webnovel

Bumi...

"Aku punya firasat buruk..."

"Aku juga."

Samael dan Saint langsung mengatakan kalimat ini dengan satu koneksi, dan wajah cantik serta tampan keduanya menunjukkan wajah pahit.

Memikirkan lubang otak Kakek sialan yang pasti masih melihatnya sekarang, Samael merasa tangannya gatal!

Tapi pada saat dia memikirkan ini, suara "Ding" yang menandakan firasat buruk keduanya terdengar!

Samael menarik nafas dalam-dalam, dan Saint yang melihat Samael membuka ponselnya hanya diam dan memiringkan kepalanya kecil sambil memegang dua tangan kecil Aura dan Lily.

[Tuan Rumah telah mendapatkan pesanan spesial, apakah akan menerimanya?]

"....Kakek sialan, permainan macam apa yang akan kau lakukan denganku?"

Samael menggertakkan giginya parah, tapi dia dengan serius menerima pesanan ini!

[Pesanan berhasil diterima...]

[Sistem pusat akan membuka jalan dua arah ke Dunia Paralel kepada Samael Duodere dan Laelia Limonia]

[Sistem pusat akan membekukan waktu di Dunia ini saat Samael Duodere dan Laelia Limonia melakukan perjalanan ke Dunia Paralel]

[Ding! Dibutuhkan kerja sama kecil dengan «World of Entertainment Star Circle», mengubah semua kesempatan teman acak dan memperoleh identitas baru di Dunia Paralel...]

[Ding! Identitas dikeluarkan: Suami dan Istri]

[Ding! Pesanan ini adalah Pesanan Spesial dari Yang Tertinggi, penyelesaian akan mendapatkan satu permintaan tambahan dan dua hal misteri. Tolong bekerja dengan keras]

Samael membuka mulutnya tanpa sadar saat melihat ini, tapi Laelia, maksudku Saint sudah menarik tangan Samael saat dia berkata: "Apa yang terjadi? Aku tidak bisa menggunakan kemampuanku sedikitpun!"

"Ah?" Samael terkejut, lalu dia mengangkat kepalanya, dan apa yang dia lihat membuat dia langsung menelan air liurnya...

Dunia, berhenti !!!

Dan disaat yang sama, Samael merasakan bahwa kontrolnya atas cahaya dan kegelapan, termasuk kekuatan abnormal yang tidak diketahui batas atasnya juga hilang ?!

Baik Samael dan Saint panik, tapi saat berikutnya kabut abu-abu dengan jaringan biru disekitarnya muncul dan menelan keduanya!

Kakek Dewa yang melihat ini semua hanya tersenyum dan berkata: "Jalani kehidupan bersama sementara disana. Kau harus mencari tahu apa yang harus kau lakukan untuk menyelesaikan pesanan...."

"Sampai saat itu, aku harap kalian berdua memahami rasa yang sudah lama hilang dari diri kalian."

.... Apakah kau puas?

"Oh? Kau datang lagi. Ya, aku puas! Bagaimanapun, dua orang ini adalah hartaku!"

===========================

Saat pandangan mereka kembali jernih, Samael melihat bahwa dia sudah berada di sebuah rumah yang terlihat di dekorasi secara sederhana.

Dia melangkahkan kakinya menuju jendela, dan menjulurkan kepalanya keluar saat melihat batas rumah ini.

"Kecil....Ini rumah standard yang sederhana. Luas tanah mungkin sekitar 40x50 meter kan?"

Setelah melihat ini, dia mengerutkan keningnya dan berbalik.

"Yang Mulia?"

"Kau...Saint?"

Samael sedikit tidak konsisten saat melihat Saint yang sekarang hanya mengenakan pakaian wanita biasa dengan baju berwarna hijau dan rok panjang putih.

Rambut emasnya yang sepanjang pinggul dia biarkan berkibar di udara, dan ini membuat Samael sedikit tertegun.

Di sisi lain, Laelia menatap Samael dengan kejutan. Karena dia merasa bahwa Samael disini terlihat jauh berbeda dengan Samael yang dia kenal.

...Tidak, dia masih tampan. Tapi, bagaimana mengatakannya....Agak kurang, dominasi? Ya, itu dia!

Laelia akhirnya berbisik: "Apakah kau mengingat kemampuan milikmu?"

"....Tidak."

Samael mencoba mengingat kemampuan yang selama ini selalu bersamanya. Sebagai contoh paling sederhana, dia bahkan tidak bisa merubah suaranya.

Beberapa pengetahuan pribadi masih melekat seperti kemampuan bahasa yang luas, dan tubuh masih mengingat tata krama kerajaan...

Tapi sesuatu seperti Kemahatuan, Kontrol mutlak cahaya dan kegelapan, akses Surga dan Neraka, pembentukan dan kontrol area, atau bahkan fisik abnormal, semuanya tidak bisa dia lakukan!

"Benar saja, kemampuan paling merusak dan paling BUG kami disegel. Bahkan membuat api biasa tidak bisa kulakukan sekarang." Saint mengerutkan keningnya yang indah saat bertanya: "Lebih penting lagi, dimana kita sekarang?"

"Biar kucoba. Kuharap dia tidak disegel juga...May?"

"Ya?" May muncul dengan sedikit keraguan di wajahnya.

Tapi kemunculan May membuat Samael menghela nafas lega. Sepertinya May masih dikategorikan satu tubuh dengannya, dan itu membuatnya benar-benar lega!

Pasalnya, dia sangat bergantung padanya.

Tapi pada saat ini, tubuh May tiba-tiba bermanifestasi menjadi cahaya biru, dan dia dengan manis berkata: "Kakak....Dunia ini, Kakak harus melakukan yang terbaik. May akan menunggu Kakak..."

"Tidak, May akan menunggu Papa disana."

Wushhhh...

May menghilang, bahkan Samael merasa bahwa saat dia menghilang, hubungannya dengan May terputus!

Ini membuatnya sedikit pahit, tapi mentalitas yang dia latih selama dua tahun akhirnya bekerja sehingga dia tenang dengan cepat sekarang.

Melihat Laelia, Samael menggelengkan kepalanya: "....Jelas, kita dipaksa mandiri di Dunia ini."

Bahkan saat Samael melihat ke punggung tangan kanannya, dia jelas tidak melihat tato dari Buku Permintaan. Sudah pasti, BUG diantara BUG miliknya disegel.

Samael merasa ini keterlaluan, lalu dia melihat ada ponsel di meja. Dia berjalan ke arahnya, duduk dan membukanya, dan untungnya tidak ada password.

"Apa yang kau lakukan?"

Melihat wajah cantik Laelia mendekat, Samael bisa merasakan harum rambut yang sama dengan milik Helina, lalu dia menjawab: "Aku ingin mengecek Dunia ini."

"Dunia ini, adalah Dunia Paralel."

Laelia membelakkan matanya tidak percaya, tapi pada saat dia melihat hasil pencarian Samael di ponsel itu, dia menelan air liurnya tanpa dia sadari.

Presiden Amerika, Donald Trump telah xxxxx

Ratu Elizabeth II XxxXxxx

BTS telah memenangkan Grammy Awards dalam kategori XxxxXxXXx

.

.

.

Semua berita terbaru yang Laelia baca membuatnya paham jelas, ini memang bukan Dunia mereka berasal!

Ini Dunia Paralel!

Tapi Samael merasa tubuhnya bergetar saat dia mencari semakin jauh berita terbaru di internet. Karena dia tahu ini dimana...

"Ini Bumi...."

次の章へ