webnovel

Bunga yang Sesuai

Wajah Pangeran Jonathan sangatlah menghitam saat ini, siapa sangka adik bodohnya melakukan kesalahan seperti itu!

Jika ini orang biasa, kasus percobaan pembunuhan pada Samael ini akan membuat seluruh tiga tingkat keluarganya dipenggal.

Tapi Pangeran Jonathan masihlah keluarga kerajaan, dan masih ada sedikit perlindungan dari Yang Mulia Raja itu sendiri.

Seperti kata Samael, sedotan terakhirnya sekarang adalah berhasil dalam pengadilan!

Jika tidak, maka dia akan dipenggal juga!

Tapi...Apakah mungkin?

Di sisi lain, Pangeran Morrigan benar-benar memiliki wajah semeringah saat ini.

Siapa sangka akan ada keberuntungan seperti ini!

Bahkan jika Pangeran Jonathan berhasil keluar dari tuntutan pengadilan, itu akan benar-benar mempengaruhi moralitas orang-orang dibawahnya!

Dengan ini dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk maju lebih unggul lagi!

Tapi karena ada kesempatan, kenapa harus membuatnya berhasil?!

Karena semuanya sudah selesai dan pelaku sudah tertangkap, pertemuan selesai!

Tapi saat ini, Putri Latifa tiba-tiba berdiri di hadapan Samael dengan senyum penuh perhatian.

"Tuan Putri, apakah ada masalah?"

"Ya, dan itu Anda Duke." Putri Latifa mengatakan ini dengan nakal.

Samael menunjuk ke dirinya sendiri sebelum akhirnya tersadar, "Apakah Anda mengacu pada racun itu?"

"Ya! Jadi Duke, ikut dengan saya. Ayo, ayo, ikutlah ke ruang perawatan dengan segera!"

Putri Latifa menarik tangan Samael dan Samael hanya bisa menerima ini dengan sangat baik.

Lagipula, ruang perawatan atau bisa dibilang rumah sakit kerajaan memang tujuannya sekarang agar aktingnya bekerja sempurna saat ini!

Ditambah dengan adanya Putri Latifa yang cantik, bukankah ini bumbu yang baik dalam pandangan orang lain?

Lihat wajah Cauls sekarang, dia sangat terkejut dengan kedekatan dari kedua sosok besar ini!

"Apakah ada hubungan diantara keduanya? Jika itu terjadi..."

Memikirkan prestise keduanya, Cauls tidak bisa menahan nafas dingin: "Duo pasangan yang menakutkan!"

...

Di ruang pemeriksaan.

Samael saat ini sedang memasang bajunya kembali, karena tadi dia bertelanjang dada dalam kebutuhan melakukan scan tubuh untuk memeriksa racun dalam tubuhnya.

Selain itu ada juga tes darah, urin dan sebagainya~

Tapi yang pasti, kedua mata indah Putri Latifa tidak bisa tidak tertuju pada sosok sempurna Samael!

Bahkan dia tidak merasakan bahwa tubuhnya sudah panas dan ada sedikit rasa basah di bagian bawah tubuhnya~

Untungnya sang dokter adalah laki-laki, jadi proses pemeriksaan berlangsung lancar.

Dia sangat profesional, dan akan mendapat nilai 10/10 jika saja mata iri hati itu tidak terlalu nampak jelas~

"Jadi dokter, bagaimana?" Samael yang memakai pakaiannya bertanya.

Dokter membalik-balik kertas daftar di tangannya sebelum akhirnya berkata dengan emosi, "Duke, kau terlihat sehat!"

"Hm?! Tidak mungkin! Jelas Duke tadi, diracuni?" Putri Latifa yang mendengar ini langsung meledak.

Sayangnya dokter menatap keduanya dengan tenang dan berkata, "Karena itu saya mengatakan terlihat sehat. Tidak ada jejak keracunan sedikitpun di semua organ dan darah Duke Duodere yang terlihat sangat aneh "

"Satu-satunya penjelasan disini adalah, kemungkinan tubuh dan metabolisme Duke sendiri sangat kuat untuk melawan racun ini!"

"Tapi, saya sendiri lebih percaya bahwa racun itu masih bersembunyi di dalam tubuh Duke..."

"Lagipula saya juga sudah mendapat sampel racun itu. Racun itu memang kuat, tapi efeknya lambat, sehingga penjelasanku tadi menjadi semakin kuat!"

"Tentu saja, Duke harus terus diperiksa selama sebulan penuh. Siapa tahu mungkin di pertengah bulan, racunnya akan berefek?"

Wajah Putri Latifa terasa sangat pucat mendengarnya, "Jadi, kesehatan Duke saat ini adalah hal yang sementara?"

Dokter menutup matanya dan mengangguk diam sehingga membuat suasana menjadi sangat mencekik!

Sang putri terlihat sangat tidak percaya...

Sedangkan Samael sendiri, dia berusaha untuk menahan tawanya!

Sungguh, jangan bercanda, racunnya sudah dia serap oke. Jadi wajar jika tidak ditemukan!

Ah ah ah, jangan tertawa, jangan tertawa~

Menarik nafas dalam-dalam, Samael akhirnya berdiri dan berkata dengan wajah serius: "Kalau begitu apakah ada bantuan eksternal untuk ini Dokter?"

Dokter segera mengangguk berkali-kali dengan cepat, "Tentu saja ada, ini adalah daftar resep obat untuk ditebus di apotik Duke."

"Saya harap ini bisa membantu Anda!"

Samael menerima resep ini dan menyimpannya, "Terima kasih dokter, kalau begitu saya akan pergi."

"Aku...juga ikut."

Melihat kepergian keduanya, Dokter menghela nafas dan berbisik: "Hey, Kuharap Duke akan baik-baik saja. Jika tidak reputasiku akan hancur..."

"Tapi Duke memang Duke Inggris, dia bahkan mementingkan kepentingan kami dulu untuk menyelidiki pelakunya daripada mengobati dirinya sendiri!"

"Jujur saja, orang seperti ini lebih cocok untuk menjadi Raja kami..."

"Hey, Inggris akan berubah kali ini."

.

.

.

Menghiraukan hal diatas, Samael berjalan bersama dengan Putri Latifa dengan sangat tenang.

Bahkan suara langkah kaki mereka sangat teredam karena ini adalah etiket di istana kerajaan ini.

Keduanya tidak berbicara dan hanya akan mengangguk sedikit pada penghormatan para pejabat kerajaan atau kepada para pelayan yang membungkuk karena keduanya.

Berjalan selama beberapa menit, keduanya sampai di sebuah taman indah dengan di tengahnya adalah gazebo elegan yang dibagi menjadi empat jalan.

Di sisi jalan itu adalah ladang bunga dengan bermacam lapisan bunga yang indah, eksotis, dan harum.

Perjalanan keduanya berlanjut, dimana Putri Latifa tiba-tiba berjalan kedepan dan memetik bunga matahari sempurna disana sebelum memberikannya kepada Samael.

"Bunga Matahari? Hahaha, terima kasih Putri."

Putri Latifa menunjukkan senyuman indah namun sedikit sedih, "Saya berharap Duke akan tetap semangat. Saya yakin racun itu akan hilang sepenuhnya!"

"Ya, saya tahu. Itulah sebabnya Putri memberi saya Bunga Matahari yang melambangkan kehangatan, energi positif, dan keceriaan bukan?"

"Ah? Apakah Duke tahu arti bunga?"

"Lumayan. Dulu aku mempelajari sedikit-sedikit."

Adapun alasannya, itu jelas karena dia dulu takut untuk membeli bunga yang salah di setiap pertemuan terutama pada perempuannya!

Coba pikirkan saat kalian akan berkencan, dan kalian memutuskan untuk memberi kejutan dengan membeli bunga untuk pacar kalian....

Tapi kalian membelinya sendiri, dan tidak tahu bahwa arti bunga itu sendiri tidak cocok untuk hari bahagia...

Bukankah itu mengartikan "bye" pada hubungan kalian?!

Jadi Samael mempelajari sedikit arti bunga~

Putri Latifa tidak mengetahui alasan kurang ajar ini dan dia bertepuk tangan senang, "Duke memang lembut, jadi menurut Anda, apa bunga yang cocok untuk saya?"

Samael terkekeh dan melihat sekeliling.

Dia akhirnya berjalan ke salah satu ladang bunga, mengambil satu bunga itu dan memberikannya kepada Putri Latifa.

Bunga itu memiliki bentuk seperti origami bunga berwarna putih merah muda, dan ukurannya lumayan besar dibanding bunga-bunga yang lain.

Wajah Putri Latifa terkejut melihat ini dan tanpa sadar dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil matanya terlihat melembut.

"Aku rasa Bunga Anyelir sangat cocok untuk Anda Putri."

"Bunga berwarna putih merah muda ini memiliki arti "sweet and lovely", dan makna terdalamnya adalah "aku tidak akan pernah melupakanmu"..."

Samael tersenyum cerah dan berkata dengan lembut: "Putri, Anda adalah wanita yang lembut, penuh kasih, tidak ternoda, suka membantu..."

"Itulah sebabnya orang-orang itu sangat mendukung Anda."

"Dan karena sifat inilah, siapapun yang mengenal Anda, mereka tidak akan pernah melupakanmu."

Putri Latifa mengambil bunga itu dengan kedua tangannya, menatap Samael dan tersenyum puas nan lembut.

"Duke, kau sangat romantis."

"Hahaha, terima kasih atas pujiannya."

Keduanya melanjutkan perjalan mereka, tapi para tukang kebun dan pelayan yang mengikuti keduanya tidak bisa menahan gosip diam-diam!

Apa ini? Pengakuan Duke Tampan dan Muda kepada Tuan Putri Cantik dan Lembut mereka?!

Tuhan, aku benar-benar ingin menyebarkan berita ini!

Apakah boleh? Gosip adalah inti sari manusia yang kedua bukan?

Jadi, tidak masalah, kan?

次の章へ