webnovel

Semuanya Mudah

Kata-kata Samael membuat semuanya tertekan, tapi Cauls dan Samael tidak peduli dengan ini.

Cauls sendiri adalah tangan kanan Raja Tua, dan saat ini dia bertugas sementara kepada Samael itu sendiri.

Perintah Samael adalah prioritas tertingginya!

Adapun Samael, dia hanya akan mengatakan ini: «Jangan mengabaikan suatu kesempatan walaupun kelihatanya sangat kecil»

Dimana ini tercermin jelas pada saat Samael menggunakan waktu dan tempat ini untuk tempat intograsi!

Alasannya sangat jelas, tempat ini sendiri sudah terisolir, dan semakin sempit rentang penyelidikan, semakin jelas pokok temunya!

Jangan lupakan kata-kata Sherlock Holmes yang berbunyi: "Kalau kau menyingkirkan yang mustahil, apapun yang tersisa hanyalah kebenaran!"

Pada akhirnya Samael menepukkan tangannya dan bertanya, "Cauls, perkenalkan mereka padaku."

"Tuanku, tiga orang yang saya ambil adalah orang yang paling saya curigai dari para koki, pelayan, dan penjaga anggur."

"Begitu, kerja bagus." Samael tidak meragukan kata-kata Cauls.

Lagipula identitasnya ada disana, karena tanpa kemampuan yang jelas, bagaimana dia bisa terus berada di sisi Yang Mulia?

Jadi Samael menatap ketiga orang itu dan berkata dengan nada rendah, "Kalian sangat berani, untuk meracuniku."

Nada rendah ini membuat suhu udara turun beberaoa derajat, bahkan orang-orang disana tidak bisa menahan getaran di tubuhnya!

"T-Tuanku! Sa-Saya tidak bersalah!"

"Diam!" Samael mengatakan ini pada salah seorang dari tiga tersangka itu.

Orang itu tutup mulut sambil menurunkan kepalanya, jelas dia tidak berani membantah saat ini.

"Katakan, apakah kau punya alasan kuat kenapa kau tidak bersalah?" Samael bertanya sambil berdiri mendekati orang tadi.

Orang tadi mengangkat kepalanya, tapi langsung menundukkan kepalanya lagi karena sosok Samael mendekat!

"Katakan!"

"A-! Maksud saya bukan seperti itu Tuanku! S-Saya hanya seorang penjaga anggur di gudang bawah tanah!"

"W-Waktu itu, Pangeran Ulter meminta sebotol anggur untuk saya!"

Pangeran Ulter, yang merupakan Pangeran Kedua segera berdiri: "Waktu itu aku hanya ingin anggur untuk diminum bersama para sahabatku di kompi!"

"Tapi, tapi selain Anda, selama waktu ini tidak ada orang yang masuk untuk mengambil anggur!"

Samael tidak menghentikan argumen keduanya, dan malah bertanya: "Apakah ada CCTV disana?"

"Sayangnya tidak ada." Cauls menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya sudah memeriksa CCTV, tapi tidak ada yang mencurigakan Tuanku."

"Begitu...Lalu, apakah kau memiliki jadwal pengiriman anggur hari ini atau hari sebelumnya?"

Penjaga Anggur itu terkejut sejenak sebelum akhirnya dia mengangguk, "Ya, waktunya memang pas hari ini Tuanku...."

Seolah memiliki pencerahan, Penjaga Anggur Kerajaan berkata dengan tegas: "Itu benar! Waktu itu, Putri Latifa membantu saya!–"

Semua tatapan tertuju pada Putri Latifa yang masih terlihat tenang?

"Itu memang benar, tapi saya hanya membantu sampai ke titik saya dipanggil Ibu Ratu bukan?"

"Itu....Benar."

"Lihat bukan? Sejujurnya selain dirimu, bukankah Koki disana lebih tahu?" Putri Latifa menunjuk ke arah koki ini.

Cauls disini tiba-tiba menambahkan, "Tuanku, data di cangkir yang Anda minum tadi menunjukkan bahwa ada bubuk tipis di sekitar gelas itu."

"Begitu, jadi ini dua racun? Satu di gelasnya sendiri, dan yang lain langsung di anggurnya."

Sebenarnya Samael sudah tahu ini, tapi dia masih membuat wajah serius dan menatap koki itu: "Pembelaanmu?"

Wajah Koki Kerajaan ini terlihat sangat takut, "Saya, hanya bertugas untuk menyiapkan makanan Tuanku."

"Lalu kenapa ada sidik jarimu di cangkir itu? Bagaimana kau menjelaskan itu?" Cauls bertanya dengan tajam.

Koki itu menghela nafas dan berkata dengan pahit, "Saya tidak tahu...cangkir itu tiba-tiba saja ada di dapur, dan saya hanya memindahkannya."

"Tetap saja kau mencurigakan. Selain sidik jarimu, ada juga sidik jari lainnya. Itu pelayan wanita ini..."

"Kebetulan waktu itu...dia juga mengambil cangkir ini...." Koki itu melihat ke arah pelayan disana setelah mendengar kata-kata Cauls.

Pelayan wanita ini ketakutan, dan semua orang tahu ada masalah dengannya!

Putri Teresa sendiri langsung berjalan dan berkata dengan kepala terangkat, "Kau sepertinya mengerti sesuatu?"

"S-Saya waktu itu memang mengambil cangkir itu, karena, karena saya disuruh oleh kepala pelayan."

"Tapi, tapi aku tidak tahu kenapa itu bisa ada di dapur..."

"Kau berbohong."

Satu kata dari Samael mengejutkan semuanya, dan dengan kasar Samael mengangkat kepala wanita itu untuk menatap wajahnya secara langsung.

Begitu kedua pandangan itu bertemu, Samael berkata: "Pandanganmu berubah saat mengatakan kenapa bisa ada di dapur tadi."

"Lagipula, hal yang paling memberatkanmu justru bisa menjadi petunjuk untuk menyingkap kebenaran."

"Mata kucing adalah titik kebenaran, sedangkan mata manusia adalah titik kesalahan."

"Pelayan ini, itu kay yang menaruh gelas itu ke dapur, bukan? Apakah itu untuk membingungkan rute?"

"Selain itu hal ini kau gunakan untuk membuat sang koki lah yang terlihat salah..."

"Kau tidak akan pernah sadar bahwa hal-hal rumit yang kah lakukan akan membuat kesalahan fatal yang membuat semua rencana rumitmu malah menjadi simpel."

Samael melepas kepala pelayan itu dan menatap para ahli waris disana.

"Di akhir, biasanya seseorang akan mengingat bukan kepada kata-kata musuh kita, tetapi kesunyian teman kita..."

"Pangeran Jonathan, aku ingin bertanya, apa maksud kata-kata Anda tadi?"

Pangeran Jonathan serasa ditembak oleh pistol dan segera berkata, "Duke, saya tidak tahu apa-apa..."

[Siapapun yang berbuat itu pada Anda, aku, Pangeran Mahkota akan berdiri di barisan depan untuk Anda dan menghukum pelaku itu sendirian bahkan jika itu keluargaku]....

Suara itu diputar lagi oleh Samael dan dengan kejam Samael menarik kerah bajunya, "Kau jelas menekan kata dirimu sendiri dan keluargamu."

"Apa maksud ini?!"

"Apa?! Itu hanya formalitas! Itu hanya..."

"Apakah menurutmu itu hanya formalitas? Pangeran Luke, apakah itu masih merupakan formalitas menurutmu?!"

"Ap?! Saya rasa begitu. Tapi jangan tanya aku, aku hanya berdiam diri seharian di ruang kerjaku!"

"Jadi tidak perlu bertanya padaku!"

["Ap?! Saya rasa begitu. Tapi jangan tanya aku, aku hanya berdiam diri seharian di ruang kerjaku!]

[Jadi tidak perlu bertanya padaku!]

Samael yang telah merekam ini segera tertawa keras dan berkata dengan tajam, "Aku belum bertanya, Pangeranku, kenapa kau begitu panik?"

"Kalau mau berhasil memainkan suatu peran, Pangeranku, kau harus sungguh-sungguh menjalankannya."

"Karena sesempurna apapun rencana, manusia ada titik lumpuhnya."

"Duke?! Anda sebenarnya menuduhku?!"

Samael mengacuhkannya, tapi dia masih mengangguk dan langsung menatap Cauls: "Dibawah kepala pelayan siapa pelayan itu berada?"

"Dia adalah pelayan dibawah asuhan Kepala Pelayan yang mematuhi Pangeran Luke." Cauls menjawab dengan acuh tak acuh.

Cauls jelas sudah memeriksa semuanya sehingga dia tahu siapa dan apa jabatan orang-orang ini.

Samael mengangguk dan dengan tepukan tangannya, lampu di ruangan mati sepenuhnya dan tiba-tiba sebuah layar virtual muncul di tengahnya.

Samael menunjukkan sebuah video dimana disana terlihat sosok Pangeran Luke, dan tanggal di pojok kiri bawah yang menunjukkan hari sebelumnya!

[Ap?! Saya rasa begitu. Tapi jangan tanya aku, aku hanya berdiam diri seharian di ruang kerjaku!]

[Jadi tidak perlu bertanya padaku!]

Setelah mengulang rekaman untuk tekanan psikologi Pangeran Luke, Samael bertanya: "Sekarang katakan, dimana kau kemarin!?"

"Kau...Kau...."

"Apakah kau berdiam diri? Lalu ini dimana? Kau tahu, ini aku ambil dari beberapa sudut CCTV di istana ini. Cauls, kau harus tahu tempat ini."

Cauls mengerutkan keningnya dan mencoba mengingatnya, tapi Putri Latifa tiba-tiba berkata: "Itu di persimpangan menuju tempat anggur disimpan."

"Hah? Bukankah Cauls mengatakan tadi tidak ada CCTV disana?" Pangeran Morrigan bertanya.

Dengan wajah memerah dia berkata, "Sebenarnya aku tidak menyangka ini masih berfungsi, itu adalah kamera tersembunyi yang aku pasang sendiri karena permintaan Penjaga Anggur sebelumnya."

"Jika kalian semua tidak membicarakan masalah ini, mungkin aku tidak akan mengingatnya. Jadi..."

" !!!! "

Samael jelas tidak menyangka bahwa titik buta ada disini, tapi dia masih senang!

Putri Latifa adalah bintang keberuntungannya hari ini!

"Sekarang semuanya sudah jelas! Pangeran Luke, kau aku nyatakan bersalah atas percobaan pembunuhan padaku!" Samael langsung meraung keras

"Tidaaakk! Aku tidak bersalah-! Aku tidak mau mati !!!–"

"Percuma, semuanya sudah lengkap! Ikut denganku!" Putri Teresa dengan Pangeran Ulter segera menangkap Pangeran Luke.

Pada akhirnya Samael berkata, "Pangeran Jonathan, hati-hati di pengadilan."

次の章へ