webnovel

Chapter 8 - Winning Plan

Bagian 1

3...2.....1..... Duel Start

Di depan istana Legion Ariandale, sebuah duel tak terduga kini terjadi. Layla selaku ketua Legion muncul dan langsung menantang Kagura untuk melakukan PvP. Melihat itu tentu saja apa yang di katakan Kagura mengenai dirinya yang memiliki hubungan kurang baik dengannya benar adanya.

Hanya melihat dirinya saja, Layla langsung mengajaknya berduel.

"Higanbana!!!"

"Tempest!!!"

Kedua Skill pasif dari masing-masing spesial Class milik mereka sudah di gunakan, kini PvP antara mereka berdua sudah di mulai. Namun belum ada satupun dari mereka yang melakukan serangan pertama.

Tangan kiri Kagura berada di bagian gagang dari salah satu katana miliknya. Dengan topeng iblis yang dia pakai, membuat Kagura terlihat lebih garang. Sama dengan julukannya pada saat dia aktif dulu, iblis merah.

Layla yang merupakan player dengan serangan jarak jauh pun, tidak terlihat mengangkat busurnya untuk melakukan serangan. Mereka hanya saling bertatap saja. Tanpa satu pun melakukan gerakan.

Tentu saja pertanyaan muncul dari para player yang berada di sekitar mereka berdua kali ini termasuk LunaClaire.

Namun tiba-tiba, sebuah Lingkaran sihir muncul tepat dibawah mereka berdua.

"Apa itu?" Teriak LunaClaire.

Cahaya itu semakin terang dan hanya dalam sekejap tubuh Layla dan Kagura menghilang dari tempat mereka berdiri bersamaan dengan lingkaran sihir tersebut.

"Apa yg terjadi?" Itulah yg kini menjadi pertanyaan besar di benak orang-orang di tempat itu saat melihat Kagura dan Layla menghilang.

"Tidak perlu kahwatir, sepertinya itu adalah sihir World teleport milik nona Baldea." Ucap Alexansandra yang berada di samping LunaClaire.

"World Teleport?"

"Kamu lihat disana Nona LunaClaire." Alexsandra menunjuk seorang player wanita berambut hijau yang berdiri di depan master Legion dan Lucius di depan gerbang sana. " dia adalah nona Baldea, wakil master Legion Ariandale."

"Wakil master!!!"

"Lama tidak bertemu Nona LunaClaire, sepertinya memang benar kau datang kemari." Ucap Lucius yang mulai menyadari keberadaan LunaClaire disana. ".... Sepertinya memang benar, kau datang bersama dengan Kagura kesini."

"Kamu sudah mengetahui kedatangan kami?" Tanya LunaClaire.

"Seseorang di dalam melihat dirimu berjalan-jalan di kota ini bersama dengan Kagura. Yah hahaha mendengar itu membuat Layla menjadi sangat marah."

"Apa benar nona Layla dengan Kagura punya hubungan yang buruk?"

"Hmmm aku tidak terlalu tau itu."

".... Hubungan mereka berdua memang kurang akur. Hanya saja Layla menganggap Kagura adalah sosok yang harus dia lampaui." Tiba-tiba Elf berambut hijau yang merupakan Wakil master Legion Ariandale mendekati LunaClaire.

"Sosok yang harus di lampaui?" Ucap LunaClaire sedikit bingung.

"Ya, karena semenjak Layla mendirikan Legion Ariandale. Dia tidak pernah bisa mengalahkannya." Yang di maksud Baldea adalah Kagura. ".... Layla ingin menjadi kuat yang bisa melindungi seluruh wilayahnya. Tapi hanya satu orang yang tidak bisa dikalahkannya pada saat itu, yaitu Kagura yang di anggap sebagai player terkuat. Layla mencoba beberapa kali melawannya, namun tetap saja kalah. Ketika dia mendapatkan Special job Artemis dan mencoba untuk menguji kekuatannya, Kelompok Evilstain dirumorkan sudah hilang. Termasuk dengan pensiunnya pemimpin mereka Kagura di game ini. Karena itulah saat dia bertemu dengannya saat di Sindria, dia cukup terkejut."

"Jadi cerita itu benar ya?"

"Apakah nona LunaClaire sudah tau tentang mereka berdua?" Tanya Baldea.

"Iya, Kagura sendiri menceritakannya beberapa saat lalu saat sebelum melakukan Fulldive." Ucap LunaClaire.

"Sebelum melakukan fulldive? ... Apakah kau bertemu dengan Kagura di dunia nyata?" Tanya Lucius.

"Dia ada di sampingku saat ini di dunia nyata, kami melakukan dive bersama-sama saat ini."

"Ouwh itu artinya Kagura adalah seorang wanita asli di dunia nyata."

"Kenapa kau bertanya seperti itu Lucius!!!" Ucap Arthuria di sampingnya yang seperti biasanya tanpa ekspresi.

"Iya hahaha." Jawab Lucius yang terlihat kaku dan ketakutan.

Memang bertanya mengenai privasi di dalam game cukup tabu. Alasannya karena banyak sekali orang yang menjadikan dunia game sebagai pelarian di dunia nyata. Mereka menganggap avatar dunia game adalah kepribadian yang mereka inginkan saat ini. Sebagai contoh adalah banyak sekali player dengan Avatar perempuan di dunia game yang sebenarnya adalah seorang pria di dunia nyata.

Karena itulah cukup tabu / cukup kasar menanyakan hal itu di dunia game ini.

"Ah maaf-maaf." Ucap Lucius.

"Sepertinya aku belum pernah memperkenalkan diriku sebelumnya, namaku Baldea wakil Master Legion Ariandale. Senang bertemu dengan anda nona LunaClaire." Tangan kanannya mendekati LunaClaire memintanya untuk berjabat tangan.

"LunaClaire, master Legion Ludnica."

"Aku ucapkan terima kasih karena telah membantu Kami sebelumnya mengalahkan the Gate Guardian di sindria. Jika tidak ada nona LunaClaire, Layla mungkin tidak akan bisa mengalahkan boss monster tersebut."

"Tidak, aku hanya sedang berada di tempat itu secara kebetulan. Lagian tanpa membuat party sekalipun, aku pasti tetap akan melawan The Gate Guardian karena sudah ada disana."

"Kalau tidak ada 3 player terkuat di sindria saat itu, mungkin event ini tidak akan berlanjut." ucap Lucius. "... tapi Rebirth Fire itu adalah sebuah Cheat. Skill Phoenix milikmu itu keterlaluan."

"Jangan berkata seperti itu pada Pi-Chan." LunaClaire sedikit ngambek saat Lucius berbicara mengenai pet kesayangannya. ".... Lagian kau juga sama, skill Guardian Knight milikmu itu curang juga. Kau seperti mempunyai 2 pet saat bertarung meskipun aku belum tau pet apa yang kau punya. Kau juga masih punya rahasia kan ?" Cetus LunaClaire meladeni ejekan Lucius.

"Kau juga sama, muncul-muncul membuat Legion dengan special job yang sangat kuat. Kau juga pasti punya kemampuan lain yang kau sembunyikan."

"Apakah kita perlu berduel, tanpa menyembunyikan kekuatan kita." Tantang LunaClaire.

"Aku sudah menunggunya?"

Saat kedua saling melontarkan kata-kata.

Arthuria dengan tangan kanannya memukul bagian kepala belakang Lucius sambil sedikit berteriak cukup keras tidak seperti biasanya " ... Berhentilah." Meskipun masih dengan ekspresi wajah yang sama, aura yang di pancarkannya cukup berbeda saat ini.

"Uaahhhh nona Arthuria sedang marah." Ucap Alexsandra.

"Dasar Master." Cetus William.

"Eh" LunaClaire kaget.

"Jika kalian berdua bertarung, salah satu Legion akan menghilang. Apa kau sudah tau itu, coba pikirkan baik-baik." Ucap Arthuria memarahi Lucius. ".... Nona LunaClaire juga, jangan melakukan hal bodoh. Kau baru saja membuat Legion milikmu kan. Bagaimana dengan teman-temanmu nanti jika kau kalah dan Legion Ludnica hilang. Jangan pernah melakukan duel PvP sesama Master karena secara otomatis yang kalah akan kehilangan semuanya." Ucap Arthuria memarahi LunaClaire juga. Melihat sifatnya, dia seperti seorang ibu yang sedang memarahi kedua orang anak nya .

"Baiklah." Jawab LunaClaire dan Lucius secara bersamaan.

"Hahaha master kau cukup akrab juga dengan nona LunaClaire, apakah itu alasannya kau tidak mengizinkan kita menyerang wilayahnya?" Tanya Alexsandra.

"... Bukan seperti itu."

"Ah sepertinya sudah selesai." Ucap Baldea ".. Aku akan mengirim mereka berdua kembali kesini." Baldea melakukan hal yang sama kembali, membuka Skill World Teleport untuk mengirim kembali Layla dan Kagura ke tempat semula.

Tanpa mereka sadari, semuanya sudah selesai.

Sudah sekitar 6 menit berlalu semenjak, mereka berdua di kirim ke suatu tempat oleh Baldea. Sepertinya Layla menginginkan pertarungan Antara mereka berdua tidak diketahui oleh siapapun yang ada disini.

Namun saat mereka kembali, keduanya berada pada posisi yang sama namun dengan senjata yang sudah mereka simpan dan terlihat tenang.

"Kagura!!!" LunaClaire berlari mendekati Kagura yang kemudian membuka topeng iblisnya itu. Dia tersenyum dan mulai membalikkan badannya berjalan menjauhi tempat tersebut. Begitupun dengan Layla yang berbalik dan berjalan kembali ke markas utama Ariandale.

"Jadi bagaimana?" Tanya LunaClaire.

"Sudah selesai, aku akan memberitahumu nanti bersama dengan yang lainnya." Jawab Kagura dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya.

"Baiklah, kita kembali dulu ke Ludnica."

LunaClaire melambaikan tangannya berpisah dengan seluruh player yang dia kenal disana untuk kembali ke Ludnica.

Pada akhirnya tidak ada yang tau siapa yang memenangkan duel tersebut?

Itu adalah rahasia Diantara mereka berdua.

Namun yang sudah pasti adalah sebuah kesepakatan kerja sama sudah dilakukan.

3 Legion yaitu Ariandale, Rohan, dan Ludnica sudah sepakat untuk bekerjasama menaklukkan event dari game master Raie.

Bagian 2

Sehari telah berlalu, kini sebuah pertemuan sedang dilakukan di markas utama Ludnica.

Tanpa mendapatkan jawaban dari Kagura mengenai apa yang terjadi di Ariandale, LunaClaire mengumpulkan semua anggota Legion miliknya. Tapi memang hanya ada 3 anggota resmi saja yang terdaftar saat ini yaitu Rein dan Cecilia. Namun yang mendapatkan undangan dari LunaClaire berjumlah 4 orang. 2 orang lainnya adalah Alice dan XiaoLyn.

Mereka berdua bergabung dalam pertemuan yang di adakan kali ini di Ludnica.d engan di tambah Kagura ada 6 orang yang berada di markas utama Ludnica saat ini.

LunaClaire sendiri tidak tau apa yang ingin di katakan oleh Kagura yang memintanya mengumpulkan semuanya, yang pasti adalah ini mengenai keterlibatan Legion Ludnica dalam rencana menyelesaikan event bulan ini.

Namun ada satu yang masih mengganjal saat ini, LunaClaire masih penasaran dengan apa yang terjadi Antara duel Kagura dan Layla.

"Sepertinya semuanya sudah berkumpul. Baiklah aku akan memulai berbicara saat ini?"

"Sebelum di mulai, aku bertanya sesuatu terlebih dahulu?" Ucap XiaoLyn secara tiba-tiba memotong perkataan Kagura.

"Apa yang ingin kau tanyakan Nona XiaoLyn?"

"Aku bukan bagian dari Legion Ludnica dan tidak berniat untuk ikut ke dalam Alcanesz Island. Jadi kenapa aku mendapat undangan dalam rapat ini?... itulah yang ingin aku tanyakan?"

"Ehhh...." LunaClaire tidak bisa menjawab pertanyaan itu saat ini karena semua jawaban yang dia punya buntu. Dia memang ingin meminta bantuan XiaoLyn, dia dalam perkataannya jelas dia tidak akan mau ikut. Selain itu dia juga bukan bagian dari Legion Ludnica.

"Seperti biasanya, kau cukup blak-Blakan ya XiaoLyn."

Cetus Rein.

"Terima kasih Rein, kau sudah tau sifatku kan. Semenjak level ku sudah mencapai maksimal, aku hanya melakukan bisnis di game ini."

"Sangat di sayangkan Character kuat milikmu hanya di gunakan untuk bersantai."

"Karena itulah aku meminta LunaClaire untuk memanggil anda nona XiaoLyn. Apa kau bisa membantu jika ini tentang bisnis?" Tanya Kagura.

"Hmmm tergantung seberapa banyak yang kau bisa bayar? Lagian kau masih berhutang sewa katana milikku kan."

"Bagaimana kalau kau yang pilih. Kau boleh mengambil semua isi bank dari Character milikku ini atau kau menginginkan RMT?"

"Oy RMT, kau serius?" Rein terkejut dengan perkataan Kagura.

"Apa kau yakin?... asal kau tau, aku cukup itungan loh."

RMT atau Real Money Trading dalam game adalah pembelian atau pertukaran barang, Character, maupun uang dalam game dengan uang asli. Banyak para player di dalam sebuah game yang melakukan RMT ini untuk memperkuat Character mereka secara instan atau cepat.

Bermain game bagi sebagian besar orang dilakukan di sela-sela waktu luang atau sebagai selingan. Mencapai satu level tertentu atau memperkuat suatu karakter game dibutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Tak mengherankan jika ada orang bersedia untuk menghabiskan uang untuk mencapai level tertentu, memperkuat karakternya, atau mendapatkan item langka dengan lebih cepat.

Fenomena RMT ini bukan tanpa kontroversi. Banyak kalangan, mulai dari pemain hingga pengembang game online senang dengan perdagangan dunia nyata ini. Ada pula penerbit game yang tidak nyaman dengan kondisi ini.

Di dalam game LLO sendiri RMT memang bisa di bilang di larang, namun sebaliknya pun para player banyak yang melanggar dengan berbagai trik lainnya.

Alasan kenapa para player yang melanggar tentu saja karena Pengembang LLO sendiri melakukan RMT secara terang-terangan dengan membuka Item Mall yang barang-barang di dalamnya sendiri hanya dapat di beli menggunakan melakukan top up uang asli.

Meskipun barang-barang yang di jual tidak lengkap, namun barang tersebut menambah status atau kekuatan para player cukup pesat. Barang-barang yang di jual adalah barang langka yang sulit di dapatkan di dalam game. Meskipun ada, hanya 3% saja para pengrajin mendapatkan persentase keberhasilan membuat item yang sama dengan item mall.

Alasan itu membuat para player pasti akan melakukan RMT dan membeli item tersebut ke pengembang LLO. Memang itu adalah strategi mereka untuk mengabadikan keuntungan.

Tapi bukan mereka saja, para player pun melakukan hal Ilegal ( RMT ) tersebut pula dengan menjual barang tersebut sedikit lebih murah di bandingkan barang yang di jual di item mall. Tidak jarang barang para player lebih bagus di bandingkan barang item mall karena ke terampilan para pengrajin. Karena itulah para pengembang LLO yang merasa di rugikan melarang RMT di LLO.

Di game ini ada sebuah system keamanan yang di pasang untuk menyelidiki pertukaran ilegal tersebut.

Karena itulah Rein terkejut dengan apa yang di katakan oleh Kagura.

"Apakah 1 juta yen cukup?" Ungkap Kagura yang membuat seisi ruangan terdiam.

"1 juta yen, kau pasti bercanda kan nona Kagura?" Tanya Cecilia yang kini sangat terkejut.

"Karena permintaan yang akan aku berikan cukup sulit, aku kira itu kurang cukup. Apakah aku harus menaikan harganya?" Dengan polosnya Kagura mencoba menaikan harga yang dia sebutkan di awal. 1 juta yen sendiri menurut mereka adalah angka yang sangat tinggi.

Begitu juga dengan XiaoLyn yang ikut terkejut pula.

" meskipun kau punya banyak uang, menghabiskan untuk sebuah game itu terlalu gegabah." Ungkap LunaClaire.

"Tunggu-tunggu sebentar, apa kau serius?" Ungkap XiaoLyn. Cecilia mendekat ke arah XiaoLyn dan sedikit berbisik kepadanya. Ekspresi nya kaget dan tidak percaya keluar bersamaan dengan suara teriakannya. " HUHHHHHHHHHH BENARKAH?" Melihat ke arah Alice dan LunaClaire yang mengangguk membuat XiaoLyn mulai percaya dengan apa yang telah terjadi saat ini.

"Jadi apa memang kurang, bagaimana—"

"Aku sudah mengerti, jadi berhentilah." Sedikit meredakan suasana dan menarik nafas, XiaoLyn kembali mulai bertanya. " ... tentang permintaanmu, apa yang perlu aku lakukan?"

"Apa kau tau apa yang kita bahas XiaoLyn, RMT kau mengerti?... Akun mu akan di pertaruhkan disini."

"Tidak perlu khawatir, aku akan bertanggung Jawab jika akunmu sampai ter banned. Lagian apa yang akan nona XiaoLyn cukup aman dan tidak membahayakan akunnya."

"Bagaimana bisa?... aku ingin mendengarnya." Ungkap Rein.

"Permintaanku sebenarnya adalah untuk mencari semua perlengkapan milikku di pasar gelap. Dengan seluruh kekayaanmu dan koneksi milikmu nona XiaoLyn, aku ingin menemukan seluruh perlengkapan milikku yang pernah aku buang."

"Dibuang?"

"Lebih tepatnya aku memberikannya pada player pemula saat akan pensiun. Total ada 10 pemain pemula yang masing-masing menerima 1 senjata maupun armor milikku. Aku yakin mereka telah menjualnya dan saat ini pemiliknya mungkin menyimpannya karena statusnya hanya aku saja yang bisa menggunakannya."

"Hanya kau saja?..,. Tapi special Class samurai saat ini lumayan banyak."

"Tapi paling hanya sedikit yang mempunyai Loyalti point setinggi diriku."

"Memangnya berapa loyalti point milikmu?"

"Saat ini aku hanya mempunyai 10.000 loyalti point, tapi dulu aku sempat mencapai 20.000. Mungkin karena sudah beberapa tahun tidak pernah log in, loyalti point miliku sudah berkurang setengahnya. Tapi sisa loyalti point ini masih bisa untuk mencapai jumlah loyalti point seluruh perlengkapanku."

20.000 loyalti point itu cukuplah besar, bahkan Rein San LunaClaire saja saat ini masih berada di 15.000 an meskipun sudah sekian lama bermain.

"Jadi aku hanya perlu mencari seluruh perlengkapanmu yang dulu dan membelinya."

"Ya, itu yang aku minta padamu."

"Tapi itu masih belum memecahkan masalah pinalti tentang RMT yang akan di dapatkan nanti." Ungkap Rein.

"Syarat kedua adalah bergabung dengan Legion Ludnica dan menyimpan seluruh perlengkapan di bank Legion. Dengan cara ini LunaClaire mempunyai hak untuk mengirimkan barang tersebut pada anggota Legion. Itu adalah cara teraman saat ini."

"Bergabung dengan Legion Ludnica ya?" Ucap XiaoLyn yang ragu. Dia berpikir sejenak saat ini. ".... Aku menolak untuk ide untuk masuk Legion Ludnica." Ungkap XiaoLyn.

"...kenapa?" LunaClaire.

"Maaf saja tapi bukannya aku memberi Legion ini, hanya saja aku tidak ingin ikut dalam Legion Wars. Dengan jumlah anggota saat ini, jika Legion. Wars dimulai maka aku akan secara otomatis mengikuti Legion Wars saat ada penyerangan."

"Jadi begitu ya." Ungkap Kagura yang terlihat sedikit kecewa.

"Lalu yang kedua adalah aku tidak tertarik dengan uang 1 juta yen yang kau katakan itu. Meskipun aku suka berbisnis, aku tidak bisa menerimanya. Lagian aku punya beberapa ide."

"Apa itu?"

"Kau saja yang bergabung dengan Ludnica. Lalu transferkan seluruh isi bank mu pada ke Legion dan menjualnya padaku. hasil dari penjualan itu kau hanya gunakan untuk membayar barang-barang milikmu nantinya."

"Dengan begitu semua alibi akan cukup aman benarkan?... aku pikir itu tidak melanggar RMT." Ungkap Rein.

"Tapi jika seperti itu kau akan mengeluarkan 2 kali lipat uangmu untuk menebus semua barang yang akan di ambil."

"Tidak apa, akh hanya perlu menjual seluruh barang itu nantinya agar uangku kembali. Lagian aku cukup yakin barang yang ada di bank milikmu bisa seharga 1 juta yen nantinya."

"Sikap itu, kau masih tetap perhitungan." Ungkap Rein.

"Kau tidak akan bisa sukses sebagai pedagang jika tidak punya sifat seperti ini Rein. Jadi bagaimana nona Kagura?... apa kau setuju?"

"Aku akan ikuti caramu itu."

Alice dan Cecilia terlihat sedikit bertepuk tangan memberikan pujian pada XiaoLyn yang ada di dekatnya.

Setelah pembicaraan itu, LunaClaire memberikan ajakan untuk bergabung dengan Legion Ludnica pada Kagura. Secara resmi Kagura saat ini menjadi bagian dari Legion milik LunaClaire.

Membuka item bank Legion, seluruh harta pribadi di bank milik Kagura di kuras dan di simpan bank Legion Ludnica. Namun melihat daftar item milik Kagura yang tertera pada bank Legion Ludnica saat ini membuat kaget XiaoLyn karena dari total 64 item yang ada disana, semuanya adalah item dan bahan yang sangat langka di pasaran. Semuanya adalah barang mahal yang mungkin benar-benar seharga 1 juta yen lebih jika di uangkan.

Dengan perhitungan yang tinggi, XiaoLyn hanya bisa membayar setengah dari barang-barang tersebut. Sementara sisa uang yang ada di bank pribadinya akan dia gunakan untuk mencari seluruh perlengkapan milik Kagura.

Setelah memberikan seluruh nama perlengkapan milik Kagura, XiaoLyn akhirnya meninggalkan markas tersebut.

Dia mulai bergegas mencari seluruh item milik Kagura, karena limit waktu hanya beberapa hari saja.

"Apakah tidak apa-apa semua barangmu berada didalam bank Legion?" Tanya LunaClaire.

"Tidak apa-apa, mungkin sisa dari item-item itu akan aku berikan padamu sebagai tanda terima kasihku."

"Tidak bisa, aku tidak bisa menerimanya?."

"Setelah urusan ini selesai, aku akan menghapus akun ku ini. Sayang jika item-item tersebut ikut menghilang juga. Lagian sebagian barang tersebut bisa kalian gunakan. Ada item Mage untun Alice. Ada juga item untuk seorang Cleric untuk Cecilia, kau bisa menggunakannya nanti. Aku yakin semuanya akan sangat berguna nanti. Jadi aku akan memberikannya pada kalian."

"Terima kasih banyak nona Kagura." Ucap Cecilia dan Alice secara bersamaan.

"Mungkin aku hanya bisa membalasnya dengan membantumu menyelesaikan masalah dengan kelompok Evilstain secepatnya. Aku berjanji, kita pasti berhasil."

"Terima kasih."

"Lalu bagaimana dengan rencana penyerangannya?" Ungkap Rein.

"Benar, kesepakatan apa yang telah kamu bicarakan dengan Layla."

"Syarat utama agar kita diperbolehkan untuk ikut misi itu adalah dengan mengalahkan boss lantai ke-3 terlebih dahulu."

"Apa maksudmu?" Tanya Rein.

"Karena lantai kedua pun pasti akan melakukan Raid boss, Layla meminta kita menyelesaikan lantai ketiga terlebih dahulu."

"Tugas kita adalah untuk membukakan jalan untuk mereka benarkan?"

"Tapi kita hanya berempat kan, Alice belum bisa ikut dengan kita karena masih level rendah." Ucap Cecilia.

"Apa dengan kekuatan kita berempat, mengalahkan Boss monster dengan level 200 bisa kita lakukan?" Ungkap Rein.

"Jujur saja, kita kekurangan orang. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa saat melawan The Gate Guardian. Kau bilang bahwa Boss lantai Ifreet itu sama kuatnya dengan The Gate Guardian kan?" Tanya Kagura.

"Kita perlu bantuan, 2 orang saja untuk melengkapi formasi full team. Seorang player support Magic dan juga player yang Akan berada di depan sebagai perisai."

"Aku, Rein, dan Kagura akan berada di depan. Cecilia bertugas sebagai support benarkan?"

"Iya, menurutku kita bertiga cukup untuk membuat banyak damage pada Ifreet, masalahnya adalah kita tidak bisa menahan serangan dari ifreet terlalu lama. Skill area Heal milik Cecilia tidak akan terlalu banyak membantu kita."

"Maafkan aku!!" Ungkap Cecilia.

"Ah maaf aku tidak bermaksud seperti itu. Tapi itu adalah faktanya, kita tidak bisa terus bergantung dengan Area heal milik Cecilia. Kita perlu seorang player yang bisa menyerap seluruh serangan tersebut."

"Seorang Paladin adalah pilih yang terbaik benarkan?" Tanya Kagura.

"Sayangnya aku tidak punya kenalan player seorang Paladin." Ungkap Rein yang sedang berpikir keras saat ini.

"Bagaimana dengan Lucius, dia dulunya seorang Paladin benarkan?... kita hanya perlu meminta bantuannya."

"Itu adalah ide terburuk." Ungkap Rein.

"Kalau tidak dicoba mana kita tau." LunaClaire sedikit cemberut karena idenya dibilang buruk. " Aku akan mengirimkan pesan pada Lucius."

"Oy hentikan mereka tidak mungkin mau membantu kita."

Beberapa saat kemudian setelah LunaClaire mengirim pesan pada Lucius yang sedang online.

"Dia bilang akan mengirimkan William untuk membantu kita. William pun sudah setuju katanya."

"Tidak mungkin?" Rein tidak percaya.

"Hehehe puji lah aku. Jadi masalahnya hanya satu member lagi kan."

"Ahhh aku tidak percaya ini."

"Kalian akrab sekali." Ucap Kagura yang melihat pertengkaran kecil antara Rein dan LunaClaire.

"Akrab dari mana?" Ucap LunaClaire dan Rein bersamaan.

"Bukankah Rein pergi bersama teman-teman lama ke dalam Alcanesz Island sebelumnya?.... bagaimana dengan mereka?" Alice memberikan idenya.

"Eh mereka, aku tidak tau itu."

"Mereka teman-teman nu kan, coba hubungi mereka dan suruh dia datang kesini Rein."

"Eh tidak usah, kita cari player lain saja. Lagian mereka bukan tupe support yang bisa diandalkan. Lagian memanggil mereka akan sangat merepotkan."

"Perintah dari master, cepat panggil mereka kesini. Akh yang akan coba berbicara dengan mereka."

"Kenapa kau egois sekali. Aku tidak mau!!"

"Kenapa kau susah sekali di ajak bekerja sama. Lagian ini ide mu kan Rein. Ayolah jangan keras kepala."

"Bagaimana kalau kita menyewa jasa ke player kuat di luar sana?" Ucap Alice memberikan idenya. "... di game ini katanya ada player non Legion yang di sebut Chaser kan. Mungkin kita bisa membeli jasa mereka."

"Tidak bisa, itu tidak mungkin karena legion kita tidak punya uang sama sekali? .... Adapun uang adalah untuk membeli perlengkapan milik Kagura nantinya." Jawab Rein. ".... kita tidak bisa menggunakan uang itu untuk menyewa jasa seorang player. Lagian para player support bayarannya cukup mahal untuk sekali Raid boss."

"Kalau begitu satu-satunya cara adalah menjual barang-barang milik nona Kagura?" Ungkap Cecilia. "... tapi?"

"Aku tidak keberatan, silahkan saja. Lagian aku sudah memberikannya pada kalian."

"... Maafkan aku Kagura, aku juga kehabisan dana saat membeli wilayah ini."

"Tapi bagaimana cara kita menjual barang-barang ini dengan cepat?" Tanya Alice.

"Satu-satunya cara menjual barang ini dengan cepat adalah menuju ke Majestic. Disana adalah pusat untuk para Pedagang, dan mungkin kita bisa menemukan beberapa player disana." Ungkap Rein. ".... Tapi biarkan aku saja yang pergi kesana."

"Kenapa?" Tanya LunaClaire. Beberapa saat kemudian dia mulu mengingat sesuatu. " .... akh kalau tidak salah kau pernah bergabung dengan Legion Majestic dulu?"

"Ya, aku sedikit tau tentang area itu. Jadi kalian tidak perlu khawatir, aku yang akan mengurusnya. Aku minta daftar item yang ada di bank Legion LunaClaire, aku akan coba menjualnya kesana."

"Hmmm baiklah."

Berdiri dari tempat duduknya, Rein lalu meninggalkan tempat itu secepatnya. "... Aku akan memberikan kabar baik secepatnya."

"Dia pergi." Ucap LunaClaire.

"Sepertinya aku juga harus pergi, ada pertemuan yang harus aku datangi secepatnya."

"Akh baiklah Kagura. Terima kasih sudah menyempatkan sedikit waktu disini."

"Aku hanya akan log in pada hari H nanti, untuk informasi dari XiaoLyn dan lainnya kau bisa mengirimkan lewat pesan ke nomor saya."

"Baiklah."

"Kalau begitu, selamat siang semuanya." Tubuh Kagura mulai menghilang saat dia melakukan log out.

Sementara itu, Alice dan Cecilia mulai melanjutkan kesibukannya menaklukkan quest bersama-sama untuk mempercepat menaikan level mereka. Seperti yang sudah tau, quest adalah cara kedua selain Legion Wars untuk mempercepat menaikan level.

Sementara itu LunaClaire melakukan Log out, dia hanya mempunyai waktu 1 jam saja. Alasannya karena dia saat ini berada di sekolah dan sedang melakukan latihan judo. Dengan mengetahui Augma Device bisa melakukan Dive, dia akhirnya melakukan dive juga di sesi latihannya.

Karena kompetisi judo tingkat nasional sudah dekat, dia tidak menyia-nyiakan waktu libur musim panas ini dengan bermain game saja.

Karena ini kompetisi terakhir LunaClaire, dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya.

Bagian ke-3.

Di sebuah ruangan Virtual, ada 4 Character virtual berbentuk chibi yang saling berhadap-hadapan. Mereka adalah para game master dari Game Lost Legion Online. Salah satu Diantaranya adalah Raie.

"Sudah ku bilang event ini akan sangat menarik bukan?... aku tidak menyangka ke 3 Legion akan melakukan aliansi sementara selama event ini berlangsung. Aku tidak sabar menunggu hari H nya, siapa yang akan melawan nanti."

"Kemunculan kembali Evilstain memang membuat event ini menjadi menarik perhatian, sampai-sampai mantan ketua mereka juga harus log in kembali." Ungkap salah satu Character di samping Raie. Dia adalah salah satu dari 3 game master di Lost Legion Online yang bernama Lucifer. Jika Raie mempunyai Character menyerupai seperti malaikat, Lucifer adalah raja iblis di Lost Legion Online.

"Memberikan hadiah sebuah wilayah akhirnya membuahkan hasil."

"Tapi kau terlalu gegabah karena memunculkan banyak monster level 200 di event kali ini. Padahal monster-monster tersebut harusnya di update secara bertahap dengan sebuah quest baru. Alhasil Game memiliki jumlah update yang cukup besar." Ucap Lucifer sedikit kesal.

"Yang penting hasil kan."

"Kalian berdua berhenti bertengkar. Seperti biasanya kalian tidak terlalu akur saat melakukan pembicaraan." Ucap salah satu Character lagi di dalam jangan itu. Dia tidak memiliki nama pada Character visualnya yang merupakan pengembang game LLO sendiri. Bisa dibilang dia adalah atasan dari perusahaan pengembang LLO itulah yang di ketahui oleh para game master. Karena sampai saat ini mereka belum pernah sekalipun bertemu pimpinan dari pengembang game ini. Hanya beberapa Staff saja yang selalu mereka temui. "Bagaimana dengan Romeo?.... Ah, apa dia tidak melakukan log in."

"Boss sebenarnya apa yang ingin kau katakan memanggil kami semua?... Apa karena Event yang di buat Raie?" Tanya Lucifer.

"Oy-oy mana mungkin event ku membuat masalah?"

"Sebenarnya aku ingin memperlihatkan sesuatu pada kalian. Tapi sebelum itu aku ingin berterima kasih pada Raie yang telah membuat event ini cukup sukses, lalu aku berharap Live Concert nanti pun berjalan dengan baik. Ide membuatmu jadi Virtial Idol untuk game ini cukup unik dan membuat sedikit kemajuan dalam penambahan jumlah player baru akhir-akhir ini. Bagaimana persiapan semuanya?"

"Semuanya berjalan dengan lancar." Jawab Raie.

"Syukurlah."

"Jadi apa yang ingin kau perlihatkan untuk kami?" Tanya Lucifer.

"Sebenarnya ada sebuah proposal yang ingin aku perlihatkan pada kalian semua." Sebuah hologram virtual berisi sebuah tulisan muncul di depan Raie dan Lucifer. "... coba bacalah."

"Hmmm kolaborasi Event?" Suara Raie keluar sambil membacanya. ".... meliputi 5 VRMMORPG terbesar di seluruh JEPANGGG!!!! .... ehhhh apa ini, sangat menarik."

"Tapi 10 game VRMMORPG dengan ratting tertinggi ini apa maksudnya?"

"Tentu saja ini kalian sudah tau kan daftar game terfavorit yang selalu di update di internet. Yang diambil berdasarkan jumlah player log in tiap bulannya. Bulan kemarin kita berada di posisi ke 7. Benarkan?"

"Benar sekali?"

Setiap game yang bermunculan pada jaman ini memang memiliki ratting masing-masing.

Banyak perusahaan memulai mengembangkan game mereka di banyak bidang masing-masing berkat sebuah program The Seed.

Ratusan game online bermunculan di Jepang maupun luar negeri, namun dengan jumlah yang cukup banyak ini membuat game mempunyai peminat masing-masing. Terkadang ada game yang harus di berhentikan karena jumlah player yang sedikit.

Pemeliharaan sebuah game pun memang tidaklah murah, karena itulah perusahaan besar lebih mudah mendapatkan banyak peminat dikarenakan promosi atau event-event yang menarik para player.

Saat ini Alfheim Online ada game dengan ratting tertinggi selama bertahun-tahun. Tidak aneh memang karena semenjak insiden SAO, game ALO adalah game kedua yang menyediakan keamanan pertama yang menarik para peminat VRMMORPG kembali. Game ALO berpengaruh besar dalam perkembangan dunia game online saat ini setelah insiden SAO. Tidak heran masih banyak pemain yang masih setia berada dalam game tersebut.

Selain itu ada banyak game ratting tinggi lainnya seperti Gun Gale Online, New Gate Online, Final Fantasy Online, Ragnarok Pnline yang sepertinya akan sangat mudah maju ke tingkat berikutnya karena ratting mereka selalu tinggi.

Tapi dengan ratting game yang turun naik, mungkin akan ada banyak perubahan di daftar tersebut nantinya.

Promosi terbaik akan mengubah segalanya di akhirnya pemilihan nanti.

"Kolaborasi event ini akan menjadi sebuah event terbesar yang akan dilaksanakan pada akhir tahun nanti. Sebuah perusahaan besar telah bekerjasama dengan kementerian teknologi untuk menyelenggarakan event kali ini sebagai rangka memperingati perkembangan dunia game yang begitu pesat akhir-akhir ini."

"Tapi kenapa hanya 10 game saja yang di pilih, bagaimana dengan format event ya?" Tanya Lucifer.

"Aku belum mendapat formatnya, hanya saja dengan event besar ini kita bisa memperoleh banyak ke untungan. Terutama karena kita berada di posisi 10 besar game di Jepang akan mendapat peluang besar ikut dalam tingkat berikutnya."

"Apakah sistemnya akan mengikuti Polling bulanan seperti biasanya?... kalau begitu kita perlu banyak melakukan event besar ke depannya. Kita lihat ...." Lucifer mulai membaca kembali. "... Tenggat waktunya adalah sampai 30 Septembe?" Lucifer terlihat terkejut. ".... itu sangatlah mepet sekali hanya 1 bulan. Di tambah dengan Event Raie ini, kita tidak bisa membuat event lanjutan dengan waktu seperti itu."

"Yah itu masalahnya, karena itulah aku memanggil kalian semuan. Meskipun Romeo tidak hadir."

"Membuat event baru memerlukan persiapan besar, kita tidak bisa melakukannya dalam sebulan kan." Ucap Raie

"Tapi lihatlah, event ini akan mulai di bocorkan ke publik pada tgl 25 Agustus mendatang. Dengan begitu kita bisa melakukan promosi pada acara Live Concert Raie."

"Benar sekali?" Ungkap Lucifer.

"Karena konser tersebut cukup mengundang banyak orang, promosi kita bisa menaikan jumlah player log in nantinya. Selain itu, ide Raie dengan mengambil wilayah itu adalah sangat baik."

"Apa maksudmu boss?"

"Dengan direbutnya wilayah kembali dengan tanpa nama, kita akan membuat banyak player memiliki Legion masing-masing sepeti dulu lagi. Kita akan menurunkan harga wilayah tersebut agar player kecil dapat membelinya dan membuat Legion baru seperti LunaClaire."

"Tapi, Legion besar pasti akan segera melakukan Legion Wars dan kembali merebut wilayah mereka."

"Kita akan merubah aturan Legion Wars. Jika sebuah Legion tidak memiliki jumlah anggota tertentu, maka Legion Wars tidak dapat di lakukan. Dengan begitu Legion Kecil tidak akan di ambil alih oleh wilayahnya oleh para Legion besar."

"Tapi jika aturan Legion Wars di ubah maka para player akan kesulitan meningkatkan level mereka." Ucap Lucifer.

"Menurutku memberikan Double EXP pada setiap quest dan Raid boss sudah cukup untuk mengurangi dampak Legion Wars. Pada akhirnya nanti Para Legion kecil akan melakukan Raid boss dan Party Quest untuk meningkatkan kemampuan mereka." Raie memberikan idenya.

"Itu bukan ide yang buruk." Ujar Lucifer meskipun sedikit jengkel karena ide Raie cukup masuk akal.

"Untuk masalah itu para Staff akan melakukan perubahan secara bertahap."

"Masalah selanjutnya adalah apakah kau akan berhasil memenangkan event kali ini Raie?... aku tidak ingin ada sebuah kecurangan di dalam event kali ini. Mereka akan mengetahuinya jika kamu curang." Ucap Character yang di panggil boss tersebut.

"Tenang saja, meskipun begini aku cukup terampil saat bertarung." Ucap Raie cukup percaya diri.

"Tapi aku belum pernah melihat kau bertarung sekali pun."

"Jangan remehkan kekuatan Seorang Idol, begini-begini aku selalu berolahraga dengan itensitas tinggi. Di bandingkan denganmu yang hanya berdiam diri di ruanganmu saja."

"Apa katamu?"

"Akhir-akhir ini aku melakukan latihan beladiri dengan senjata, yang mungkin akan berguna untuk pertarungan nanti. Meskipun aku tidak tau apakah ada player yang sanggup melewati tingkat ke 2 Alcanesz Keys."

"Aku sampai lupa bahwa di tingkat ke 2 bahkan lebih sulit dibandingkan melawan dirimu Raie."

"Pokoknya aku sangat berharap dengan kemenanganmu nanti di akhir bulan ini. Tanpa kemenangan dirimu, maka rencana kita akan sangat sulit untuk mengikuti kolaborasi event tersebut."

"Serahkan padaku Boss. Tapi bolehkah aku membuat sebuah perubahan kecil pada event kali ini agar kita bisa menang?"

"Itu sangat curang aku tidak menyetujuinya. Jangan kau ijinkan boss."

"Perubahan apa maksudmu?... Lucifer benar, jika ketauan maka game kita akan mendapatkan citra yang buruk."

"Tidak apa-apa, itu tidak akan terjadi. Aku hanya akan melakukan perubahan yang tidak akan disadari oleh semuanya."

"Benarkah itu?"

"Aku berjanji."

"Baiklah kalau begitu aku akan mengizinkanmu."

"Terima kasih boss."

"Mungkin hanya itu saja saat ini. Jika Romeo melakukan log in, tolong beritahu dirinya tentang pertemuan ini. Terima kasih untuk waktu kalian."

次の章へ