Benar sekali. Kenapa kalian bekerja sama beberapa hari yang lalu?"
"Aku tidak ingin membahas tentang dirinya. Dia player yang sudah pensiun beberapa tahun lalu, tidak perlu membahasnya. Tapi jika dia ada sangkut pautnya dengan kemunculan kembali kelompok itu, aku tidak akan segan untuk bertarung dengannya." Ucap Layla yang sangat tegas kali ini saat membahas mengenak Kagura. Dia tidak terlihat senang saat Lucius membahas tentang dirinya.
"Baiklah-baiklah." Ucap Lucius.
"Thristan maaf menggangu tolong lanjutkan penjelasan mu." Ujar Layla.
"Terima kasih, baiklah aku akan melanjutkan informasi yang ku dapat. Menurut player yang saya tanyai sebelumnya, dia mengatakan bahwa ada satu kelompok berjumlah 4 orang yang memasuki ruangan boss Raid tersebut."
"Apa kau mengenal mereka?" Tanya Layla.
"Menurut informasi yang kudapat 3 diantara mereka adalah player dari Legion Majestic. Sementara satu player player lagi adalah anggota dari Legion baru Ludnica."
"Tunggu dulu Thristan, apa yang kau maksud adalah Legion Ludnica milik LunaClaire?"
"Ya tepat sekali, player tersebut mengatakan ada bendera burung Phoenix pada statusnya."
"Jika begitu aku pikir aku tau siapa player tersebut."
"Apa maksudmu Lucius?" Tanya Layla.
"Player tersebut adalah seorang warior benarkan Thristan?"
"Ya dia membawa sebuah pedang kata player yang kU tanyai."
"Tentu saja tebakanku pasti benar. Kau sudah pernah bertemu dengan LunaClaire benarkan Layla?"
"Ya."
"Saat ini Legion Ludnica yang kU ketahui hanya memiliki 3 anggota saja. Pemimpin mereka LunaClaire, lalu player support seorang Elf, serta Seorang Swordmaster yang pernah bertarung denganku bernama Rein. Aku yakin bahwa orang yang di maksud oleh Thristan adalah Rein."
"Itu artinya LunaClaire mempunyai informasi mengenai boss Raid di level 1 benarkan tuan Lucius?" Tanya Thristan.
"Tepat sekali."
"Jika begitu, semuanya akan sangat mudah. Jika kita meminta informasi kepada mereka maka melewati Dungeon level 1 akan sangat mudah." Ucap Thristan.
"Kau sudah pernah bekerja sama dengan LunaClaire benarkan Layla?... bukankah meminta informasi darinya tidak akan sulit."
"Maaf, tapi aku tidak ingin bekerja sama dengannya ."
"Eh apa maksudmu?... aku berteman dengannya, aku bisa saja mengirimkan pesan padanya sekarang juga untuk meminta sedikit informasi kepadanya." Sambil membuka menu controller nya Lucius memeriksa menu list teman miliknya.
"Meskipun dia sangat kuat, tapi tidak ada alasan untuk dirinya bergabung dalam rencana ini. Dia hanya memiliki satu wilayah kecil saja. Dia —" tiba tiba saat Layla berbicara, Lucius tidak sengaja memotong permbicaraannya.
"Eh, kenapa dia ada disini?"
"Apa maksudmu?" Tanya Layla.
"Aku mengecek statusnya, dan dia berada di Ariandale saat ini."
"Apa?"
"Benar sekali nona Layla, dia berada disini." Ucap Thristan. Karena Thristan juga berteman dengan LunaClaire, dia memeriksa status LunaClaire juga beberapa saat Lucius berbicara.
"Apa yang sedang dia lakukan disini." Ucap Layla yang sedang berpikir sejenak saat ini.
"Apa perlu aku memanggilnya kesini?" Tanya Lucius pada Layla.
Mendengar pertanyaan itu Layla hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawabnya saat ini.
Ada sesuatu yang mengganggunya saat ini.
Satu hal yang membuatnya sedikit takut sekaligus sangat marah.
Hal tersebut adalah kedekatan Kagura dengan LunaClaire.
Saat meninggalkan Sindria setelah mengalahkan Gate Guardian, dia melihat Kagura dari kejauhan sedang berbicara dengan LunaClaire.
Hal tersebut yang membuatnya enggan bekerja sama dengan LunaClaire. Karena dia tau bahwa ada sesuatu yang di rencanakan oleh Kagura bersama dengan LunaClaire.
Kemunculannya kembali di LLO bukan suatu alasan.
Bag 3.
Beberapa saat sebelum pertemuan Antara Lucius dan Layla di Ariandale di mulai.
Bertepat di alun-alun kota Ariandale , di sebuah altar teleportasi akhirnya LunaClaire dan Kagura muncul disana. Setelah melakukan log in, LunaClaire dan Kagura bergegas menuju altar teleportasi yang berada di kota sindria.
Altar di kota aman memiliki jangkauan lebih jauh di bandingkan yang berada di wilayah lainnya. Jika di wilayah biasanya altar teleportasi hanya dapat mengirim player ke kota-kota aman atau wilayah terdekat di samping wilayah tersebut, altar di kota aman dapat mengirim satu player ke tempat yang tidak terbatas dengan membayar sejumlah uang lebih tinggi dari biasanya.
Tidak terbatas yang di maksudkan ini adalah wilayah yang pernah di jelajahi oleh player tersebut. Seorang player belum pernah mendatangi wilayah tersebut, maka player tersebut tidak bisa melakukan teleport pada wilayah tersebut. Selain itu altar ini juga tidak bisa mengirim seorang player menuju suatu Dungeon, namun hanya bisa mengirim seseorang di depan pintu masuk Lantai pertama Dungeon yang di tuju seorang player.
Berbeda dengan Wilayah Ariandale, Rohan, Praetorian, Majestic, serta Ludnica yang merupakan pusat dari Legion mereka, wilayah tersebut akan secara otomatis tercantum dalam Tujuan teleportasi. Karena itulah banyak sekali Player " Chaser " yang mudah memasuki wilayah Ludnica dan melakukan Legion Wars meskipun di sekeliling Ludnica adalah wilayah Rohan.
Dengan sistem ini LunaClaire dan Kagura dengan mudah menuju Ariandale meskipun keduanya belum pernah menginjakkan kakinya disini sebelumnya.
"Ouh jadi ini pusat dari Legion Ariandale. Sangat menakjubkan."
"Aku juga belum pernah pergi ke pusat Legion Ariandale sebelumnya." Ucap Kagura disamping LunaClaire.
Ariandale sendiri adalah Legion yang berpusat di selatan wilayah LLO berdekatan dengan kota netral Maghnus. Ariandale dikenal sebagai kota malam karena posisinya berada jauh di dalam hutan dan tidak ada matahari yang bisa menembus area ini. Satu-satunya penerangan kota ini berpusat pada pohon besar bernama Arian yang menjadi pusat kota ini. Dari kelopak bunga yang tumbuh di sekitar batang-batang pohon yang menyebar ke seluruh Kota , cahaya terang berwarna hijau menyinari seluruh kota. Selain itu, cahaya yang keluar dari tubuh kunang-kunang dan peri-peri yang bermain di sekitar pohon menambah keindahan kota ini.
"Bukankah dulu kami sering bertarung dengan Layla?" Tanya LunaClaire.
"Aku hanya bertarung di wilayah berbeda miliknya."
"Ouh, tapi bagaimana cara kita menemukan Layla di kota ini?"
"Setiap Legion mempunyai markas masing-masing seperti rumah kayu milikmu. Karena ke empat Legion yang sekarang sangat besar, kita hanya perlu menemukan bangunan paling mencolok di kota ini."
"Hmmm, apa mungkin bangunan putih yang ada di atas sana."
Sebuah bangunan terlihat berada tepat di bawah akar pohon besar yang berpusat di kota ini. Akar yang menjalar dari pohon itu memang terlihat sangat besar, bahkan membentuk sebuah bukit. Dari altar tempat LunaClaire dan Kagura berada pun saat ini, bagian dasar batang pohon arian pun terlihat sangat jelas disini. Tepat disana, ada bangunan besar seperti gereja-gereja dari Eropa berdiri kokoh disana. Untuk menuju kesana, akar pohon yang menjalar kebawah menjadi sebuah tangga untuk menuju kesana.
LunaClaire dan Kagura pun kini menuju ke bangunan besar tersebut. Menaiki akar pohon yang di buat tangga dengan memotong sebagian kulitnya.
Tangga tersebut cukup tinggi, mungkin sekitar 1 km menuju ke atas sama. Cukup tinggi memang bahkan seluruh kota pun bisa terlihat hanya dengan menaiki setengah dari anak tangga tersebut. Di samping-samping anak tangga yang dinaiki mereka pun terlihat banyak sekali bangunan-bangunan lainnya seperti toko-toko, penginapan, maupun rumah-rumah NPC yang berjajar ke atas.
Karena itulah meskipun tangga ini cukup tinggi, banyak sekali player yang berlalu-lalang menaiki maupun menuruni tangga.
"Huh ini sangat melelahkan juga." Ujar LunaClaire. " .... Kalau aku menaiki Pi-chan kita berdua bisa sampai dengan cepat."
"Pi-chan?"
"Itu nama panggilan pet milikku Phoenix."
"Ah skill rebirth fire milikmu kalau tidak salah adalah skill pasif milik Phoenix benarkan. Saat melawan Gate Guardian, kau hidup kembali setelah HP mu menyentuh angka 0 saat itu."
"Itu benar, kalau tidak ada skill pasif Pi-Chan aku tidak bisa melakukan serangan seceroboh itu. Karena itulah aku selalu tertolong saat melakukan Raid boss seorang diri. Ngomong-ngomong Kagura sendiri, apakah memiliki pet?"
"Aku tidak pernah menggunakan pet satu kali pun. Karena tidak menambahkan status secara riskan, aku tidak pernah menggunakannya." Ucap Kagura.
Memakai pet tidak akan menambahkan status apapun kecuali dari skill khusus mereka. Seperti bahamut milik Rein yang mempunyai skill untuk menambahkan damage, serta skill pasif Phoenix milik LunaClaire yang mempunyai kemampuan regen HP. Jadi jika pet tidak memiliki skill 1 pun, pet tidaklah berguna.
Salah satu alasan kenapa para player membesarkan atau menggunakan pet adalah untuk sebagai tampilan dan yang banyak adalah sebagai tunggangan. Jika menggunakan sebuah item yang cukup langka yang bersama " Ornament Ring", per dapat menjadi sebuah tunggangan yang sangat berguna. LunaClaire sendiri mempunyai item tersebut yang membuat dia bisa menunggangi Phoenix miliknya.
Ornament Ring sendiri cukup langka dan sangat mahal di pasaran karena item tersebut adalah item buatan khusus dari gabungan item-item langka lainnya. Selain itu item ini hanya bisa di buat oleh seorang Artisan " 3rd job dari Smith" dan lanjutan dari 2nd job merchant.
Artisan sendiri adalah job kedua dari Smith yang memiliki skill-skill khusus yang lebih banyak untuk membuat scroll serta accesories. Berbeda dengan MasterSmith yangskill nya di peruntukannya untuk perawatan serta pembuatan armor dan senjata.
"... Kalau aku tidak punya Pi-Chan aku mungkin akan kesulitan menaikan levelku." LunaClaire mengeluarkan pet miliknya yang menyerupai seperti peri kecil berwarna merah yang terbang mengelilingi tubuhnya.
"Pet itu memang sepertinya sangat cocok denganmu. Sejak kapan kau menggunakan Pet milikmu itu?" Tanya Kagura.
"Aku mendapatkannya saat menyelesaikan sebuah secret Quest satu setengah tahun yang lalu."
"Secret Quest?"
"Iya quest tersebut adalah quest lanjutan dari main quest "Makam sang pahlawan ". Aku mendapatkan secret quest tersebut secara tidak sengaja saat melakukan quest tersebut. Saat menemui NPC Camelot di gua kegelapan, aku di suruhnya untuk menemukan setetes air mata Phoenix. Di katakan bahwa air matanya dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. NPC Camelot ingin menghidupkan pahlawan Drian untuk membantu dirinya mengalahkan raja iblis yang akan segera bangkit. Quest itu memaksa saya melakukan Raid boss melawan Phoenix. Dan setelah di bantu oleh Rein akhirnya dalam 10 kali percobaan, aku berhasil menyelesaikannya dan mendapatkan air mata tersebut. Namun ternyata air mata tersebut tidak bisa menghidupkan pahlawan dryan saat digunakan pada jasadnya."
"Kalau tidak salah aku pernah mendengar tentang quest tersebut. Tapi tidak tau bahwa ada hadiah Phoenix?"
"Aku mendapatkan telur Phoenix saat berhasil mengalahkan Phoenix tersebut. Itu adalah sebuah drop item."
"Drop item memang tidak bisa di prediksi. Itu adalah sebuah keberuntungan."
"Ya, mungkin saja. Tapi aku sempat berpikir alasan kenapa Pi-Chan cocok denganku karena untuk menyesuaikan special job Ashura milikku."
"Kenapa?"
"Kamu mungkin sudah tau skill berserk milikku kan?"
"Ah julukan itu."
"Ya. Sebenarnya skill berserk tersebut memiliki efek samping yaitu kehilangan 200 poin HP setiap 2 detik. Hanya dalam 1 menit saja. Aku kehilangan 1/4 dari HP ku." LunaClaire sendiri memiliki HP sekitar 20 ribu. " .... Dalam 4 menit seluruh HP-ku akan habis. Itupun jika tanpa terkena serangan sama sekali. Karena skill tersebutlah aku selalu mati dalam melakukan Raid boss, terkadang aku tidak pernah menggunakan skill tersebut dalam Solo Raid boss. Tapi dengan adanya pi-Chan yang memiliki skill pasif HP Regen, skill berserk ku akhirnya bisa dengan sering di gunakan. Aku hanya kehilangan 1000 HP dalam waktu 1 menit."
"Itu memang terdengar masuk akal."
Saat mengobrol, tanpa di sadari mereka kini sudah berada beberapa meter di ujung tangga yang mereka naiki.
"Kita sudah sampai."
Melihat sekitar area paling tinggi di Ariandale, LunaClaire menemui seseorang dari kerumunan yang cukup tidak asing baginya. Orang tersebut duduk di area taman yang ada di depan istana dan pintu masuk Legion Ariandale. "... Ah, sepertinya aku kenal dengan orang itu." Ucap LunaClaire yang berjalan ke arah tengah taman dimana taman tersebut adalah area yang depan pintu masuk istana Ariandale.
"...OYyyyy!!!" Teriak LunaClaire.
Seseorang yang sedang dia sapa adalah seorang player pria yang berasal sari Legion Rohan. Sangat jelas sekali karena ini adalah kali kedua mereka bertemu. Pria tersebut adalah William, Second Commander dari Legion Rohan.
"Kalian berdua sedang apa disini?" Tanya William yang melihat LumaClaire berlari ke arahnya.
"Senang bertemu denganmu William. Aku kemari ingin menemui Layla." Ujar LunaClaire. " Lalu bagaimana denganmu, apa yang kau lakukan disini bersama bersama dengan teman-temanmu?"
"Kami bertiga sedang menemani Tuan Lucius yang sedang melakukan pertemuan dengan nona Layla."
"Senang bertemu denganmu nona LunaClaire."
"Senang bertemu denganmu."
2 orang yang berada di samping William mulai menyapa LunaClaire serta Kagura.
"... Akhirnya aku bisa bicara denganmu nona LunaClaire."
"Sepetinya aku pernah melihatmu saat berada di Colasium benarkan?"
"Ya, aku adalah Fourth Commander Legion Rohan Alexandra." Ucap wanita berambut merah di samping William.
"Senang bertemu denganmu Alexandra. Lalu anda?"
"Aku adalah Gray, wakil dari divisi Second Commander. Senang bertemu dengan anda nona LunaClaire."
"Senang bertemu dengan kalian berdua, aku LunaClaire. Lalu wanita di sampingku adalah Kagura."
"... Mungkin aku tidak perlu mengenalkan diriku. Kalian mungkin sudah pernah mendengar informasi tentang diriku."
"Senang bertemu denganmu lagi nona Kagura."
"Sebenarnya ini kali kedua aku bertemu dengannya." Ucap Alexandra.
"Eh nona Alexaandra pernah bertemu dengan Kagura?"
"Benarkah Itu?"
LunaClaire dan William sedikit terkejut.
"Aku adalah player lama di Rohan kau sudah tau itu kan William. Nona Kagura sendiri mungkin masih ingat pernah menyerang daerah Tesla. Aku adalah salah satu player yang berada dalam penyergapan di wilayah itu oleh kelompok Evilstain. Dan Andalah yang membunuhmu waktu itu."
"Benarkah?" Ucap Kagura. ".... tapi maafkan aku, aku tidak ingat banyak player yang pernah aku kalahkan. Tapi aku ingat aku pernah melakukan penyerangan di wilayah Tesla"
"Tidak apa-apa, aku memang masih lemah saat itu. Kau mengalahkanku dalam satu tebasan saja, tidak heran kau tidak melihat wajahku saat aku berubah menjadi Remain Light."
"Aku baru pertama kali mendengarnya." Ucap William.
"Itu memang bukan cerita yang hebat."
".... Mungkin ini sangat terlambat, tapi maafkan aku nona Alexandra."
"Tidak perlu meminta maaf, game ini memperbolehkan player killer. Jadi itu bukan sesuatu yang perlu meminta maaf. Jika boleh jujur, sebenarnya aku ingin sekali 1 kali saja bertarung PvP denganmu. Kau tau kan bahwa hanya 1 player saja di LLO yang setara kemampuannya dengan First Commander Arthuria. Aku ingin sekali mencoba bertarung denganmu."
"Sebenarnya aku tidak akan kembali lagi log in jika urusanku telah selesai. Tapi aku tidak keberatan melakukan PvP denganmu 1 kali sebelum aku menghapus accountku secara permanen."
"Menghapus Account secara permanen?" Semua terkejut termasuk dengan LunaClaire.
"Itu adalah keputusanku, setelah menghancurkan Evilstain sekali lagi aku akan menghapus Account ini secara permanen."
"Benarkah itu Kagura?" Tanya LunaClaire.
"Ya."
Saat mereka sedang mengobrol bersama, tiba-tiba saja area tersebut menjadi sangat sunyi saat ini. Semua orang mulai mengalihkan pandangan mereka pada satu titik yaitu pintu gerbang istana Ariandale.
Saat ini Sosok Layla terlihat muncul dari gerbang yang terbuka tersebut.
Namun yang menjadi penarik perhatian adalah saat ini Layla dalam mode untuk bertarung. Dia berjalan dengan menggunakan mode bertarung seperti saat dia bertarung dengan Gate Guardian. Dengan tatapan yang cukup tajam serta dingin, dia mulai menatap Kagura.
Tepat di belakang Layla, ada Lucius, Arthuria, Baldea, serta beberapa player yang mengikuti meeting disana. Mereka meninggalkan ruangan pertemuan dan mengikuti Layla keluar dari istana Ariandale menuju pintu gerbang.
Layla mulai mengayunkan Tangan kirinya di udara membuka menu Controller.
Beberapa saat kemudian sebuah permintaan duel muncul di depan tubuh Kagura.
"Duel?" Ucap LunaClaire yang begitu terkejut serta kebingungan saat ini dengan tindakan Layla yang sangat mendadak.
"Hentikan Layla, kami datang hanya untuk berbicara." Teriak LunaClaire yang mencoba mendekati Layla.
Namun Kagura Menahan LunaClaire. "... Aku sudah tau ini akan terjadi. Jadi mundurlah, biar aku yang menyelesaikan semuanya." Kagura menekan "Accept " untuk menerima undangan duel dari Kagura."
Seluruh tubuh Kagura mulai bersinar, dan seluruh armor ya mulai di ganti saat waktu hitung mundur duel mulai bergulir. Kini Kagura menggunakan sebuah jubah armor kimono berwarna merah hitam dengan 2 katana di pinggang kanannya. Salah satu katana yang di pakainya adalah milik XiaoLyn yang dia pinjam, sedangkan sayu katana lagi berbeda dengan yang dia pakai sebelumnya.
"... Jika aku menang, ikuti 1 permintaanku." Ucap Kagura saat duel akan segera berlangsung dalam hitungan 10 detik.
"Tempest!!!!" Tubuh Layla di kelilingi pusaran angin berwarna hijau. Hembusan anginnya membuat suasana DJ pintu gerbang mulai mencekam.
LunaClaire mulai mundur beberapa langkah ke belakang termasuk dengan William, Alexandra, dan Gray.LunaClaire melihat sebuah cahaya muncul di tangan kanan Kagura. Cahaya itu berubah menjadi sebuah Item yang menyerupai sebuah topeng oni berwarna merah.
"Topeng ?" Ujar LunaClaire."
"Ya dia, itu adalah topeng yang sering dia gunakan. Karena itulah julukannya dulu adalah samurai iblis merah." Ucap Alexandra yang ada di sampingnya.
Kagura mengangkat topeng tersebut dan mulai memakainya. Mempertahankan posisi tubuhnya yang tegak berdiri dengan tangan kiri berada di sarung salah satu pedangnya.
"Higanbana!!!!" Kini dari tubuh Kagura, ribuan kelopak bunga berwarna merah berterbangan memenuhi area ini akibat hembusan angin dari skill Tempest milik Layla.
Dan dalam waktu 3, 2, 1, duel antara Kagura dan Layla dimulai.